Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Tri Adi
Langkah Yogi Pribadi meraih kesuksesan sebagai pengembang situs web atau web development bukanlah sesuatu yang mudah. Pada masa awal usahanya, Yogi kerap kesulitan mendapatkan proyek pembuatan website. Dia baru bisa memperoleh proyek setelah dirinya mempromosikan keahlian tersebut melalui berbagai situs jejaring sosial.
Perjuangan dan kerja keras menjadi kunci bagi Yogi Pribadi Mulya menjadi pengembang website atau web development yang sukses. Seperti kebanyakan pengusaha sejenis lainnya, ketika memulai usaha pada 2005, ia terlebih dahulu mencecap pahitnya berbisnis.
Pada awal berusaha, dia kerap kesulitan mendapatkan proyek pembuatan website. Maklum, kala itu, dia harus bersaing dengan para pemain lama yang sudah lebih dulu mengibarkan bendera usahanya di bisnis web development dalam negeri.
Kondisi itu tidak menciutkan nyali Yogi untuk berkompetisi di bisnis ini. Lelaki kelahiran tahun 1981 ini terus memupuk tekadnya untuk mengaplikasikan ilmu komputer yang diraihnya semasa kuliah di Universitas Pakuan Bogor ke dunia usaha. "Sayang jika ilmu yang didapat dari pendidikan selama 3,5 tahun tidak diaplikasikan," imbuhnya.
Dengan motivasi itu pula, Yogi terjun ke bisnis web development. Eloknya, demi mengaplikasikan ilmu dari bangku kuliah, Yogi membuka usaha sendiri. Ini berbeda dengan kebanyakan sarjana komputer lainnya. Biasanya, mereka mempraktikkan ilmunya dengan melamar pekerjaan di perusahaan lain yang sudah mapan.
Tapi, sebagai pemain baru, awalnya Yogi harus meraba-raba agar bisa eksis di bisnis web development. Ia harus menempuh berbagai cara untuk mempromosikan keahliannya itu. Mulai dari membuat website sendiri, hingga ikut bergabung dengan beberapa jejaring sosial dan milis freelance atau pekerja lepas yang berasal dari lokal maupun milis luar negeri.
Usahanya tak sia-sia. Melalui interaksi di dunia maya, Yogi mendapatkan banyak kenalan. Dari situlah dia mendapatkan proyek perdananya membuat website secara profesional.
Hebatnya, proyek perdananya untuk membuat website itu datang dari luar negeri. "Namanya BVB Media, perusahaan teknologi informasi asal Belanda yang sedang mencari tenaga kerja lokal," katanya.
Perusahaan asal Belanda itu menugasi Yogi mengerjakan order pembuatan website dan merawatnya bagi klien BVB Media yang berada di Indonesia. "Jadi, secara tidak langsung, saya menjadi perwakilan BVB di Indonesia," imbuhnya.
Selain karena keahlian yang dimilikinya, papar Yogi, salah satu alasan BVB merekrutnya sebagai mitra adalah statusnya sebagai pekerja lepas lokal bertarif relatif lebih murah.
Sayangnya, Yogi mengaku lupa nilai bayaran pertama yang dia peroleh masa itu. Yang jelas, saat awal terjun sebagai web development, dia bisa meraup pendapatan sekitar Rp 6 juta hingga Rp 8 juta per bulan. "Lumayan sebagai pemula," katanya.
Karena order pembuatan dan perawatan website dari BVB Media terus mengalir setiap hari, Yogi akhirnya mendapatkan tawaran kontrak kerja dan mendapatkan bayaran setiap bulan.
Padahal, awalnya dia hanya mendapatkan bayaran jika ada order saja. Kerja sama antara BVB Media dengan Yogi masih terus berlangsung sampai kini.
Di luar kerja sama dengan BVB Media, Yogi juga menjalin kerja sama dengan perusahaan sejenis lainnya. Di antaranya, dari perusahaan di Australia, Malaysia, Singapura, Filipina, Kanada dan Amerika Serikat. Tak melulu perusahaan asing, Yogi juga memiliki banyak klien dari dalam negeri.
Dus, seiring dengan bertambahnya klien, omzet usaha Yogi pun meningkat . Kini, dia bisa meraup omzet hingga ratusan juta rupiah per bulan. "Pada awalnya saya cuma mengerjakan 30 web hosting per bulan. Tapi, terus naik lagi menjadi 60 web hosting setiap bulan," katanya.
Karena order pembuatan website terus mengalir deras, Yogi pun memperkerjakan sejumlah karyawan dan mendirikan CV Pusat Media. Saat ini Pusat Media memiliki 25 orang karyawan.
Seiring dengan berkembangnya usaha Pusat Media, tahun 2009 Yogi meningkatkan status perusahaannya menjadi perseroan terbatas (PT). Dengan menyandang status PT, imbuh Yogi, perusahaannya bisa leluasa menarik klien dari kalangan korporat. Maklum, segmen ini menjadi basis utama bisnis web development.
(Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News