kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45938,20   9,85   1.06%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Start up layanan iklan berjalan semakin melaju kencang


Sabtu, 02 Maret 2019 / 10:35 WIB
Start up layanan iklan berjalan semakin melaju kencang


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Start up layanan iklan di kendaraan bermotor jadi salah satu usaha rintisan yang tumbuh positif. Ini terlihat dari hasil yang digapai start up itu.

Sticar, misalnya, yang memulai usaha sejak Oktober 2016. Hasilnya, hingga kini mereka sudah menggandeng lebih dari 50.000 mitra yang terdaftar, baik pemilik kendaraan roda empat maupun roda dua.

Dari jumlah tersebut, ada sekitar 10.000 mitra rutin mengkampanyekan iklan di salah satu bagian kendaraannya di 21 kota yang sudah dimasuki Sticar. Contohnya, Palembang, Jakarta, Tangerang, Bekasi, Semarang, Denpasar, Makassar.

Rio Darmawan, Chief Executive Officer Sticar, mengatakan, mitra pengemudi terus bertambah. Rata-rata dalam sebulan ada tambahan 500 sampai 1.000 pengemudi yang menjadi mitra.

Melihat hasil tersebut, Rio pun optimistis, pertumbuhan bisnis Sticar bakal terus melaju sepanjang tahun ini. "Target pertumbuhan kami tahun ini minimal sama dengan tahun lalu, yakni 50%, baik dari sisi pengemudi, pengiklan, serta pendapatan. Untuk pengemudi, targetnya bisa jadi 20.000 mitra," katanya ke KONTAN.

Untuk bisa mengejar target itu, Sticar bersiap memperluas pasar. Kali ini, mereka tidak cuma menyasar kota-kota besar saja, tapi juga kota-kota kecil terutama yang sudah ada layanan transportasi online.

Salah satu yang membuat layanan Sticar terus tumbuh adalah tarif iklan yang bersaing dengan pemain lain. Mereka mematok tarif mulai Rp 800.000 sampai Rp 4 juta per mobil sebulan.

Sayang, Rio tidak memerinci besaran pendapatan yang sudah Sticar dapat hingga kini. Yang jelas, pendapatan perusahaannya berasal dari transaksi yang terjadi antara Sticar dengan perusahaan pemasang pariwara.

Ekspansi gencar Sticar tidak terlepas dari suntikan dana yang sudah mereka dekap sebesar Rp 10 miliar dari salah satu modal ventura serta angle investor. Dan, Sticar punya target besar, yakni menguasai 51% pangsa pasar belanja iklan luar ruang pada tahun 2020.

Pemain lain jelas tidak tinggal diam. Sebut saja, Stickearn. Apalagi, usaha rintisan yang beroperasi tahun 2016 ini sudah mendapat injeksi modal dari East Ventures senilai US$ 1 juta.

Bila tidak ada halangan, Stickearn bersiap menawarkan delapan layanan anyar pada tahun ini. Namun, Sugito Alim, Co-Founder StickEarn, tidak memerinci jenis layanannya, tapi iklan bisa tampil di motor, mobil, angkutan perkotaan, bus, hingga pesawat. "Sekarang, kami sudah punya sekitar 100.000 mitra pengemudi, mulai mobil, angkot, dan motor, dan sekitar 60.000 unitnya ada di mobil," ujarnya ke KONTAN.

Kalau Sticar ada di 21 kota, Stickearn lebih banyak lagi, merambah 28 kota. Tarif iklan yang mereka tawarkan lebih luas, dari ratusan ribu rupiah hingga mencapai puluhan juta rupiah.

Klien yang sudah Stickearn gaet juga beragam. Ada perusahaan yang bergerak bidang properti, perjalanan, perbankan, produk kecantikan, produk konsumer, juga pariwisata dan hotel.

Dengan pencapaian tersebut, Stickearn pun berani mematok target pertumbuhan bisnis hingga tiga kali lipat di tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×