Reporter: Rani Nossar | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Di bisnis perancang pesta atau party planner, Natalie Pramoedito dan ketiga kawannya yang mengusung brand Papeterie Partydesigner termasuk pemain lama. Papeterie berdiri pada Juni 2012 di Jakarta. Saat itu, bisnis ini belum begitu berkembang.
Natalie mendirikan bisnis ini bersama adiknya Stephanie Pramoedito, Ellen Aristya, dan Felita Budiarto. Keempat wanita muda ini memiliki hobi di bidang yang sama, yakni hobi membuat kreasi pernak-pernik cantik. "Kebetulan kami juga menyukai dunia desain grafis," kata Natalie kepada KONTAN.
Menurut Natalie, awalnya tidak ada rencana atau keinginan khusus terjun ke bisnis ini. Papeterie berdiri memang karena adanya permintaan dan banyak yang mengapresiasi hasil karya mereka. Namun, "Butuh waktu sekitar enam bulan mempersiapkan semuanya sampai kami akhirnya mendirikan Papeterie," ungkap Natalie.
Natalie bercerita, ia menamakan bisnisnya Papeterie yang diambil dari bahasa Prancis yang artinya alat tulis. Kata itu sengaja dipakai karena ia dan ketiga rekan kerjanya banyak menggunakan alat tulis seperti kertas.
Bagi Natalie, menjadi perancang pesta bukanlah suatu hal yang mudah. Ia dan timnya harus betul-betul membuat konsep sejak awal, mulai dari tema, dekorasi, pernak-pernik, makanan, minuman, hingga hal detil lainnya.
Terlebih, ia membidik pesta kalangan menengah atas sehingga menuntut hasil yang maksimal. Selain Jakarta, kini Papeterie juga kerap menerima order dari Bandung, Semarang, urabaya, Malang, dan Bali. Bahkan, ada juga dari luar negeri seperti Singapura, Kuala Lumpur, Melbourne, dan London.
Pesta yang dirancang keempat wanita ini meliputi pesta ulang tahun, pesta pernikahan outdoor dan indoor, tunangan, private dinner, hingga acara korporasi.
Jenis pesta yang paling banyak mereka rancang adalah pesta korporasi dan pernikahan. Setelah itu pesta ulang tahun.
Menurut Natalie, sudah banyak artis dan pesohor yang memakai jasa Papeterie. Antara lain Nia Ramadani, Chelsea Olivia, dan Glenn Alinskie. Sementara pelanggan korporasi seperti Jakarta Praise Community Church, Le Marriage Indonesia, Pancious, Christian Dior, Kate Spade, L'occitane, Majalah Fashion Bazaar, Fimela.com, dan sejumlah nama korporasi lainnya.
Dalam bekerja, Natalie membagi timnya menjadi dua bagian. Ia bersama Stephanie Pramodieto menangani order di wilayah Jakarta, Bandung, dan luar negeri. Sedangkan klien di Malang, Surabaya, Bali dan bagian timur lainnya ditangani oleh Ellen dan Felita yang juga berdomisili di Malang.
Bagi klien yang berada di luar negeri, Natalie kerap terjun langsung menangani pekerjaannya. Untuk menangani pesta sederhana, biasanya dua orang juga sudah cukup. Namun apabila pestanya skala besar dengan tamu 100 orang perlu tim hingga sekitar 20 orang.
Bagi Natalie, bisnis ini menarik karena peluangnya bagus dan permintaannya besar. Dia mematok tarif jasa usahanya mulai dari
Rp 10 juta hingga ratusan juta. Dalam sebulan, ia bisa menangani 10-20 pesta dengan omzet mencapai ratusan juta rupiah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News