kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Start up pertanian semakin tumbuh di masa pandemi Covid-19


Sabtu, 26 Juni 2021 / 10:00 WIB
Start up pertanian semakin tumbuh di masa pandemi Covid-19


Reporter: Bidara Pink | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga kini tidak menyurutkan laju bisnis startup pertanian. Lihat saja, hasil yang sudah Sayurbox petik.

Menurut Bintang Angkasa, Communications Manager Sayurbox, dari Januari hingga Mei 2021 saja, permintaan produk sayuran dan sejenisnya melonjak hingga 30% dibanding periode yang sama di 2020 lalu. Hasil ini tidak terlepas dari upaya yang sudah usaha rintisan ini lakoni sejak pandemi virus korona berlangsung.

Misalnya, selain melakukan penjualan online lewat platform sendiri, Sayurbox juga memanfaatkan marketplace untuk memperluas jangkauan pasar, seperti lewat Tokopedia, Shopee, JDid, Blibli, Alfacart, juga Grabmart dan Gomart.

Dari segi produk, selain sayuran, Sayurbox juga menyediakan buah-buahan, aneka daging, boga bahari, dan produk lainnya. "Termasuk, hasil panen imperfect dengan harga miring,” ujar Bintang kepada KONTAN.

Baca Juga: TaniHub Group raih pendanaan seri B sebesar US$ 65,5 juta, dipimpin MDI Ventures

Maklum, layanan Sayurbox sudah tersebar luas di 8 wilayah. Yakni, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan, Bekasi, Surabaya, dan Bali.

Untuk tetap mempertahankan eksistensi startup yang beroperasi sejak 2017 ini,  Sayurbox berupaya memperkuat lini bisnis pertanian, mulai dari hulu hingga hilir. Tujuannya, supaya produk yang dijajakan Sayurbox jadi pilihan konsumen.

Ambil contoh, di bagian hulu Sayurbox bekerjasama dengan Awan Tunai untuk pembiayaan petani dan program tanam produk. Kemudian, Sayurbox juga mengawasi pengendalian mutu selama proses tanam berlangsung hingga sampai distribusi produk.

Di bagian hilir, Sayurbox membuka kesempatan bagi kaum muda di daerah untuk bertani. Kemudian, hasil dari bercocok tanam bisa mereka jual ke Sayurbox. 

Untuk tetap menjaga eksistensi bisnis, Sayurbox berencana memperluas kategori produk yang dijajakan di platform mereka. Tahap berikutnya adalah ekspansi ke lebih banyak lagi kota di Indonesia. 

Melihat persaingan bisnis di penjualan produk sayuran digital yang makin ketat, Tanihub pun tidak tinggal diam. Bermodalkan suntikan pendanaan seri B sebesar US$ 65,5 juta yang dipimpin MDI Ventures belum lama ini, startup agritech itu juga bakal memperkuat posisi di bisnis penjualan produk sayuran secara digital, mulai hulu sampai hilir. 

"Dana itu akan kami investasikan untuk  fasilitas processing and packing center, warehouse, serta memperkuat organisasi kami sebagai perusahaan," kata Chief Executive Officer TaniHub Group Pamitra Wineka kepada KONTAN.

Tak cuma itu, TaniHub juga akan memperluas cakupan pasarnya di Jawa dan Bali, supaya hasil panen mereka bisa diserap pasar lokal. Kemudian, Tanihub bakal membuat teknologi proyeksi masa tanam serta permintaannya. Tujuannya, tentu saja biar petani bisa menjaga pasokan dan harga produk pertanian.

Selanjutnya: Eden Farm mendapat suntikan dana pra Seri A yang dipimpin Investible

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×