kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengalap untung dari yoghurt dan beras kencur


Kamis, 21 April 2011 / 13:38 WIB
Mengalap untung dari yoghurt dan beras kencur
ILUSTRASI. ILUSTRASI-Komet paling jauh dari tata surya muncul dan akan melewati bumi.- A meteor of the Orionid Meteor Shower, created by remnants of Halley's Comet which pass through the earth's atmosphere, streak through the night sky above the San Rafael Swell out


Reporter: Handoyo, Mona Tobing | Editor: Tri Adi

Yoghurt dikenal masyarakat sebagai minuman yang baik untuk kesehatan lantaran mudah dicerna usus. Tak heran jika minuman hasil fermentasi susu ini populer di kalangan para pencinta makanan kesehatan.

Kepopuleran yoghurt membuat Mamio Cafe yang berdiri tahun 2009 berani menawarkan waralaba pada Maret 2011. Cafe yang menjual minuman yoghurt ini kini memiliki kurang lebih 8 outlet. Dengan tawaran waralaba, pemilik kafe ini berharap usahanya berkembang lebih pesat.

Bing A. Andimulia, pemilik Mamio Cafe, mengatakan, tawarannya memiliki keunggulan dibanding bisnis lain. Selain mengusung konsep yang sederhana dan harga terjangkau, kualitas produk yang dijual juga terjamin.

Menurutnya, ada dua keistimewaan Mamio Cafe dibandingkan dengan tawaran bisnis yoghurt lain. Pertama, lebih murah. Jika produk frozen yoghurt di pasaran sekitar Rp 15.000, Mamio Cafe menjual dengan harga Rp 5.000. Kedua, produk yang dijual lebih beragam.


Konsep healthy drink

Selain menyajikan berbagai produk berbahan baku yoghurt seperti frozen yoghurt, ice bland float dan yoghurt cair fresh frozen, gerai Mamio Cafe juga menjual sekitar 10 jenis minuman kesehatan lain, seperti kunir asam dan beras kencur. "Konsepnya healthy drink, maka kita juga menyajikan minuman kesehatan asli Indonesia," ujar Bing.

Dengan menyajikan produk minuman kesehatan, perlu standardisasi rasa termasuk memastikan kualitas bahan baku. Untuk itulah, Mamio Cafe memiliki tim riset serta pengembangan termasuk pabrik sendiri untuk pembuatan seluruh produk yang disajikan.

Bing mengatakan, walau baru Maret 2011 lalu ditawarkan, saat ini sudah ada 3 calon mitra yang tertarik. "Mereka berasal dari Jawa Barat, seperti Bekasi dan Serpong," katanya.

Untuk menjadi mitra Mamio Cafe calon mitra harus berinvestasi Rp 82 juta untuk biaya franchise fee sebesar Rp 10 juta, membeli aset tetap Rp 72 juta. Ini belum termasuk sewa tempat dan modal kerja awal. Dengan investasi tersebut, mitra akan mendapatkan booth serta peralatan usaha termasuk mesin ice cream.

Walau nantinya mitra juga harus menyetorkan royalty fee 5 % dari total omzet tiap bulan, Bing menilai bahwa tawaran waralabanya masih terbilang murah. Adapun soal lokasi, "Yang paling tepat adalah mal atau lokasi-lokasi strategis lain seperti di dekat kampus," ujarnya. Setidaknya luas lokasi yang diperlukan 6 m²-7 m².

Dengan besar investasi tersebut, Bing menghitung setidaknya mitra akan memperoleh omzet per hari sebesar Rp 700.000. Dengan omzet itu, balik modal diperkirakan akan tercapai dalam waktu 1 tahun sampai 1,5 tahun.

Khoerussalim Ikhsan, konsultan wirausaha dan praktisi bisnis, mengatakan perlunya promosi agar Mamio Cafe bisa bersaing dengan minuman lain. Agar lebih dikenal, ia menyarankan Mamio Cafe lebih banyak membuka gerai sendiri. "Tanpa ada produk yang terkenal dan konsep yang kuat, akan sulit bersaing," katanya. Mengusung tema kafe, perlu diperhatikan suasana tempat, yang lebih santai, nyaman, dan khas.

Mamio Cafe
Kompleks Mediterania No. 5 Kebun Jeruk
Jl. Meruya Ilir Raya, Jakarta 11620
Telp: 0215865450

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×