kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sentra senapan angin Cipacing: Ada sekitar 20 kios jualan senapan angin (1)


Jumat, 21 Oktober 2011 / 15:12 WIB
Sentra senapan angin Cipacing: Ada sekitar 20 kios jualan senapan angin (1)


Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Tri Adi

Sumedang di Jawa Barat, tidak hanya terkenal dengan tahunya saja. Sumedang juga punya produk khas lain yaitu senapan angin. Tepatnya di Cipacing, Cikeruh, Jatinangor, Sumedang. Di situ bercokol sekitar 20 kios yang menjual senapan angin buatan tangan perajin senapan angin.

Bagi yang mendengar nama kota Sumedang, yang cepat terbayang pasti tahu. Memang tahu sumedang sudah kondang di mana-mana. Namun, sejatinya Sumedang tak hanya punya tahu, di kota ini, juga mempunyai produk andalan lain, yakni senapan angin.

Senapan laras panjang dan laras pendek ukuran 4,5 milimeter ini adalah kerajinan andalan warga Kecamatan Cikeruh, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Selain memproduksi, warga juga menjual sendiri produk mereka di sentra penjualan senapan angin di Cipacing, yang masih masuk wilayah Desa Cikeruh. Tentu, agar pembeli semakin banyak, mereka juga menyediakan senapan angin produk impor dari berbagai negara.

Setidaknya ada 20 kios yang berjejer di sepanjang jalan Cipacing itu. Sebenarnya, sentra ini sudah ada sejak 1960-an silam. Namun, saat itu, pedagang hanya menjual senapan produk mereka sendiri.

Nah, bagi Anda yang ingin berburu senapan angin ini, sentra ini juga gampang dicari. Dari kota Bandung hanya berjarak sekitar 20-an kilometer, tepatnya di kilometer 20,5 di Jalan Raya Bandung-Garut.

Ciri sentra ini juga mudah. Begitu ada kios yang nampak memajang senapan angin berbagai merek, seperti Canon, SD, hingga merek impor seperti Benjamin, BSA, dan Diana, Anda sudah memasuki sentra penjualan senapan angin ini.

Menurut pedagang di sentra itu, Deni Iryawan, pemilik toko senapan angin, Toon's Army, para pedagang selain menjual senapan lokal made in Sumedang dan senapan impor sama larisnya.

Selain jadi pedagang, Deni sendiri adalah pembuat senapan angin. Dia membuat senapan angin dengan gagang kayu sawo, kayu mahoni atau kayu sonokeling. Sedangkan laras senapan ia rakit dari baja atau besi bekas. "Akurasi tembakan senapan angin kami tak perlu diragukan lagi," terang Deni.

Menurut Deni, senapan angin lokal banyak digemari karena harganya murah. Untuk senapan angin produk lokal dijual Rp 500.000 hingga Rp 3 juta. Sedangkan untuk senjata angin impor harganya bisa mencapai Rp 27 juta. "Senapan semahal itu sebanding dengan senapan seharga Rp 3 juta buatan kami," yakin Deni.

Agar dagangan senapan angin semakin laris, Deni tak hanya menjual senapan angin pompa. Tapi dia juga menjual senapan angin per dan juga gas. "Saya bisa bikin senapan angin dengan sistem apa saja sesuai pesanan dengan motif khusus," katanya.

Sebagai pedagang sekaligus perajin, Deni menerima 40 hingga 50 pesanan senapan angin per bulan dengan omzet minimal

Rp 25 juta per bulan. "Konsumen saya kebanyakan ada di Jakarta, Bandung, Semarang serta Sumatra, dan Kalimantan," terang Deni.

Adapun Taufan Aditya, pemilik toko Hand Gun, mengaku mampu meraih omzet sebesar Rp 20 juta per bulan. Penjualan dia lebih kecil karena hanya menjual senapan angin lokal, terutama merek Canon. "Biar produk lokal tapi kualitasnya bagus," jelas Taufan.

Pelanggan Taufan selain dari sekitar Bandung dan Sumedang, juga datang dari Jakarta dan Bali. Bahkan, saban bulan, dia rutin mengirim 10 senapan angin ke Bali. "Sebulan laku 30 unit," terang Taufan.

Oh, ya, para pedagang dan sekaligus perajin di sentra ini, selain melayani penjualan juga melayani servis dan perbaikan senapan.

Soal pasokan, Taufan juga tak pusing. Maklum, banyak tetangganya yang ahli membuat senapan angin. Saat ini saja, setidaknya ada sekitar 200 perajin yang rutin memasok senapan angin ke para pedagang di sentra itu.

Mengenai pasokan bahan baku utama senapan angin itu, menurut Deni, para perajin memperoleh dari pengumpul besi bekas atau baja bekas. Namun perajin mempunyai standar tertentu untuk besi bekas yang bisa dirancang menjadi senapan. Perajin yang berpengalaman, pasti akan semakin teliti memilih besi dan tahu besi bekas yang bermutu.

Adapun untuk bahan baku kayu diperoleh dari sekitar Sumedang dan juga dari Jawa Tengah.

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×