Reporter: Markus Sumartomdjon | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) memberi pelatihan (workshop) bagi para usaha rintisan domestik cara mendapat pendanaan. Terutama ke institusi non perbankan serta investor. Pelatihan yang berlangsung 22 Mei 2018 di Surabaya tersebut diikuti 150 start up digital dan non digital dari kota buaya.
Bekraf menilai penting pelatihan tersebut lantaran salah satu upaya mendongkrak bisnis para start up adalah suntikan modal di awal-awal usaha. "Ini untuk membekali start up bisa mengakses permodalan non perbankan," kata Deputi Akses Permodalan Bekraf, Fadjar Hutomo dalam keterangan tertulis, Selasa (22/5).
Nah, salah satu hal yang menjadi perhatian Bekraf adalah cara presentasi usaha ke para pemodal atau investor. Rupanya, tak cuma proposal bisnis yang jadi perhatian, tapi juga bahasa tubuh dari para pendiri start up juga penting diperhatikan.
Nalin Singh, salah seorang pengusaha dan penulis buku Get Funded Now menyebut bila para start up harus sudah mempersiapkan diri di tahapan bertahan atau scale up. Salah satunya dengan mendapat permodalan. Sebab sekitar 90% start up banyak yang gagal beroperasi alias tutup di tahun kedua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News