kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   18.000   0,94%
  • USD/IDR 16.237   -59,00   -0,36%
  • IDX 7.204   -18,09   -0,25%
  • KOMPAS100 1.050   -5,82   -0,55%
  • LQ45 808   -2,58   -0,32%
  • ISSI 232   -0,90   -0,38%
  • IDX30 419   -2,36   -0,56%
  • IDXHIDIV20 491   -2,76   -0,56%
  • IDX80 118   -0,50   -0,42%
  • IDXV30 119   -1,87   -1,54%
  • IDXQ30 135   -0,26   -0,19%

Tanaman tumbuh subur di lahan yang gembur (2)


Kamis, 20 Desember 2012 / 15:45 WIB
Tanaman tumbuh subur di lahan yang gembur (2)
ILUSTRASI. Cek harga motor bekas Honda BeAT tipe ini hanya Rp 10 jutaan per September 2021./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/17/03/2019.


Reporter: Revi Yohana, Marantina | Editor: Havid Vebri

kendati berasal dari Iran, tanaman alfalfa tidak sulit dibudidayakan di Indonesia. Tanaman leguminosa tahunan ini sudah mulai dibudidayakan di sini sejak tahun 1990-an.

Kini, di Indonesia, sudah banyak perkebunan alfalfa. Sebagian hasilnya bahkan sudah ada yang diekspor. Budidaya alfalfa di Indonesia kebanyakan dilakukan di daerah dataran tinggi.

Nugroho Widiasmadi, salah seorang pembudidaya tanaman alfalfa asal Semarang, menuturkan alfalfa paling baik ditanam pada ketinggian di atas 600 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Kondisi tanahnya juga harus gembur supaya akar tanaman bisa menyerap mineral dengan mudah. Untuk memperkaya asupan mineral, sebelum ditanam, sebaiknya tanah diberikan pupuk kandang dahulu. "Panjang akar alfalfa bisa lima meter hingga sepuluh meter dari permukaan tanah," ujar Nugroho.

Proses penyiapan lahan ini sebaiknya dibarengi dengan penyiapan bibit. Pembibitan dimulai dengan menyemai biji selama dua minggu. Media semainya bisa dilakukan di bak pasir.

Setelah dua minggu, bibit akan berkecambah dan siap dipindahkan ke tanah. "Selama penyemaian, kita bisa mulai menggemburkan tanah," ujar Nugroho.

Saat masih muda, pemberian pupuk cukup sekali dalam dua minggu. Jenis pupuknya usahakan pupuk cair. Jika usianya sudah lebih dari enam bulan, pemberian pupuk bisa ditingkatkan menjadi seminggu sekali.

Tanaman ini tak perlu disiram karena bisa mencari sumber air sendiri melalui akarnya yang dalam. Usia produktif tanaman alfalfa sekitar lima tahun. Lewat dari itu sudah kurang bagus untuk dipanen.

Alfalfa memasuki masa panen perdana saat berusia 50 hari. Sementara, panen kedua saat tanaman berusia 40 hari setelah panen pertama. Panen ketiga dan berikutnya cukup tiga minggu setelah panen sebelumnya.

Cara memanennya, tanaman dipotong sampai ke pangkal batang. "Dari situ tanaman akan tumbuh lagi semakin lebat," tutur Nugroho.

Hajri Ramdhani, petani alfalfa asal Purwokerto, Jawa Tengah, menambahkan lahan tanaman alfalfa harus memenuhi beberapa kriteria. Selain harus gembur, lahan juga harus memiliki derajat keasaman (pH) di atas 6.

Lahan juga harus bersih dari genangan air. "Akar alfalfa akan busuk jika tanah tergenang air," ujarnya. Tanaman ini juga membutuhkan banyak pupuk, khususnya pupuk kandang. Menjelang panen, tanaman ini butuh pupuk dengan intensitas setiap hari.

Namun, setelah panen, pemberian pupuk bisa dikurangi menjadi sebulan sekali. Alfalfa sudah bisa dipanen saat sudah keluar bunga.           

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×