kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sentra Kerudung Garut: Jualan di Tanah Abang (2)


Kamis, 18 Oktober 2012 / 19:29 WIB
Sentra Kerudung Garut: Jualan di Tanah Abang (2)
ILUSTRASI. Tenaga kesehatan melakukan perawatan terhadap pasien Covid-19 di ruang ICU di RSUD Koja, Jakarta Utara, Selasa (29/6/2021). WHO akan menguji tiga obat baru sebagai terapi pengobatan potensial untuk pasien COVID-19 parah.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Havid Vebri

Sentra kerudung dan kain rajut di Desa Panembong, Garut rutin memasok kerudung dan kain rajut ke sejumlah pedagang di pelbagai daerah di Indonesia. Di antaranya  Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Abdul Ropik, salah seorang produsen kerudung di daerah ini bilang, ia rutin memasok kerudung ke para pedagang yang mangkal di Pasar Tanah Abang, Jakarta.  
"Seminggu sekali saya rutin menjual kerudung ke Pasar Tanah Abang," kata Abdul yang mulai menekuni usaha ini sejak 2000 lalu.

Di pasar tekstil terbesar se-Asia Tenggara ini, Abdul langsung menggelar dagangan dengan membuka lapak. Semua konsumennya merupakan para pedagang di Tanah Abang.

Di wilayah Garut sendiri, ia kerap memasok kerudung ke sejumlah pedagang di Pasar Boyombong, Pasar Ceplak, dan Pasar Cilimut. Sementara pelanggan di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur yang ingin mengambil barang, cukup dengan menelepon atau mengirim pesan pendek (short message service/SMS).

Abdul mengaku, Pasar Tanah Abang tetap menjadi tempat tujuan utama pemasaran produk kerudungnya. Oleh para pedagang, kerudung buatannya dijual secara ritel maupun grosir.

Abdul menjual kerudung ke pedagang seharga Rp 15.000 per potong. Sementara untuk konsumen pengguna dikenakan harga Rp 20.000 per potong. Namun, Abdul mengaku jarang melayani penjualan ke konsumen pengguna.  "Biasanya saya sarankan beli langsung dari pedagang yang menjual secara eceran," ujarnya.

Haji Ubun Bunyamin, produsen kain rajut di Desa Panembong, juga rutin menggelar dagangan di Tanah Abang. "Dua minggu sekali saya membuka lapak di Tanah Abang," katanya.  

Haji Ubun biasanya berangkat dari Garut dengan mobil boks tengah malam, dan mulai membuka lapak di Tanah Abang pukul 05.00 WIB. Sama halnya dengan Abdul, semua pelanggannya juga para pedagang.  "Para pedagang Tanah Abang biasanya belanja mulai dari jam lima pagi sampai jam sepuluh," katanya.

Di atas jam itu, kebanyakan konsumennya merupakan pengguna langsung. Kebanyakan dari mereka membeli secara eceran. Produk-produk yang dibeli konsumen pengguna ini merupakan produk sisa yang tidak habis diserap para pedagang.

Selain Tanah Abang, ia juga memasok ke beberapa toko, baik di daerah Garut maupun Jakarta yang sudah menjadi pelanggan tetapnya.

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×