Reporter: Noverius Laoli | Editor: Havid Vebri
Sentra penjualan sepatu kulit di Jalan Terate, Bandung, sudah terkenal sejak tahun 1960-an. Tidak hanya warga Bandung, tempat ini juga ramai dikunjungi oleh warga dari kota lain.
Bahkan, belakangan ini, banyak pedagang mengandalkan pengunjung dari luar kota sebagai konsumen mereka. Pasalnya, banyak konsumen dari luar kota yang membeli sepatu dalam partai besar atau secara borongan.
Sebagian besar pelanggan dari luar kota berasal dari Cirebon, Kuningan, Riau, dan Kalimantan. Mereka membeli sepatu dalam jumlah banyak untuk dijual lagi di daerahnya masing-masing.
Sebagai pedagang di daerah, mereka rutin berbelanja sepatu di Jalan Terate. Bobiec, salah seorang pedagang sepatu di sentra ini bilang, pelanggan dari luar kota pasti memesan sepatu kulit darinya minimal sekali dalam sebulan.
Bulan Oktober lalu, misalnya, Bobiec mendapat pesanan sebanyak 240 pasang sepatu kulit dari konsumen di Kalimantan. "Berkat mereka, pendapatan kami juga bisa naik," ujar Bobiec, salah seorang pedagang di sentra ini.
Mayoritas konsumen dari daerah ini memesan sepatu kulit. Karena membeli dalam jumlah banyak, Bobiec menjualnya dengan harga grosir.
Harga eceran sepatu di tempat ini dibanderol mulai Rp 200.000-Rp 350.000 per pasang. Sementara, untuk pembelian grosir, harganya di bawah Rp 200.000 per pasang.
"Harga persisnya rahasia karena tidak enak kepada konsumen kami nantinya kalau semua tahu harga beli yang sebenarnya," ujar Bobiec.
Bobiec memberikan harga grosir lantaran konsumen masih mengeluarkan biaya lagi buat pengiriman ke daerahnya. Dengan harga grosir, diharapkan mereka masih mendapat keuntungan. "Kalau untung, mereka bisa datang lagi," katanya.
Pedagang lain, Mohamad Padli juga memiliki sejumlah pelanggan dari luar kota, seperti Cirebon dan Kuningan. Mereka biasanya membeli sepatu kulit dalam jumlah banyak. "Biasanya mereka membeli berlusin-lusin," paparnya.
Padli juga memberikan harga khusus bagi mereka yang sudah menjadi pelanggannya. Selain pelanggan, ia juga kerap didatangi konsumen dari luar kota yang kebetulan sedang berada di Bandung.
Meskipun bukan pedagang, mereka biasanya membeli sepatu kulit secara borongan untuk dibawa ke daerah asal mereka. "Mungkin untuk dijadikan oleh-oleh kepada saudara-saudara mereka," kata Padli.
Herman, pedagang lainnya, mengatakan, pelanggan dari luar kota suka membeli sepatu boots ketimbang sepatu pantofel dan sepatu futsal atau bola. Menurutnya, sepatu boots di sentra ini diminati pelanggan dari luar kota, karena bentuknya yang unik dan bahannya yang terbuat dari kulit.
Selain itu, harga sepatu juga lebih murah ketimbang di tempat lain. "Apalagi, di sini juga banyak pilihan jenis dan warna sepatunya," ungkapnya.
Hampir seluruh pasokan sepatu ditempat ini berasal dari para pengrajin sepatu di Cibaduyut, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Pasokan memang bukan dari langsung dari pengrajin. Melainkan, pedagang mendapatkan dari para pemasok. Setiap bulan, para pemasok ini rutin mengirim sepatu ke Jalan Terate.
(Selesai)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News