kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Udang red cherry: Si bungkuk yang cantik (1)


Selasa, 28 Agustus 2012 / 16:06 WIB
Udang red cherry: Si bungkuk yang cantik (1)
ILUSTRASI. Petugas Dishub Kota Semarang menutup akses keluar jalan tol Jatingaleh di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (16/7/2021). ANTARA FOTO/Aji Styawan/hp.


Reporter: Fahriyadi, Revi Yohana | Editor: Tri Adi

Selain udang konsumsi, budidaya udang hias air tawar atawa dwarf freshwater shrimp juga tak kalah menjanjikan. Dari sekian banyak varian udang hias air tawar, salah satu yang paling banyak menjadi buruan adalah red cherry atau dikenal dengan nama red cherry shrimp (RCS).

Sesuai dengan namanya, udang ini memiliki warna dasar merah dengan garis-garis putih berkilat di bagian punggungnya. Bentuk tubuh udang ini mungil dengan ukuran 1,5 centimeter (cm). Selain indah, udang ini bisa menjaga kebersihan akuarium.

Lantaran permintaannya lumayan tinggi, kini banyak orang mulai membudidayakan udang red cherry. Salah satunya ialah Setiawan Budi, pemilik CV Fajar Alam Jaya Aquatic & Plants di Kota Bandung, Jawa Barat.

Ia mulai membudidayakan red cherry sejak tahun 2003. Tapi, menurut Budi, udang ini baru mulai booming dalam setahun terakhir. "Udang red cherry selalu dicari para pehobi ikan hias dan pasarnya terus meningkat dari tahun ke tahun," katanya.

Dalam sebulan, Budi bisa menjual hingga 60.000 ekor red cherry. Pelanggannya mulai dari toko ikan hias hingga para eksportir yang kerap melempar udang ini ke pasar mancanegara. "Kebanyakan peminatnya dari lokal, yakni dari Bogor, Jakarta, dan wilayah lain di Indonesia," jelasnya.

Dengan harga jual sebesar Rp 500 per ekor, Budi mampu meraup omzet hingga Rp 30 juta setiap bulan. Udang red cherry yang ia lego rata-rata berusia satu hingga dua bulan.

Budi bilang, harga red cherry bisa melonjak tinggi jika pembudidaya mampu mengeluarkan warna yang menawan. "Harganya bisa mencapai Rp 2.000 - Rp 3.000 per ekor," ujar dia.

Tingginya permintaan red cherry, Budi mengatakan, masih akan berlanjut dalam beberapa tahun ke depan. Pasalnya, pehobi tanaman aquascape semakin bertambah dan mereka umumnya membutuhkan udang ini sebagai pembersih. "Permasalahan utama dalam aquascape adalah cepat dihinggapi lumut, dan lumut inilah yang dimakan oleh red cherry," tutur Budi.

Selain permintaannnya tinggi, budidaya udang ini juga relatif mudah. Budidaya bisa dilakukan di kolam maupun akuarium.

Pembudidaya lainnya adalah Zulfikri asal Sidoarjo, Jawa Timur. Ia mengakui, budidaya udang red cherry sekarang cukup menjanjikan. Zulfikri telah menjadi pembudidaya udang hias termasuk jenis red cherry sejak tahun 2008.

Dalam sebulan, Zulfikri memasarkan minimal 2.000 ekor anakan udang red cherry. Harga jual per ekor Rp 1.000. Selain anakan, ia juga menjual indukan red cherry dengan harga Rp 5.000 per ekor.

Saban bulan, Zulfikri bisa menlego sebanyak 50 pasang indukan red cherry. Pelanggan Zulfikri kebanyakan berasal dari kawasan Jawa Timur, seperti di Kota Surabaya dan Sidoarjo.

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait


TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×