Reporter: Rizki Caturini | Editor: Tri Adi
Menjalankan usaha sendiri di bidang jasa cuci pakaian atau laundry sudah menjadi keputusan Teddy Tjoegito sejak tujuh tahun silam. Dengan menggunakan merek dagang Aqualis Fabricare, lelaki berumur 53 tahun ini mendirikan gerai pertamanya di Jakarta. Kualitas bahan baku pencucian menjadi andalan usahanya.
Menjalankan usaha dengan sepenuh hati dan berjuang membesarkannya adalah komitmen yang selalu dipegang teguh oleh Teddy Tjoegito. Lelaki yang kini berusia 53 tahun ini memilih bidang usaha yang tidak populer bagi kaum pria, yaitu bisnis cuci pakaian atau biasa disebut jasa laundry.
Toh, di mata Teddy usaha jasa laundry adalah bisnis yang prospektif. Dia melihat, saat ini masyarakat metropolitan sudah semakin sibuk dengan urusan kantor. Waktu dan tenaga yang terbatas membuat mereka akan sangat mengandalkan jasa tenaga cuci pakaian.
Potensi inilah yang digarap Teddy. Pada 2003, dia membuka usaha jasa laundry dengan nama Aqualis Fabricare. Tentu saja, lelaki keturunan Tionghoa ini tidak asal membuka usaha.
Layaknya seorang pebisnis, Teddy juga mempersiapkan usahanya dengan matang. Di antaranya, membuat diversifikasi usaha agar jasa laundry yang dia tawarkan berbeda dengan usaha sejenis.
Teddy mengklaim, jasa laundry-nya tidak sekadar mencuci pakaian menjadi bersih dan wangi. Lebih dari itu, jasa laundry juga memberikan perawatan terhadap pakaian pelanggan.
Untuk itu, Teddy menciptakan sebuah cairan perawatan kain yang khusus digunakan dalam proses laundry. Bahan cairan kimia itu tidak dijual di pasaran. "Hal ini untuk menjaga agar usaha Aqualis terus berjalan dengan baik," kata Teddy, tanpa menyebutkan jenis cairan tersebut.
Selain memiliki keunikan dari sisi produk perawatan pakaian yang berkualitas, dia juga menjaga standar operasional setiap cabang dan mitranya dengan ketat.
Pada awalnya, dia menggunakan konsultan wirausaha khusus untuk merancang standar operasional yang kompeten. "Saat ini kami terjemahkan (standar operasional) ke dalam bahasa Inggris untuk mempersiapkan go international," katanya.
Memang, Teddy berniat melebarkan sayap usahanya ke luar negeri. Ia menargetkan bisa membuka satu cabang di Malaysia tahun depan. Ia optimistis target itu tercapai, sebab belum ada usaha laundry dan perawatan pakaian seperti miliknya.
Teddy mengambil keputusan membuka cabang di luar negeri setelah dia melihat perkembangan usaha Aqualis di Indonesia cukup mapan. Walaupun baru berumur tujuh tahun, Aqualis sudah cukup dikenal sebagai merek laundry yang menyasar kalangan menengah atas.
Ia bercerita, di usia empat tahun usahanya, Aqualis berkonsentrasi menaklukkan pasar Jakarta. Ia membuka tiga cabang besar dan puluhan konter yang berfungsi sebagai titik pengambilan cucian kotor.
Setelah yakin operasional di Jakarta cukup kuat, Teddy melebarkan sayap bisnisnya ke luar wilayah Jakarta. Ia memilih konsep waralaba sebagai cara ekspansi yang paling tepat untuk usahanya tersebut. "Saya sampai menyewa jasa konsultan waralaba agar memiliki konsep waralaba yang matang," ujarnya.
Tahun 2007 ia mulai menawarkan waralaba Aqualis kepada masyarakat. Ternyata instingnya tidak meleset, banyak masyarakat yang tertarik. Alhasil, Aqualis makin berkembang.
Kini ia memiliki empat gerai besar di Jakarta dan sembilan gerai di luar Jakarta. Sementara itu, konter kecil berjumlah sekitar 80 unit di Jakarta dan luar Jakarta. "Beberapa lokasi mitra kami di luar Jakarta, ada di Makassar, Lombok, Jambi, Lampung dan Surabaya," katanya.
Saat ini omzet Aqualis untuk gerai kecil minimal Rp 1,5 juta per hari. Sedangkan untuk gerai besar mencapai Rp 3 juta per hari. Hitung punya hitung, omzet per gerai miliknya Rp 45 juta hingga Rp 90 juta sebulan.
Dari seluruh mitranya tersebut, Teddy mengutip biaya royalti 7% dari omzet, ditambah biaya pembelian bahan baku setiap bulannya. Tak salah jika pundi-pundi Teddy semakin besar.
Ia mengatakan, tidak lah mudah membesarkan Aqualis menjadi sebesar sekarang ini. Karakter berbeda dari tiap mitra menuntut Teddy mampu berkomunikasi dengan berbagai cara. "Intinya saya ingin para mitra bisa ikut sukses bersama dengan Aqualis," ujar pria yang hobi membaca ini.
(Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News