kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menjajal segarnya usaha es krim


Rabu, 18 Juli 2012 / 18:29 WIB
Menjajal segarnya usaha es krim
ILUSTRASI. Warga berkendara di zona merah COVID-19 RT 006 RW 01, Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (21/6/2021). Masyarakat mesti waspada dengan varian Delta yang lebih menular. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.


Sumber: Kontan/18/7/2012 | Editor: Havid Vebri

Pasar es krim tak pernah surut. Hampir semua kalangan suka mengudap es krim, baik anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Peluang itu juga yang mendorong Saifuddin Zuhri untuk terjun ke usaha ini dengan merek d'Raos Ice Cream.

Ia mulai menggarap pasar es krim sejak 2008 di bawah bendera CV Rizki Berkah di Probolinggo, Jawa Timur. Untuk melebarkan sayap bisnisnya, akhir 2011 lalu ia mulai menawarkan kemitraan.

Ia mengklaim, produk es krimnya tidak kalah dari es krim produksi perusahaan besar. "Secara rasa es krim kami buat tidak kalah, termasuk soal nilai gizi dan kebersihannya," kata Saifuddin.

Dalam kerjasama kemitraan ini, ia menawarkan dua paket investasi. Pertama, paket master franchise senilai Rp 3 juta. Di paket ini, mitra mendapat pelatihan dan bahan baku es krim sebanyak 5 pak. Setiap pack bisa menghasilkan 10 liter es krim. Sementara peralatan produksi mitra sendiri yang menyiapkan.

Selain itu, mitra juga tidak boleh menggunakan merek d'Raos Ice Cream. Dalam paket ini tidak ada royalti fee. "Mitra bebas memakai merek untuk es krimnya,"jelasnya.

Kedua, paket master produksi senilai Rp 50 juta. Paket ini sudah termasuk peralatan produksi, freezer, dan bahan baku awal. Dengan royalty fee Rp 5 juta per tahun, mitra berhak menggunakan merek d'Raos Ice Cream.

Saifuddin bilang, bahan baku yang mereka sediakan sudah tinggal diracik oleh mitra. Mitra, tinggal menambahkan gula, santan, dan rasa yang diinginkan. "Untuk rasa kami rekomendasikan pilih rasa cokelat, vanila, dan stroberi. Sisanya, bisa dikembangkan mitra," tutur pria 45 tahun ini.

Selain itu, mitra juga dibebaskan untuk menjual es krim dalam berbagai kemasan. Pilihan kemasannya mulai dari kemasan literan seharga Rp 25.000-Rp 30.000 per liter, hingga kemasan eceran seperti stick, cup, dan cone mulai Rp 1.000-Rp 5.000 per porsi.

Ia memperkirakan, mitra bisa memperoleh omzet Rp 300.000-Rp 1,2 juta per hari, tergantung kapasitas produksi. Dengan laba 20%-30%, mitranya bisa balik modal dalam empat hingga enam bulan.

Untuk pemasarannya, mitra bisa memasok ke hotel dan restoran, kerjasama dengan katering, atau menjual eceran di sekolah. "Bisa juga dititpkan ke warung-warung," katanya.

Saat ini, d'Raos telah memiliki 22 master franchise dan master produksi yang tersebar diberbagai wilayah, seperti Jakarta, Bandung, Tasikmalaya, Yogyakarta, Gresik, Jambi, dan Ternate.

Salah seorang mitra d'Raos adalah Wawan Setiawan di Bandung, Jawa Barat. Ia bergabung dengan d'Raos sejak April 2012. "Saya berminat karena bisnis es krim masih bagus dan tak mengenal musim," ucapnya.

Pria 42 tahun ini mengambil paket master franchise senilai Rp 3 juta. Ia mengambil paket tersebut karena sudah memiliki sebagian peralatan es krim dan tinggal melengkapi saja yang masih kurang. "Saya dulu pernah menjadi agen es krim, jadi sebagian peralatan sudah punya," tuturnya.

Ia mengaku, merogoh duit Rp 14 juta untuk melengkapi peralatannya. Saat ini, omzet bulanannya mencapai Rp 10 juta. "Kami jual di sekolah kemasan cup seharga Rp 1.000-Rp 2.000," jelasnya. Ia menargetkan, tiga bulan ke depan sudah bisa balik modal.

d’Raos Ice Cream Office
Perumahan Kertas Leces
Indah A3 No. 26 Banjarsawah, Tegalsiwalan, Probolinggo, Jawa Timur 67273 HP: 0812 3456 4107

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×