kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Desain spesial sangkar burung kesayangan


Jumat, 15 Mei 2015 / 14:46 WIB
Desain spesial sangkar burung kesayangan
ILUSTRASI. 7 Urutan Skincare Remaja yang Benar, Kulit Sehat & Cantik!


Reporter: Rani Nossar | Editor: Hendra Gunawan

KLATEN. Sejak lama, Desa Juwiran, Kecamatan Juwiring, Klaten terkenal sebagai penghasil sangkar burung. Di desa ini terdapat aneka jenis dan model sangkar burung. Selain modelnya yang unik, sangkar burung dari Desa Juwiran juga terkenal dengan kualitasnya yang bagus.

Selain terkenal di kalangan pedagang, sentra ini juga banyak didatangi pembeli perorangan karena melayani pembelian eceran. Bahkan, para pembelinya bisa memesan desain sangkar spesial untuk burung klangenannya.

Bejo Tantowi, salah seorang perajin mengaku, sering mendapat pesanan sangkar burung dengan desain sendiri dari para pembeli perorangan. Biasanya, sangkar dengan desain khusus itu dipakai buat mengikuti lomba burung kicau di Solo, Jawa Tengah.

Menurut Bejo, sebulan sebelum perlombaan, pesanan sudah mulai banyak berdatangan. Satu persatu para penghobi burung kicau minta dibuatkan sangkar sendiri. "Ada yang meminta dibuatkan ornamen naga, rajawali, atau bahkan tokoh wayang. Tapi memang ongkos bikinnya lebih mahal," kata Bejo.

Bejo mengaku, selalu melayani permintaan tersebut. Sementara anaknya yang sekarang masih duduk di bangku SMA membantu memasarkan lewat internet, seperti situs jual beli Kaskus atau blog pribadinya. "Anak saya yang pasang iklan, kasih nomor Pin BB. Dari situ banyak yang pesan, jadi ada untungnya juga, " katanya.

Sebenarnya, Bejo mengaku tidak terlalu getol memasarkan produknya. Ia khawatir tidak bisa meyalani semua pesanan karena hanya dikerjakan dia sendiri. Sementara anaknya lelakinya itu enggan belajar membuat sangkar. "Ia lebih suka membantu urusan pemasaran dan ingin menjadi pengusaha di bidang lain," katanya.

Dalimin Asmad, perajin lainnya bilang, kendati tidak melakukan pemasaran, sentra ini pasti selalu kedatangan konsumen. Menurutnya, penjualan agak sepi hanya saat bulan puasa.Saat itu, ia hanya menjual stok sangkar yang ada saja. "Biasanya saya menjualnya ke Pasar Pedan tidak jauh dari Klaten, dan itu pun terjual sedikit," katanya.

Pasar Pedan sama seperti pasar tradisional lainnya. Namun, di pasar ini ada beberapa blok yang khusus menjual burung hias dan burung kicau. Dalimin bilang, biasanya penjualan baru normal setelah Lebaran.

Selama lebih dari delapan tahun membuat sangkar burung, Dalimin mengaku tidak banyak menghadapi kendala. Paling ia hanya mengeluhkan saat pemnjualan sedang musim ramai, ada saja oknum-oknum yang minta pungutan. "Karena mereka tahu sangkar-sangkar burung disini dikirim ke banyak daerah," katanya, tanpa menyebut oknum yang dimaksud.

Untuk penjualan relatif tidak ada kendala. Hanya, dia khawatir, suatu saa penjualan merosot karena sekarang banyak penghobi burung menerapkan kandang terbuka. Di Jakarta, kata Dalimin, banyak penghobi memelihara burung dalam sebuah ruangan tembok dan mendesainnya seperti layaknya di hutan.

Hal ini menyebabkan mereka tidak terlalu membutuhkan kandang. (Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×