Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Havid Vebri
Tempat duduk di zaman modern tidak melulu kursi yang terbuat dari kayu. Berbagai inovasi bentuk serta bahan baku unik terus berkembang hingga menjadi tren di masyarakat. Saat ini salah satunya yang sedang booming di pasar adalah bean bag.
Tempat duduk atau sofa ini berisi butiran styrofoam sehingga bisa mengikuti bentuk lekuk tubuh. Biasanya bean bag digunakan untuk bersantai. Tidak sedikit para pelaku usaha meraup cuan dari bisnis ini. Salah satunya adalah Buddy Sutiono, pemilik usaha Love Bean Bag.
Dia memproduksi dan menjual bean bag sejak awal 2013. Selama ini dia menggunakan media digital untuk memasarkan produknya. Buddy dapat menghasilkan sekitar lima unit bean bag dalam sehari.
Ia mengkreasikan bean bag dengan berbagai bentuk lucu, seperti persegi, kursi santai, bola, corak batik, hingga menerima pesanan bentuk khusus dari konsumen.
Harga jual disesuaikan dengan ukuran, desain, dan bentuk, mulai Rp 500.000 hingga Rp 2 juta per unit. Konsumennya tidak hanya dari Jakarta, namun juga berasal dari beberapa kota di Sumatra, Bali, dan daerah lainnya. Dalam sebulan dia bisa mendapatkan omzet sekitar Rp 27 juta.
Pemain lainnya yang mencoba peruntungan di bisnis ini adalah Kaharudin, pemilik B’smiley Toys. Dia menjual bean bag sejak akhir 2012. Agar berbeda dengan pemain lain, laki-laki yang kerap disapa Kahar ini menjual bean bag berbentuk boneka.
Selain itu, dia juga menjual bean bag berukuran besar yang biasa disebut dengan matras bean bag. Kahar tidak memproduksi, tapi hanya sebagai penjual.
Memiliki keunikan produk merupakan salah satu strategi untuk dapat mempertahankan bisnis di tengah-tengah persaingan ketat. Kahar juga menggunakan media digital seperti blog pribadi untuk berpromosi. Ini strategi pemasaran yang relatif murah.
Selain memiliki toko online, Kahar juga memiliki gerai di Pondok Gede, Bekasi. Dengan menjual produk di toko online, hasilnya bisa menggenjot penjualan tiap bulan.
Karena dia lebih fokus menjual via online, konsumennya pun beragam. Umumnya berada di luar Jakarta, seperti Kalimantan, Aceh, Sulawesi, dan daerah lainnya.
Dia bilang, bila tren permintaan di Jakarta sedang turun, permintaan dari daerah yang masih tinggi membuat omzet usaha tetap terjaga. Saat ini yang konsumen terbesarnya berasal dari Kalimantan.
Kahar menetapkan harga jual bean bag sekitar Rp 600.000 hingga Rp 750.000 tiap unit. Dia mengaku bisa meraih omzet sekitar Rp 20 juta tiap bulan.
Kahar menyebutkan, keuntungan bersih secara persentase dari bisnis ini cukup besar, meski dia tidak mau menyebutkan angka pastinya.
Selama ini, Kahar mendapatkan pasokan bean bag dari dua rekanan pemasok langganannya yang ada di Bekasi dan Purwakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News