kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.620.000   14.000   0,87%
  • USD/IDR 16.305   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.109   35,72   0,50%
  • KOMPAS100 1.044   5,37   0,52%
  • LQ45 824   5,99   0,73%
  • ISSI 212   -0,11   -0,05%
  • IDX30 427   5,07   1,20%
  • IDXHIDIV20 512   6,64   1,31%
  • IDX80 119   0,49   0,41%
  • IDXV30 122   1,03   0,85%
  • IDXQ30 140   1,68   1,21%

Sentra Obat: Diserbu pedagang obat dari daerah (2)


Minggu, 12 Agustus 2012 / 18:59 WIB
Sentra Obat: Diserbu pedagang obat dari daerah (2)
ILUSTRASI. Layar menampilkan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Kamis (17/6/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Havid Vebri

Sentra obat di Pasar Kramatjati, Jakarta Timur sudah ada sejak tahun 1990. Diramaikan sekitar 40 toko, sentra ini menyediakan berbagai jenis obat untuk segala macam penyakit. Selain pilihannya banyak, harga obat di pasar ini juga relatif murah. Itu juga yang membuat sentra obat di Pasar Kramatjati terkenal sebagai salah tempat kulakan obat di Jakarta.

Banyak pedagang obar dari daerah belanja obat ke pasar ini. Salah seorang pemilik toko obat di Pasar Kramatjati, Fahrul mengaku, banyak pelanggannya berstatus pedagang obat.

Mereka biasanya membeli obat dalam jumlah banyak untuk dijual lagi di daerahnya. Lantaran membeli dalam jumlah banyak, Fahrul kerap memberikan potongan harga. "Kami kasih diskon sehingga ketika ia menjualnya lagi, harganya tidak jauh berbeda ketika dibeli dalam bentuk satuan disini," ujarnya.

Selain dari luar kota, sesama pedagang di Pasar Kramatjati sendiri kerap saling membeli. Biasanya, itu dilakukan buat melengkapi stok obat ditokonya. "Pemilik apotik juga sering berbelanja obat disini," katanya.

Selain melayani pedagang, Fahrul tetap melayani konsumen akhir. Konsumen akhirnya ini kebayakan berasal dari wilayah Jabodetabek. "Mereka sebagian besar pemakai langsung," ujarnya.

Untuk menarik perhatian pelanggan, Fahrul selalu melengkapi tokonya dengan berbagai jenis obat. Untuk itu, ia selalu menjalin kerjasama dengan para salesman obat. Biasanya, pembayarannya dilakukan dibelakang. Dengan sistem ini, pedagang akan mendapatkan pasokan obat di awal dan baru dibayar sebulan kemudian.

Mekanisme pembayarannya ada yang dicicil sekali seminggu sampai lunas selama satu bulan. "Kalau cicilannya lancar, biasanya barangnya juga lancar," jelas Fahrul. Fahrul bilang, bila hubungannya sudah baik, salesman obat juga suka menitipkan obat tertentu di toko dan kemudian baru dibayar kalau obatnya sudah terjual.

Pedagang lain, Wartano mengakui, banyak pedagang obat berburu obat di Pasar Kramatjati. Mereka tertarik karena harga obat di pasar ini relatif murah dibandingkan tempat lain.

Selain harganya sering di bawah banderol, mereka juga bisa mendapatkan obat dengan harga grosir jika membeli dalam jumlah banyak. "Makanya mereka datang membeli obat di sini," ujarnya.

Wartono sendiri kerap memberikan harga grosir bagi pelanggan yang membeli dalam jumlah banyak. Menurutnya, pemberian harga khusus itu merupakan bagian dari strategi mempertahankan pelanggan. "Kalau tidak mereka lari ke toko lain, sebab persaingan di sini cukup ketat," jelasnya.

Wahyudi, pedagang lain di Pasar Kramatjati mengaku, sering melayani pedagang obat dari wilayah Sumatera. Mereka selalu membeli obat dalam jumlah banyak untuk dijual lagi didaerahnya. Lantaran membeli banyak, ia juga kerap memberikan harga diskon. Selain datang sendiri, pedagang dari daerah ini sering menitip obat lewat temannya yang tengah bepergian di Jakarta.

Selain lebih efisien, pasokan obat yang dijual juga tetap stabil. "Banyak juga yang menitip ini," ujarnya.

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait


TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×