kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Yuk, jadi maestro jasa binatu


Senin, 14 Mei 2012 / 13:33 WIB
Yuk, jadi maestro jasa binatu
ILUSTRASI. Sejumlah calon penumpang berjalan masuk ke dalam terminal keberangkatan di Bandara Sultan Hasanuddin, Maros, Sulawesi Selatan, Minggu (18/4/2021). Ada dokumen yang wajib penumpang pesawat bawa saat masa larangan mudik. ANTARA FOTO/Arnas Padda.


Reporter: Revi Yohana | Editor: Tri Adi

Bisnis jas binatu alias laundry terus tumbuh. Maklum, di tengah kesibukan masyarakat perkotaan, jasa laundry semakin dibutuhkan. Itu pula yang mendorong Maestrowash tertarik menawarkan kemitraan. Investasinya Rp 8,5 juta-Rp 75 juta. Sementara omzet mulai Rp 6 juta-RP 50 juta per bulan.

Bisnis laundry tak pernah surut. Tingginya kebutuhan akan jasa mencuci pakaian membuat usaha ini terus berkembang. Bila Anda berminat masuk bisnis ini dan ogah repot-repot memulai dari nol, melirik waralaba atau kemitraan bisnis laundry bisa menjadi pilihan.

Nah, salah satu yang menawarkan kemitraan usaha cuci pakaian ini adalah Maestrowash, sebuah usaha laundry yang bermarkas di Bogor, Jawa Barat. Maestrowash mulai menawarkan kemitraan pada awal tahun 2012. Usaha ini sendiri sudah berdiri sejak tahun 2011.

Saat ini, Maestrowash sudah memiliki 11 gerai. Sebanyak empat gerai milik sendiri, dan sisanya milik mitra. Pemilik Maestrowash, Fitri Febrianti bilang, pada bulan Mei ini akan ada dua mitra lagi yang bergabung. "Sehingga total jumlah gerai kami menjadi 15," kata Fitri.

Mitra usahanya itu tersebar hingga Batam dan Gorontalo. Maestrowash mengusung konsep laundry kiloan dan satuan. Usaha ini menawarkan beberapa paket cuci pakaian. Yakni, paket reguler dengan waktu 48 jam seharga Rp 6.000 per kilogram (kg), paket ekspres 24 jam seharga Rp 9.000 per kg, dan paket kilat 12 jam seharga Rp 12.000 per kg. Terakhir paket super kilat 4 jam yang dibanderol Rp 25.000 per kg.

Dalam kerja sama kemitraan ini, Maestrowash menawarkan empat paket investasi. Pertama, paket start up senilai Rp 8,5 juta. Dalam paket ini, mitra mendapatkan seperangkat peralatan usaha laundry, seperti mesin cuci front loading, detergen 10 kilogram (kg), parfum laundry 3 liter, setrika uap, dan beragam kebutuhan lainnya. Estimasi omzet untuk paket ini diperkirakan sebesar Rp 6 juta per bulan, dengan laba bersih 50% dari omzet.

Kedua, paket hemat dengan investasi Rp 23 juta. Mitra yang mengambil paket ini akan mendapatkan semua fasilitas seperti di paket pertama. Hanya, jumlahnya lebih banyak. Fitri menargetkan, mitra di paket bisa meraup omzet Rp 10 juta-Rp 14 juta per bulan. "Dari dua paket pertama ini, mitra bisa balik modal dalam waktu tiga sampai empat bulan," ujarnya.

Ketiga, paket investor sebesar Rp 50 juta. Dalam paket ini mitra tidak harus membuka dan mengoperasikan sendiri gerai miliknya. Cukup dengan modal Rp 50 juta, kantor pusat akan membuka cabang baru bagi investor tersebut.

Operasional cabang, termasuk karyawan dikendalikan oleh pusat. Untuk mengoperasikan cabang itu, pusat akan menambah modal lagi sebesar Rp 20 juta.

Paket ini menerapkan sistem bagi hasil. Investor akan mendapatkan 60% dari laba bersih setiap bulan. Estimasi omzet untuk paket ini antara Rp 20 juta-Rp 30 juta per bulan, dengan laba bersih 50%. Adapun perhitungan balik modalnya sekitar empat sampai delapan bulan.

Terakhir, paket industri senilai Rp 75 juta. Di paket ini, mitra mendapat mesin cuci lebih banyak dari paket sebelumnya dan kapasitas produksinya juga lebih besar. Estimasi omzetnya mencapai Rp 50 juta per bulan dengan laba bersih 40%. Adapun balik modalnya sekitar delapan bulan.

Maestrowash tidak memungut franchise fee, sehingga kemitraan ini berlangsung tanpa batas waktu. Namun ada royalty fee sebesar 30% dari omzet per bulan. Khusus paket industri, royalty fee-nya hanya 10%.

Supaya bisa menggaet pelanggan, mitra harus gencar melakukan promosi. Kantor pusat sendiri akan ikut membantu mempromosikan. Selain itu, mitra juga harus memilih lokasi yang strategis. "Nanti lokasi yang dipilih akan kami survei terlebih dulu," kata Fitri.

Ketua Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (Wali) Levita Supit menilai, bisnis laundry sudah sangat ketat. Perlu ada nilai lebih bila ingin sukses di bisnis ini.

Menurut Levita, kunci sukses bisnis ini terletak pada nilai lebih dari masing-masing pemain. "Masyarakat yang mau membeli bisnis itu pasti mencari apa kelebihannya dibandingkan laundry lain, kenapa harus memilih yang itu jika sama saja dengan yang lain," ujarnya.

Makanya, ia menyarankan setiap pemain harus serius melakukan inovasi. Misalnya, dengan memakai produk-produk yang tidak merusak pakaian. Selain itu, perlu juga dibuat program-program tambahan bagi pelanggan, dan sebagainya.

Ia menilai, tawaran Maestrowash masih biasa, termasuk dalam hal hitung-hitungan omzet. Makanya, kata dia, perlu ada perjanjian bila ternyata hitungannya meleset.


MaestroWash
Jl. Asharijaya Raya 1 No. 1
RT 04/02 Bogor 16720, Jawa Barat
Telp: 087759093999

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×