kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tanipanen.id menampung rezeki dari hasil panen rusak dan berlebih


Jumat, 31 Mei 2019 / 14:15 WIB
Tanipanen.id menampung rezeki dari hasil panen rusak dan berlebih


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masa panen menjadi puncak harapan bagi para petani untuk meraup hasil dari buah kerja keras selama masa tanam. Namun, kadangkala menjelang panen ada kondisi di luar harapan. Seperti cuaca buruk yang membuat hasil panen rusak, atau harga jual yang melorot akibat pasokan berlimpah di pasar.

Kondisi inilah yang menjadi perhatian Whisnu Febry Afrianto dalam mengembangkan Tanipanen.id. Bahkan ia memperkirakan, hasil panen yang terbuang bisa mencapai 30% dari total hasil panen.

Nah dengan aplikasi Tanipanen.id ia berupaya menampung hasil panen rusak agar tetap bisa dijual ke konsumen atau distributor. "Ini pengalaman saya saat bekerja di lembaga sertifikasi organik," katanya kepada KONTAN.

Meski aplikasi ini baru seumur jagung karena baru dirilis awal tahun ini, Whisnu mengklaim sudah menggandeng 10 petani yang tersebar di Cisarua Jawa Barat, serta Temanggung Jawa Tengah. Produk yang dijajakan adalah produk holtikultura seperti buah-buahan dan sayuran.

Hasilnya, aplikasi ini sudah bisa mengambil dan menjual kembali sebanyak 4,1 ton dari 15 produk holtikultura sejak tiga bulan lalu.

Whisnu memastikan, meski produk yang dijual itu kondisinya tidak sempurna, tetap masih layak konsumsi. Sebab sebelum dipasarkan, ia bakal menyortir semua produk hingga layak jual.

Saat ini, jangkauan pasar Tanipanen.id ada di sekitar Jabodetabek. Para konsumen baik perorangan atau perusahaan bisa menghubungi aplikasi ini via Instagram atau Whatsapp, dan email. Sebab situs Tanipanen.id hingga kini masih dalam proses pematangan.

Meski sudah menghasilkan, Whisnu tidak memperinci nilai pendapatan yang didapat. Tapi Tanipanen.id menargetkan komisi sekitar 20%-30% di tiap transaksi. Aplikasi ini menyerahkan sepenuhnya penentuan harga jual produk ke petani. Untuk ongkos kirim, sementara ini, masih digratiskan dan ditanggung Tanipanen.id.

Kini, Whisnu tengah mempersiapkan pengoperasian situs Tanipanen.id. Kalau tidak ada halangan, situs marketplace ragam produk hasil pertanian rusak ini bisa tampil dua bulan ke depan. Selain menjajakan produk panen cacat, marketplace ini akan menampung hasil panen yang berlimpah. "Intinya, kami ingin menciptakan zero waste saat terjadi hasil panen," tuturnya.

Selain pengembangan marketplace, Whisnu juga berencana menyasar bisnis kuliner dengan mengandalkan bahan baku dari hasil panen yang rusak dan berlimpah dari mitra kerja. Ia bakal gandeng UKM yang berminat mengolah hasil panen tersebut menjadi produk makanan dan Tanipanen.id memfasilitasi untuk urusan penjualannya.

Rencana lain yang masuk agenda adalah menjajaki kerjasama dengan kampus UGM untuk memanfaatkan produk hortikultura dan pertanian lainnya yang busuk dan bisa dijadikan kompos mulai tahun depan.

Sedangkan target akhir tahun ini adalah bisa menjaring sebanyak 100 petani yang ada di Jawa Barat dan Jawat Tengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×