kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Soto Mi Bogor mencari mitra


Minggu, 03 Februari 2013 / 19:14 WIB
ILUSTRASI. Harga saham BBRI menghijau 0,54% pada penutupan bursa Rabu (29/9)./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/13/12/2020.


Reporter: Marantina | Editor: Havid Vebri

Soto mi merupakan salah satu kuliner khas Kota Bogor, Jawa Barat. Semangkok soto mi Bogor biasanya terdiri dari pelbagai macam isian, seperti daging sapi, mi kuning, bihun, kol, tomat, dan lobak. Isian itu kemudian disiram dengan kuah soto yang gurih.

Cocok sekali disantap apalagi ketika musim hujan tiba. Kuliner khas Bogor ini punya banyak penggemar. Hal ini mendorong, Edwin Kurniawan, pemilik Soto Mi Bogor “Pasundan”, menawarkan kemitraan usaha sejak 2010, tiga bulan sejak usaha ini berdiri.

Saat ini, Soto Mi Bogor “Pasundan” telah memiliki lima mitra di Cikarang, Tangerang, dan Yogyakarta. Sementara, total gerai ada tujuh dan dua di antaranya milik sendiri.

Soto Mi Bogor “Pasundan” menawarkan tiga paket kemitraan. Pertama, paket dengan biaya Rp 10 juta. Mitra mendapatkan gerobak dari bahan kayu, empat meja, dan peralatan masak. Kedua, paket senilai Rp 15 juta.

Mitra akan mendapatkan gerobak dari bahan stainless steel, empat buah meja, dan peralatan masak. Adapun paket terakhir ditawarkan dengan biaya Rp 20 juta. Mitra bakal mendapatkan gerobak dari bahan stainless steel, empat meja, dan seperangkat peralatan memasak.

Edwin mengatakan, mitranya bisa menjual 30 mangkok hingga 60 mangkok soto mi Bogor per hari. Ia mematok harga Rp 10.000 untuk tiap porsi soto mi Bogor. Jadi, mitra bisa meraup omzet Rp 900.000 - Rp 18 juta saban bulan. Sementara laba bersihnya sekitar 40%. “Mitra kami perkirakan bisa balik modal dalam enam bulan sampai satu tahun,” tuturnya.

Jika mitra sanggup menjual 30 mangkok atau lebih per hari, maka Edwin memungut biaya royalti 10% dari omzet. Sementara, jika target 30 mangkok per hari tak tercapai, mitra hanya membayar royalti 5% .

Ketika mitra mulai menjalankan usaha, pihak pusat akan memberikan pelatihan untuk karyawan selama dua minggu. Pelatihan ini sekaligus untuk mempromosikan usaha.

Dari situ, karyawan akan diarahkan untuk membeli bahan baku di pasar terdekat dengan spesifikasi yang sudah ditetapkan.Targetnya, Edwin ingin menggaet lima mitra baru sepanjang tahun 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×