Reporter: Eka Saputra | Editor: Tri Adi
Sejak tahun 2000, Jalan Raya Tajur, Bogor, Jawa Barat menjelma sebagai sentra penjualan tas. Di sini ada 11 toko yang menjual banyak pilihan tas. Hampir semua toko di daerah ini memiliki pabrik tas sendiri. Pelanggannya berasal dari banyak daerah, seperti Jakarta, Lampung, Riau, dan Medan.
Bila Anda tengah mencari tas, tak ada salahnya berkunjung ke Jalan Raya Tajur, Bogor, Jawa Barat. Di sepanjang jalan ini terhampar aneka toko tas dengan berbagai nama. Total terdapat 11 toko yang menjual aneka tas di daerah ini. .
Mulai dari tas impor murah, tas kualitas ekspor, hingga tas imitasi dari merek-merek ternama di dunia. Tapi, sekitar 70% tas yang dijual merupakan tas khusus perempuan.
Sentra tas di Jalan Raya Tajur ini sudah berdiri sejak tahun 2000 silam. Seiring berjalannya waktu, kawasan ini semakin kesohor dengan sebutan sentra tas Tajur.
Setiap toko di kawasan ini umumnya menjual tas hasil produk sendiri. Kecuali tas impor yang didatangkan dari negara lain. Biasanya, tas bikinan mereka diberi merek lokal, dan ada juga yang diberi merek-merek ternama dunia.
Salah satu toko tas yang rada lumayan besar di Tajur adalah toko yang diberi label Sumber Tas. Toko ini memiliki pabrik tas sendiri yang juga dinamakan Sumber Tas. "Lokasi pabrik kami berada di pinggiran Kota Bogor," kata pengelola toko Sumber Tas, Iwan Juhendi.
Toko lain, seperti Dunia Tas juga memiliki pabrik di Bogor. "Pabrik kami masih di daerah Bogor juga," timpal Evan, pengelola Dunia Tas.
Iwan bilang, sebelum menjadi sentra tas, kawasan Tajur banyak diisi pengusaha konfeksi kelas gurem. Namun, mulai tahun 2000, beberapa beralih memproduksi tas dan membuka toko.
Iwan sendiri termasuk yang pertama membuka toko tas di Tajur. Di luar dugaan, penjualan tas di daerah ini ternyata laris manis. Akhirnya, para pengusaha konfeksi yang lain ikut-ikutan berjualan tas. "Sekarang sudah ada 11 toko," kata Iwan.
Seiring makin banyak toko, semakin banyak pula pilihan tas yang tersedia. Tak heran, bila pembeli yang berdatangan semakin banyak. Terlebih letaknya memang strategis. Berada di pinggir jalan raya menuju tempat wisata Puncak, Bogor.
Alhasil, omzet penjualan di toko-toko juga meningkat. Contohnya, rata-rata penjualan bulanan Sumber Tas berkisar antara Rp 100 juta hingga Rp 200 juta, dengan laba bersih 40%-50%.
Sementara omzet Dunia Tas berkisar Rp 30 juta-Rp 80 juta per bulan. Menurut Evan, bisnis tas tidak ada habisnya. Selalu saja ada model baru yang dirilis setiap bulan. Peminatnya juga tidak pernah sepi, terutama tas perempuan.
Para pembeli umumnya warga Jakarta yang hendak berwisata ke puncak. "Mereka banyak juga dari daerah Jakarta, Lampung, Medan, Yogyakarta, Riau, dan Bali," ujar Evan.
Sukses berjualan tas juga dinikmati pendatang baru. Contohnya toko Green Bag yang baru buka tahun 2009. Awalnya, hanya buka toko kecil berukuran 30 meter per segi, kini sudah bisa menyewa kios yang ukurannya dua kali lebih besar.
Kini, omzet Green Bag mencapai Rp 2 juta-3 juta per hari, dengan laba bersih 30%-40%. "Agar bisa bersaing kami selalu menyediakan model terbaru," kata Miranti, pengelola Green Bag.
(Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News