kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengukir senyum manis dari usaha bantal lukis


Senin, 12 Mei 2014 / 14:22 WIB
Mengukir senyum manis dari usaha bantal lukis
ILUSTRASI. Perjanjian pra nikah penting guna melndungi pa?andan dari risiko keuangan yang nantinya akan dihadapi


Reporter: Melati Amaya Dori, J. Ani Kristanti | Editor: Tri Adi

Meski bukan termasuk barang yang penting, kehadiran bantal tak dapat dijauhkan dari kehidupan sehari-hari. Maklum, fungsi bantal kian beragam, mulai dari penyangga kepala saat tidur, penopang punggung saat duduk, hingga pelengkap dekorasi sebuah ruangan.

Bentuk dan model bantal pun terus berkembang. Dari bantal yang hanya berbentuk kotak, kini juga berkembang bantal-bantal dengan bentuk binatang, tokoh kartun, hingga bantal bentuk makanan. Ya, tren bantal memang terus berkembang, mengikuti selera konsumen.

Salah satu tren bantal yang menuai banyak peminat adalah bantal lukis. Seperti namanya, ornamen yang terlihat pada sarung bantal ini merupakan lukisan tangan. Tentu saja, karena dilukis, pembeli bantal bisa memesan gambar apa saja sesuai keinginannya.

Tak hanya gambar di sarung bantalnya, bentuk dan ukuran bantal juga bisa menyesuaikan keinginan pembeli. Dari bentuk kotak, lonjong atau tak beraturan, mengikuti gambar lukisan sarung bantal. Bahkan, Anda bisa memesan bantal dengan ukuran tubuh manusia.

Berawal dari hobi melukis, Castella Natalia, produsen bantal lukis merek Castella, merintis usaha ini pada 2009. Awalnya, Castella tertarik melukis di selembar kain kanvas. “Lalu, muncul ide untuk mengisi kain itu dengan busa hingga menyerupai bantal,” terang dia.

Tak disangka, peminat bantal lukis milik Castella cukup banyak. “Sebagian dari mereka justru ingin wajahnya dilukis di bantal,” kenang Castella. Sejak saat itu, pesanan bantal lukis pun mengalir hingga sekarang.

Selain dipakai sendiri, pelanggan Castella sering membeli bantal lukis ini sebagai hadiah bagi orang lain. Dengan lukisan, konsumen tentu bisa memesan gambar atau ornamen yang lebih eksklusif untuk penerima kado. Bahkan, kini, bantal-bantal lukis juga banyak dipesan sebagai suvenir perusahaan.

Mengikuti keinginan konsumennya, Castella juga terus mengembangkan bentuk bantal. Awalnya, dia mengaku, hanya membuat bantal yang berbentuk kotak untuk pelengkap sofa. Namun, seiring dengan pertumbuhan pelanggan, Castella mulai melakukan inovasi dengan membuat bentuk bantal seperti hewan, karikatur, animasi, hingga perlengkapan dalam kehidupan sehari-hari. ”Termasuk, gambar berwajah konsumen yang banyak dipesan,” kata dia.

Dengan berbagai bentuk dan ukuran itu, Castella membanderol bantal lukisnya mulai dari harga Rp 200.000, untuk ukuran 30 cm x 30 cm, hingga Rp 1 juta untuk bantal sebesar manusia.

Dalam sebulan, Castella bisa memproduksi 500 hingga 600 bantal. Jumlah pesanan yang besar ini karena biasanya, konsumen tak cuma memesan satu bantal. Maklum, karena unik, bantal lukis juga sering menjadi pajangan di rumah.

Selain Bandung dan Jakarta, bantal lukis Castella sudah menjangkau kota-kota di luar Pulau Jawa. Bahkan, sejak 2011, Castella mulai mengirim produknya ke luar negeri, seperti Singapura, Malaysia, Filipina, Turki, Arab, Amerika Serikat, Australia dan Swiss.

Pengalaman tak jauh berbeda juga dialami oleh Rani Anggraini saat memulai bisnis bantal lukisnya. Berawal dari niat membuat bantal sebagai hadiah untuk temannya, Rani justru menuai banyak pesanan. “Karena banyak orang yang suka, saya tampilkan foto-foto di blog. Tak lama, pesanan datang,” kata dia. Sejak itu, Rani pun berbisnis bantal lukis.

Namun, sebagai pemain baru, kapasitas produksi Anggraini Craft belum besar. Saban bulan, produksinya baru mencapai sekitar 50 bantal lukis. “Sebab, saya masih melukis sendiri,” ujar dia.

Berbeda dengan Castella yang memakai kanvas, Rani melukis di kain belacu. Menurut dia, bahan belacu yang paling cocok menjadi media lukisan. “Selain itu, lebih halus dan susah didapat. Jadi, bisa menjadi pembeda bagi produk saya,” terang dia.

Banderol harga bantal lukis di Anggraini Craft ini berkisar Rp 180.000 untuk ukuran 40 cm kali 10 cm dengan desain standar, atau wajah satu orang. Jika ingin menambah gambar orang lain atau desain lainnya, Rani akan menambahkan biaya mulai dari Rp 30.000.

Seperti misalnya, dalam satu bantal, pembeli menghendaki gambar wajah tiga orang, maka biayanya akan bertambah. Maklum, bantal-bantal lukis yang kerap menjadi hadiah saat perayaan ulangtahun pernikahan seringkali menampilkan beberapa wajah anggota keluarga dalam satu bantal.

Melihat pesanan yang terus mengalir ke workshop-nya, Rani pun berpendapat, potensi  usaha bantal lukis ini masih bagus. “Meski bentuknya simpel, tapi punya kesan unik dan eksklusif. Ini disukai konsumen,” kata Rani.

Selain itu, setiap hari pasti ada perayaan ulangtahun, jadi  peluang untuk menjual  bantal foto ini masih besar, mengingat jumlah penduduk Indonesia yang banyak.

Lantaran kaya dengan ide-ide kreatif para pemainnya, untung yang bisa digenggam pun lumayan besar. Dari pembuatan bantal lukis ini, para pemainnya bisa mendapat laba berkisar 50% hingga 60%.


Bisa melukis dan kreatif

Syarat utama untuk menjadi produsen bantal lukis adalah adanya tangan-tangan yang  kreatif. Pasalnya, dalam karya tangan ini dibutuhkan sentuhan unik supaya produk bantal lukis punya ciri khas yang akan membedakan dengan sejumlah produsen lainnya.

Misalnya, selain lukisan, Anda bisa menambahkan pernik lain untuk menambah keindahan bantal lukis. Atau memadukan lukisan dengan kain-kain yang sudah dibentuk. Boleh jadi, harga jual bantal lukis akan meningkat. Yang pasti, keunikan juga menjadi kunci bagi Anda untuk bisa mendulang untung besar.

Kemampuan untuk melukis pun menjadi modal dasar bagi peminat usaha ini. Namun, jangan risau, jika Anda merasa tak punya bakat melukis sejak kecil. Anda bisa mulai mengasah ketrampilan ini dengan mengikuti pelatihan melukis atau ambil kursus melukis.

Ada baiknya, Anda menguasai banyak teknik melukis. Seperti melukis objek secara realis, atau membuatnya menjadi gambar karikatur atau kartun. Jika tak ingin mendalami ketrampilan melukis, Anda juga bisa merekrut orang-orang yang pandai melukis.

Selanjutnya, seperti produk kerajinan lain, Anda harus menyiapkan workshop sebagai tempat produksi. Satu catatan dari Castella, sebaiknya workshop tidak bersuhu lembab. “Agar tidak menimbulkan jamur pada produk nantinya,” pesan Castella.

Nah, untuk bahannya, Anda bisa memilih beragam produk kanvas, sebagai media gambar. Castella sendiri memilih kain kanvas yang lembut, meski agak susah didapatkan. Begitu juga dengan Rani yang memilih kain belacu yang lebih halus sebagai pembeda produknya dengan produk lain.

Jika Anda sudah memilih jenis kain, maka sebaiknya Anda menyediakan stok dalam jumlah cukup. Untuk membuat 50 unit bantal lukis, Rani berbelanja sekitar 20 meter (m) hingga 30 m kain belacu. Harga kain itu Rp 17.000 hingga Rp 20.000 per meter.

Untuk melukis, biasanya Rani memakai cat akrilik. Harga cat ini per botol adalah Rp 20.000 hingga Rp 25.000. Sedang Castella hanya menggunakan cat akrilik yang diproduksi di Singapura. “Hasilnya lebih bagus dan halus. Pilihan warnanya juga lebih banyak,” jelas dia.

 Sementara itu, bahan lainnya yang dibutuhkan sebagai pengisi bantal lukis adalah dakron. Anda bisa dengan mudah membeli dakron karena sudah banyak pabriknya di Indonesia.

Peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan, sudah barang tentu adalah set peralatan untuk melukis. Anda juga bisa menggunakan bantuan komputer, untuk membuat sketsa awal, supaya hasil akhir lukisan benar-benar sedap dipandang dan proporsional dengan ukuran bantal. Tentu saja, Anda juga harus melengkapi workshop dengan mesin jahit.

Proses pembuatan bantal lukis cukup sederhana. Biasanya, pembeli akan mengirimkan gambar yang diinginkan lewat e-mail. Setelah proses melukis selesai dan hasil lukisan sudah kering, Anda bisa mengisi dakron, baru kemudian dijahit.

Finishing akhir juga harus mendapat sentuhan kreatif. Dalam hal ini, Anda bisa menambahkan label merek yang unik dan menarik. Kemasan pun juga harus diperhatikan. Jangan sampai merusak lukisan atau aplikasi aksesori lainnya supaya konsumen tak kecewa.

Untuk mengenalkan produk, Anda bisa mengikuti berbagai pameran kerajinan atau karya tangan. Castella menjadwalkan menghadiri pameran sebanyak tiga kali dalam setahun. “Enggak sering, sih, soalnya pameran yang besar banyak di luar Bandung. Jadi, agak repot kalau harus bawa barang banyak,” kilah dia.

Sementara Rani lebih rajin mengikuti pameran. Dia bilang, sengaja mengikuti ajang pameran besar, supaya produk bantal lukisnya dikenal tapi juga terjaga eksklusivitasnya, ketimbang buka gerai. Namun, menurut Rani, promosi yang paling handal untuk produknya adalah dari mulut ke mulut. “Biasanya, pelanggan yang sudah pesan akan menunjukkan alamat website saya kepada teman-temannya yang ingin memiliki bantal lukis,” kata dia.

Karena itu, ada baiknya Anda juga membangun website yang memajang berbagai kreasi bantal lukis Anda. Sebab, jangkauan promosi melalui dunia maya ini sangat luas. Itulah sebabnya, Castella juga banyak mendapat pelanggan dari luar negeri. Usahakan pula, desain laman situs itu bisa dimengerti oleh konsumen asing.

Selamat mencoba!    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×