kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.238   -78,00   -0,48%
  • IDX 6.849   17,19   0,25%
  • KOMPAS100 990   0,99   0,10%
  • LQ45 760   -0,26   -0,03%
  • ISSI 223   0,39   0,18%
  • IDX30 392   0,06   0,01%
  • IDXHIDIV20 456   0,11   0,02%
  • IDX80 111   0,19   0,17%
  • IDXV30 112   -0,10   -0,09%
  • IDXQ30 127   0,08   0,06%

Tidak pelit berbagi resep racikan sendiri (2)


Kamis, 02 Januari 2014 / 16:26 WIB
Tidak pelit berbagi resep racikan sendiri (2)
ILUSTRASI. Aktivitas pekerja Kilang Pertamina Internasional.


Reporter: Marantina | Editor: Dupla Kartini

Tidak jago masak, bukan berarti tak bisa menjadi pengusaha kuliner. Buktinya, Ainun Nuraida Fahmi berhasil mengembangkan usaha cake dan kue dari bahan buah dan sayuran di bawah bendera Brownty. Kuncinya, mau belajar dan tak mudah menyerah.

Ainun mahir membuat brownies  setelah berkali-kali mencoba resep yang  didapatnya dari majalah. Tak berhenti di  situ, ia pun   melakukan uji coba berbagai resep hingga menghasilkan inovasi  resep brownies sayuran.

Ia bilang, sebenarnya adonan brownies sayuran sama seperti adonan brownies biasa. Hanya, ia  menambahkan buah atau sayuran yang sudah  diblender.

Meski tak mudah menciptakan resep, namun perempuan asli Malang ini, tak pelit berbagi resep. Padahal, bagi banyak  pengusaha kuliner, resep adalah rahasia yang harus  dijaga. "Saya ingin menjadi pengusaha  yang memberi manfaat bagi  masyarakat luas," tutur Ainun.

Ia bilang, belum banyak orang yang tahu sayur dan buah bisa diolah menjadi brownies. Nah, supaya informasi  ini bisa menyebar ke banyak orang, ia  menggunakan media internet untuk mengedukasi publik.

Selain lewat internet, Ainun juga kerap  memperkenalkan produknya lewat  pameran, event di sekolah dan  kampus di berbagai daerah di Pulau Jawa. Katanya, dengan  mengedukasi masyarakat sejatinya memberi  manfaat ganda. "Kalau orang semakin tahu ada brownies sayur dan paham manfaatnya,  produk saya bisa semakin populer," ungkap ibu dua anak ini.

Ainun tak setengah-setengah menjalankan usahanya. Ia rajin  mengikuti berbagai seminar dan  pelatihan bisnis demi mendalami manfaat  sayur dan buah bagi tubuh manusia. Dengan begitu, ia pun bisa mengerti  pilihan tepung yang paling cocok dipadu  dengan sayur atau buah tertentu untuk  mendapatkan cake yang enak dan tetap bergizi.

Berkat upaya Ainun mengolah sayur dan buah menjadi aneka cake, kini, tak ada  lagi keluhan dari para tetangganya soal  jatuhnya harga sayur dan buah hasil  panen, lantaran produksi melimpah.

Asal tahu saja, selain demi membuat anaknya menyukai sayuran, ide membuat  brownies dari sayuran juga berasal dari  kondisi tetangganya. "Dulu mereka  sering mengeluh terpaksa menjual pada  harga murah, karena setok melimpah. Bahkan, kadang tidak bisa menutupi  ongkos produksi," ungkap Ainun.

Ia merintis bisnis pembuatan brownies  pada 2008, ketika Kota Batu, Malangmulai terkenal sebagai daerah wisata. Ini pula yang ikut mendorong bisnisnya  bisa cepat berkembang. Aneka cake Brownty menjadi oleh-oleh khas bagi pelancong. Ketika itu, ia merogoh kocek Rp 500.000 untuk membeli bahan  baku dan kemasan Brownty.

Menurutnya, untuk memulai usaha kuliner tidak perlu harus berbiaya besar. Selain modal, pengusaha paling perlu relasi. Soalnya, dengan banyak relasi pemasaran  produk lebih mudah. Inilah keunggulan Ainun. Selama menjadi distributor sayur dan  buah-buahan, ia telah menjalin banyak relasi. (Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×