kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tempat favorit berburu buku langka (3)


Senin, 29 April 2013 / 15:15 WIB
Tempat favorit berburu buku langka (3)
ILUSTRASI. aktivitas di proyek pembangunan gedung di Jakarta, Selasa (9/3/2021). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Pravita Kusumaningtias | Editor: Dupla Kartini

Pusat penjualan buku di Shopping Center, Yogyakarta selalu ramai pembeli. Sentra ini terkenal dengan harga bukunya yang miring. Kendati menawarkan buku dengan harga murah, pedagang mengaku berjualan buku di Shopping Center tetap saja menguntungkan.

Rata-rata pedagang mengaku bisa mendapat laba bersih sekitar 30% - 40%  dari omzet. Nurhikmah, salah seorang pedagang bisa mendapat laba bersih sekitar Rp 1,8 juta - Rp 6 juta rupiah per bulan. Sedangkan Suryatmo, pedagang lainnya mengaku bisa meraup untung hingga Rp 5 juta rupiah per bulan.

Laba tersebut cukup besar kendati harga jual mereka sangat terjangkau. Dalam berburu buku di sentra buku Taman Pintar, keduanya memberi beberapa tips. Menurut Nur, jangan ragu mencari buku hingga ke tempat yang tersembunyi.

Di antara tumpukan-tumpukan buku yang terlihat menarik seringkali para pembeli menemukan harta karun. "Kalau disini jangan takut lihat-lihat walau banyak debu," ujarnya.

Tumpukan buku yang ada memang tidak teratur bentuk dan besarnya. Maka, memerlukan ketelitian ekstra dari si pembeli untuk menemukan barang yang menarik.

Menurutnya, walau sudah berdebu dan usang banyak buku yang masih layak baca dan isinya menarik serta tidak ketinggalan zaman. Menurut Nur, tidak sedikit pengunjung yang datang tanpa merencanakan untuk membeli buku tertentu. "Biasanya datang baru pilih-pilih, ada yang bagus baru dibeli," ujarnya.

Sedangkan menurut Suryatmo, bila sedang berbelanja buku di sentra ini jangan segan membanding-bandingkan harga dari satu toko ke toko lainnya. "Biasanya harganya tidak beda jauh mungkin selisih seribu atau dua ribu, tetapi lumayan kalau mau cari murah," ujarnya.

Selain itu, koleksi buku tiap toko juga cenderung beda. Apalagi untuk buku-buku bekas yang dijual dengan harga obral. "Kalo buku baru atau dari penerbit biasanya banyak sama," ujar Nur.

Nur memang tidak pernah mendata buku apa saja yang pernah diobralnya. Buku bekas yang masuk kiosnya hanya dipilah berdasarkan keadaan fisik bukunya saja. Setelah itu, ia akan menumpuk buku tersebut sesuai harga obralannya. "Jika masih ada plastik atau agak tebal, harganya dikasih lebih mahal," ujarnya.

Suryatmo menambahkan, di antara tumpukan buku bekas tidak jarang terselip buku-buku yang masih populer atau bahkan langka. Buku yang masih populer bisa dihargainya lebih tinggi walaupun sudah usang.

Sedangkan buku-buku langka tentu disimpannya untuk ditawarkan pada pembeli yang berminat. Sayangnya, ia tidak mau memberi informasi harganya. "Tergantung bukunya apa dulu," ujarnya.

Menurutnya, banyak pembeli menanyakan buku-buku lama yang sudah tidak diterbitkan lagi. Menurut Suryatmo, pembeli jangan segan bertanya kepada pemilik kios tentang buku yang dicari. Siapa tahu, ada pedagang menyimpannya. "Telusuri kios-kios dan jangan ragu mencari," ujarnya. (Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×