kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Usung konsep usaha sosial, binaan Pertamina asal Sleman ini berdayakan warga lokal


Selasa, 29 September 2020 / 19:05 WIB
Usung konsep usaha sosial, binaan Pertamina asal Sleman ini berdayakan warga lokal
Aktivitas pelatihan di Joglo Ayu Tenan.


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Cipta Wahyana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebuah rumah Joglo yang ada bilangan Sleman Yogyakarta menjadi magnet baru. Bukan cuma digemari karena suasananya yang elok, Joglo yan yang satu ini juga menjadi sumur ilmu. Joglo Ayu Tenan namanya, adalah sebuah galeri seni milik Rahayu Dwi Astuti. Salah satu UMKM Mitra Binaan PT Pertamina (Persero) ini memajang aneka kerajinan berupa aksesori perhiasan dan olah kain ecoprint. Tempat ini juga rutin menggelar pelatihan bagi mereka yang ingin belajar. 

Bermula dari hobi, Rahayu merintis galerinya sejak 2007 silam. Kegemarannya membuat pernak-pernik aksesoris dan kerajinan perlahan mendatangkan pundi-pundi rupiah. ”Pada 2010 langsung diajak komunitas kreatif Yogyakarta ikut pameran Inacraft. Setelah itu, mulai ada pesanan dan tergerak untuk lebih serius menekuni bisnis jewellery,” ungkap wanita yang akrab disapa Yayuk seperti dikutip publikasi resmi Pertamina yang diterima Kontan.

Woman and people empowerement merupakan salah satu misi keberadaan galeri yang yang terletak di Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Yogyakarta ini. Misi pemberdayaan diwujudkan melalui pelatihan-pelatihan membuat barang kerajinan. Dengan cara ini, Yayuk ingin membekali masyarakat sekitar dengan keterampilan, yang ujungnya menjadi sarana pemberdayaan ekonomi warga. 

Baca Juga: Padukan Bambu dan Kain Songket, Yuk Intip Produk Kreatif Binaan Pertamina Ini

Bukan hanya warga sekitar, para ibu rumah tangga, mahasiswa, pelajar, para seniman kerap datang ke Joglo Ayu Tenan ini. Tempatnya yang nyaman, asri, dan bersih memikat banyak orang untuk singgah. Ada yang sekedar melancong, tapi tak sedikit pula yang berbelanja atau belajar membuat pernak-pernik yang mereka minati. “Ada sekitar 20 ibu-ibu di desa binaan yang kerap kami berdayakan untuk ikut berkreasi,” imbuh Yayuk.

Di sini, para perajin menekuni seni olah kain, logam, dan batuan alam. Mereka mewujudkan imaji dalam sebentuk perhiasan, busana, tas, dan benda-benda indah lainnya. Bercita-cita memberi manfaat sebesar-besarnya untuk sesama, Yayuk merangkul siapa pun. Wisatawan, warga pedesaan, kaum difabel, hingga civitas academica Nusantara dan mancanegara ia ajak berkolaborasi melalui pelatihan, program magang, dan pameran. Ia menekankan sisi ‘pengalaman’ untuk menghargai karya seni.

Beragam motif dan kreasi baru tercipta dari tangan para perajin, menyesuaikan kreativitas berbasis potensi daerah masing-masing. Buah keseriusan dan profesionalisme komunitas di Joglo Ayu Tenan ini telah membawa empat perwakilan mereka mendapat beasiswa belajar di Negeri Kanguru melalui program Australia Award pada tahun 2018. Program ini memberi pengetahuan dan membekali konsep bisnis dalam bidang perhiasan.

“Bisnis sosial” Yayuk berkembang pesat saat ia memutuskan untuk menjadi mitra binaan Pertamina pada tahun 2017. Ia mendapat ilmu-ilmu baru, pengalaman baru, hingga relasi pemasaran jauh lebih luas dibandingkan sebelum mengikuti Program Kemitraan.

"Bukan hanya pinjaman, tapi juga pendampingan yang menurut saya luar biasa. Saya mendapat kesempatan untuk bisa memasarkan pernak-pernik dan aksesoris buatan saya. Bukan hanya pameran di dalam negeri, tapi luar negeri," ungkap wanita yang pernah mendapat penghargaan Best Winner Inacraft: Best Textile, and Best of the Best Product pada tahun 2017 lalu tersebut.

Semenjak menjadi Mitra Binaan Pertamina itu pula, kesempatannya untuk mengikuti pameran ke luar negeri terbuka luas; mulai dari Malaysia, China, hingga Portugal. Yayuk bersyukur atas kesempatan luar biasa yang diberikan oleh Pertamina. ”Saya berterima kasih kepada Pertamina telah ikut membantu mengenalkan produk saya hingga mancanegara,” tutur Ketua Asosiasi Perajin Perhiasan Yogyakarta ini.

Kekayaan budaya Yogyakarta seperti Keraton, Kota Gede, hingga Merapi dan sekitarnya telah menjadikan inspirasi desain produk Joglo Ayu Tenan. Dengan mematok harga produk berkisar antara Rp 25.000 hingga Rp 2,5 juta, ia mampu mengantongi omzet bersih bulanan sebesar Rp 18 juta. “Masyarakat bisa melihat karya kami melalui media sosial @jogloayutenan, atau beberapa market place dengan nama Joglo Ayu Tenan,” imbuhnya.

Yayuk berharap, melalui kemitraan dengan Pertamina, bisnis yang sedang ia jalani mampu berkembang lebih pesat lagi. Ia juga ingin mengikuti banyak pelatihan pengelolaan bisnis yang efektif dan efisien agar mampu bersaing dengan ranah mancanegara dalam hal kualitas produk. ”Agar kami mampu terus Go Global untuk mengenalkan khazanah budaya Indonesia di dunia,” ujar Yayuk bersemangat.

Selanjutnya: Enggan pailit, UMKM binaan Pertamina ini berinovasi lestarikan wayang kulit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×