kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Udang red cherry: Asupan protein harus tinggi (2)


Rabu, 29 Agustus 2012 / 14:19 WIB
Udang red cherry: Asupan protein harus tinggi (2)
ILUSTRASI. Suasana pencairan Bantuan Sosial Tunai (BST) di RW02 Kelurahan Bedahan, Depok, Selasa (13/04). KONTAN/Baihaki)


Reporter: Fahriyadi, Revi Yohana | Editor: Tri Adi

Membudidayakan udang hias jenis red cherry tidak terlalu sulit. Udang hias ini bisa dikembangbiakkan di dalam kolam maupun di dalam akuarium dengan hasil yang sama baiknya.

Dalam usia tiga bulan, udang ini sudah tumbuh maksimal. Pesona udang ini ada pada warna kulitnya yang memikat.

Setiawan Budi, pemilik CV Fajar Alam Jaya Aquatic & Plants di Bandung, Jawa Barat mengatakan, tantangan utama budidaya udang ini terletak pada kemampuan untuk mengeluarkan kemilau warna udang yang sesungguhnya.

"Warna udang yang sesungguhnya akan keluar jika pembudidaya paham merawatnya," kata Budi.

Menurutnya, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan supaya warna red cherry bisa semakin menarik. Diantaranya dengan memberikan cahaya matahari secukupnya, terutama pada pagi hari.

Usahakan suhu udaranya dijaga antara 21 hingga 23 derajat celcius.Selain itu, pembudidaya juga harus melakukan karantina dengan cara tidak mencampurnya dengan ikan hias lain, terutama ketika udang masih berukuran 1 centimater (cm). "Udang tersebut sangat rawan dimangsa ikan hias lain," ucapnya.

Ketika usianya lewat tiga bulan, red cherry memasuki masa ganti kulit. Dan itu merupakan masa yang paling rawan. "Masa peralihan dari kulit lama ke kulit baru membuat udang red cherry memiliki daya tahan yang lebih lemah terhadap virus penyakit dan saat itulah pembudidaya diharapkan lebih peka," jelas lelaki 45 tahun ini.

Saat itu, pembudidaya harus waspada terhadap serangan jamur. Untuk pakannya sendiri bisa diberikan cacing beku ataupun pelet ikan.

Penggunaan pelet ikan ini bisa menambah warna udang terlihat lebih segar. Namun bila tak mau repot memberi pakan, maka cukup dengan menaruhnya diantara tanaman aquascape.

Menurutnya tanaman aquascape yang ditumbuhi lumut menjadi makanan dari udang tersebut.

Pembudidaya lainnya, Zulfikri menambahkan, agar warana kulit udang semakin cantik perlu diberikan pakan dengan protein tinggi. Selain cacing, pembudidaya juga bisa memberikan makanan berupa adaging kerang.

Namun, pemberian pakannya jangan berlebihan. Udang ini cukup diberi makan satu kali dalam sehari. Pakan yang berlebihan dan tidak habis dimakan dalam satu hari akan mengakibatkan kualitas air menurun.

Kotoran sisa makanan yang terlalu banyak juga bisa menjadi racun bagi udang. "Kualitas air yang buruk bisa membuat udang rentan terkena penyakit," ujarnya.

Sementara airnya sendiri tidak boleh terlalu sering dikuras. Tapi, cukup dibersihkan lima bulan sekali.

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait


TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×