Reporter: Revi Yohana | Editor: Havid Vebri
Kios percetakan di Jalan Raya Bogor Km 20, Kramat Jati, Jakarta Timur kian menjamur dalam beberapa tahun terakhir. Di sepanjang jalan ini berderet 30 kios percetakan. Deretan toko ini memenuhi sisi kiri jalan hingga panjangnya mencapai 1 kilometer (km).
Lantaran menawarkan produk serupa, hampir tidak ada pembeda antara satu kios dengan yang lainnya. Tak heran, bila persaingan sesama pemilik kios percetakan cukup ketat.
Di tengah persaingan yang ketat, mereka pun tak bisa sembarang menaikkan harga. Itu sebabnya, ongkos cetak di sentra percetakan ini relatif sama antara satu kios dengan yang kios lainnya.
Contoh, biaya cetak kartu undangan jenis hard cover. Hampir semua kios menetapkan ongkos cetak sebesar Rp 5.000 per buah. Begitu juga dengan ongkos cetak kartu nama standar yang dibanderol dengan harga Rp 45.000 per box.
"Tak bisa lebih karena pelanggan bisa lari," kata Ricky Azhari, pemilik CV Karya Maju, salah satu kios percetakan di sentra percetakan ini.
Untuk menarik pelanggan, masing-masing kios biasanya menawarkan fasilitas-fasilitas lain. Ricky, misalnya, menyediakan kartu nama full color dengan kertas tebal dan lapisan laminating. Harganya tentu lebih mahal, mencapai Rp 145.000 per box.
Untuk meyedot konsumen, Ricky juga kerap memberikan jasa desain gratis, baik untuk kartu undangan, spanduk, atau kartu nama. "Pelanggan cukup membawa tulisan saja," imbuh sarjana desain grafis ini.
Ricky sendiri memiliki ratusan pilihan desain dan masih bisa diedit sesuai keinginan konsumen. Selain itu, Ricky juga melengkapi kiosnya dengan mesin cetak. "Biasanya, orang lebih pilih ke sini karena melihat ada mesin cetaknya," ujar dia.
Lantaran mencetak sendiri, pelanggan akan menilai harga di tempat Ricky lebih murah ketimbang kios yang tidak memiliki mesin cetak. Sebab, kios yang tak punya mesin cetak sendiri akan meng-order lagi pesanan konsumen ke tempat lain.
Dan, tidak semua kios di sentra ini memiliki mesin cetak sendiri. Kios Nabila termasuk yang tak punya mesin cetak. Dalam memenuhi pesanan, kios ini bekerjasama dengan beberapa tempat percetakan yang menjadi rekanannya.
"Kami punya banyak rekanan percetakan besar, hampir semua produk kami pesan ke mereka kecuali stempel" kata Setiawan, pengelola percetakan Nabila.
Kendati diserahkan ke percetakan lain, Setiawan mengklaim, harga tetap bisa bersaing dengan kios yang memiliki mesin cetak sendiri. Selain itu, ia menjamin proses pengerjaan pesanan di tempatnya lebih cepat.
Soalnya, percetakan yang menjadi rekanannya memiliki banyak karyawan. "Di tempat kami pembuatan kartu undangan hanya butuh waktu satu minggu," ujarnya.
Kelebihan lainnya, Setiawan juga menerima pesanan satuan. Menurutnya, jarang ada kios yang mau menerima pesanan satuan.
(Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News