Reporter: Havid Vebri | Editor: Havid Vebri
Pasar bisnis salon muslimah di Indonesia kian menjanjikan. Terbukti, jumlah gerai salon muslimah kini terus bertambah. Itu pula yang Laili Sa'adah, pemilik Zaza Salon Muslimah dari Kudus, Jawa Tengah, rasakan. Tahun 2011, jumlah gerai Zaza Salon baru ada lima. Seluruh mitra itu masih terkonsentrasi di Jawa Tengah, yakni Solo dan Purwodadi.
Tapi sekarang, jumlahnya sudah 10, tersebar di berbagai daerah, seperti Yogyakarta, Malang, Probolinggo, Cilegon, Pangkal Pinang, Medan, dan Semarang. Melihat tingginya minat mitra usaha, Laili menargetkan tahun ini bisa menambah 20 mitra baru di seluruh Indonesia.
Saat ini, saja ada empat sampai lima permohonan kerjasama dari para calon mitra usaha dari berbagai daerah.Guna meraih target, Laili terus merapikan konsep kemitraan. "Kami terus melakukan penyempurnaan layanan dengan membuat standar layanan untuk para petugasnya," kata Laili yang merintis usaha sejak 2008 ini.
Pelayanan yang ada di Zaza Salon Muslimah sendiri sangat lengkap, dari ujung kaki sampai ujung rambut. Diantaranya ada creambath, hairspa, potong rambut sampai meni pedi, bahkan spa-V juga tersedia.
Zaza Salon juga gencar melakukan promosi, terutama media jejaring sosial, seperti facebook dan twitter. Untuk biaya kemitraannya masih dibanderol Rp 37,5 juta. "Tapi Oktober nanti kami naikkan menjadi Rp 50 juta," kata dia. Kenaikan biaya ini dilakukan demi peningkatan pelayanan.
Selama ini, dengan membayar biaya kemitraan Rp 37,5 juta, mitra mendapatkan hak menggunakan nama Zaza Salon Muslimah lima tahun. Ada juga training karyawan, training owner, standar operasional prosedur (SOP), marketing plan, serta desain exterior dan interior salon. Mitra juga akan mendapatkan pendampingan rutin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News