Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Havid Vebri
Bisnis makanan ringan atau camilan tak pernah surut. Pemain yang sudah banyak tidak membuat usaha camilan kehilangan laba nan renyah. Salah satu pemain di bisnis camilan ini adalah Anggie Dendy asal Bandung, Jawa Barat.
Dendy terjun ke bisnis camilan dengan bendera usaha bernama CV Ceutety sejak awal tahun 2012 lalu. Di bisnis camilan ini, ia fokus memproduksi keripik kentang dengan merek Ceutety. Keripik kentang buatannya memiliki empat varian rasa, yang terdiri dari rasa original, cheese, hot angle, dan hot devil. "Produk kami ini memiliki prospek usaha yang baik," ujarnya.
Dari usahanya ini, Dendy mengklaim, dalam sebulan bisa meraup omzet hingga mencapai Rp 100 juta lebih. Omzet itu didapat dari menjual sebanyak 10.000 kantung keripik Ceutety. Ceutety juga sudah dijual dibeberapa kota besar di Indonesia.
Sukses yang diraihnya tak lepas dari strategi kemitraan dengan para reseller dan distributor dari pelbagai kota. Hingga saat ini, reseller keripik Ceutety sudah ada di hampir seluruh kota di Indonesia.
Selain reseller, ia juga sudah memiliki distributor di tiga kota besar, yaitu Bandung, Makassar, dan Balikpapan. Antara reseler dan distributor kota, Dendy menawarkan harga kemitraan yang berbeda.
Untuk reseller, ia memberi harga kemitraan sebesar Rp 10.000 per kantung. Syarat menjadi reseller harus membeli minimal 50 kantung. Sementara untuk distributor kota minimum order sebanyak 1.000 kantung sampai 2.000 kantung.
Adapun khusus distributor, produk dibanderol seharga Rp 8.500 per kantung. Dendy bilang, baik reseller maupun distributor bisa meraup untung gede dari usaha ini. Sebab, mereka bisa menjual keripik Ceutety seharga Rp 15.000 per kantung.
Enaknya lagi, bila tidak mampu menjual habis keripik Ceutety, mitra boleh mengembalikan barang sisa dan uang kemitraan yang terlanjur dibayar akan dikembalikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News