Sumber: Kontan 15/1/2013 | Editor: Havid Vebri
Dari kios-kios kecil di jalan Cikapundung Barat, Bandung, puluhan hingga ratusan stempel diproduksi tiap hari. Para pedagang seperti tak pernah kekurangan pesanan. Mereka juga tak pernah kewalahan memenuhi pesanan.
Para pembuat stempel di sentra itu tidak bekerja sendiri. Mereka punya jaringan yang lengkap dengan alat dan teknologi canggih untuk mencetak sebanyak mungkin stempel.
"Kalau dapat order membuat stempel dalam jumlah banyak, kami meminta bantuan orang lain untuk mencetaknya," ujar Marwan Tanjung, pemilik salah satu kios stempel di sentra ini.
Marwan menuturkan, sebagian besar pelanggan adalah perorangan. Biasanya, stempel itu untuk perpustakaan dan usaha pribadi. Namun, tidak sedikit juga pesanan dari kantor-kantor tertentu.
Apalagi, di Kota Bandung, sering ada acara dan butuh stempel baru untuk keperluan panitia. "Tapi, pesanan yang paling banyak biasanya pada pergantian tahun karena banyak perkantoran yang mengganti tahun di stempelnya," tutur Marwan.
Marwan sering kesulitan meladeni permintaan pembuatan stempel itu. Tapi, berkat kerjasama dengan beberapa pembuat stempel lain, ia bisa memenuhi pesanan. Untuk membuat puluhan stempel, ia biasanya membutuhkan waktu seminggu.
Anwar Sanusi, pemilik kios stempel lainnya, mengutarakan pengalaman serupa. Pada akhir tahun, banyak pelanggan memesan stempel baru dengan tulisan tahun yang baru. Pelanggan itu tak saja dari Kota Bandung, tapi juga dari luar kota.
Masa menjelang 17 Agustus biasanya juga banyak pesanan pembuatan stempel. Soalnya, pada hari menjelang perayaan ulang tahun kemerdekaan negara tersebut, banyak instansi yang mengadakan acara kemerdekaan.
Mereka membutuhkan stempel baru untuk kebutuhan kepanitiaan. "Biasanya, sebulan sebelum tanggal 17 Agustus, banyak orang datang ke sini untuk memesan stempel," ujar Anwar.
Rudi, pembuat stempel lainnya, mengatakan sebagian besar konsumennya sudah berlangganan sejak lama. Bahkan, hingga kini, ia masih mempertahankan pelanggan sejak usaha masih dipegang orang tuanya lebih dari sepuluh tahun silam.
"Jika kita kehilangan pelanggan, susah dapat konsumen baru," ujarnya. Rudi bilang, menjelang akhir tahun, biasanya pelanggan tetapnya memesan sejumlah stempel lewat telepon.
Kepada pelanggan semacam ini, ia memberikan harga diskon dibandingkan konsumen biasa. Menurutnya, para pelanggan loyal itu akan mudah pindah ke tempat lain jika tidak mendapatkan perlakuan khusus.
Selain itu, Rudi juga selalu menepati janji soal kualitas dan waktu penyelesaian ke para pelanggannya. Soalnya, banyak konsumen tidak suka menunggu lama. Sehingga, perlu komitmen penyelesaian pesanan bisa tepat waktu.
(Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News