kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tawaran kemitraan Burger Love


Rabu, 11 Juli 2012 / 20:50 WIB
ILUSTRASI. Jeff Bezos disarankan bawa Musk dan Zuckerberg ke luar angkasa, tapi dilarang balik


Reporter: Havid Vebri | Editor: Havid Vebri

Siapa yang tidak kenal dengan kudapan asal Eropa, seperti burger, hotdog, dan piza. Aneka kudapan orang bule itu sudah lama ngetop dan populer di Tanah Air. Terbukti banyak pengusaha makanan lokal yang tertarik menjajakannya.

Salah satunya adalah Tarsim Sukadi yang mengusung merek Burger Love. Usaha yang berbasis di Bogor, Jawa Barat itu sudah berdiri sejak tahun lalu. Sebelum membuka usaha ini, ia pernah bekerja di Klenger Burger bagian development.

"Tahun 2010 saya mengundurkan diri dan membuka usaha sendiri dengan merek Burger Love," katanya.

Selain burger, ia juga menjajakan menu lain, seperti hotdog, piza dan kebab. Sementara untuk minuman disediakan aneka bubble. Aneka kudapan itu dibanderol antara Rp 5.000-Rp 19.000 per porsi. Untuk mengembangkan usahanya, ia kini menawarkan kemitraan dengan investasi Rp 10 juta.

Investasi itu sudah termasuk kontrak kerjasama selama lima tahun. Dalam kerjasama ini, mitra akan mendapat pasokan bahan baku awal dan hak untuk menggunakan merek Burger Love."Untuk fasilitas penjualan dan outlet tidak kami pasok. Jadi mitra silahkan sediakan sendiri," ujar Tarsim.

Kendati demikian, pengelolaan outlet tetap akan di monitoring dalam jangka panjang. Untuk lokasi usaha, ia menyarankan pilih tempat yang strategis dan ramai. Bila lokasinya ramai, maka peluang mitra meraup omzet besar semakin terbuka. Ia menargetkan, omzet mitra sebesar Rp 4 juta per bulan.

Dengan laba bersih sekitar 30%, mitra sudah bisa balik modal dalam waktu enam sampai tujuh bulan. "Agar balik modalnya lebih cepat, cari sewa tempat yang murah. Cari yang sewanya sekitar Rp 500.000 per bulan," jelasnya.

Hingga saat ini, Trasim sudah memiliki empat mitra yang tersebar di sekitar Bogor. Ia mengklaim, kinerja empat mitranya tersebut lumayan memuaskan. Ia berharap, jumlah mitra terus meningkat tahun ini. "Tapi saya sendiri tidak pasang target," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×