kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,35   -7,01   -0.75%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menjaring laba dari gerai mobil bekas


Kamis, 18 Agustus 2011 / 14:21 WIB
Menjaring laba dari gerai mobil bekas
ILUSTRASI. Ilustrasi aliran dana asing. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/kye/16.


Reporter: Bambang Rakhmanto | Editor: Tri Adi

Seiring membaiknya ekonomi, penjualan mobil pun ikut terdongkrak naik. Tak hanya mobil baru, penjualan mobil bekas pun tak pernah sepi pembeli.

Bisnis mobil bekas inilah yang kemudian dilirik As Mobil 168. Menurut Tomi Agung Saputra, Manager Marketing As Mobil 168, jual beli mobil bekas ini bermula dari showroom rumahan sejak 1998. "Saat itu, modalnya berupa satu unit mobil," ujarnya.

Perlahan, usaha jual mobil ini terus berkembang, hingga melibatkan banyak karyawan. Berbekal pengalaman selama 12 tahun dalam bisnis mobil bekas, As Mobil 168 pun mulai menawarkan waralaba. Kini, mereka telah memiliki lima gerai yang tersebar di wilayah Jawa Tengah.

As Mobil 168 menyediakan empat paket waralaba, yakni paket reguler senilai Rp 122 juta, paket plus dengan investasi sebesar Rp 152 juta, paket spesial seharga Rp 267 dan paket master dengan investasi Rp 500 juta.

Selain paket reguler, tiga paket yang lain memberi jasa salon mobil. Lalu, pada pembeli paket master boleh menguasai penjualan di satu kota. Dus, bila dalam satu kota sudah ada pemilik paket master, calon investor lainnya tak boleh membuka gerai As Mobil 168 di kota tersebut.

Yang jelas, dari beragam paket investasi itu, terwaralaba akan mendapatkan layanan mulai dari sistem manajemen keuangan, operasional, marketing dan promosi, pengelolaan showroom, quality control, serta manajemen SDM.

Untuk gerai yang menerima jasa salon mobil, juga akan mendapatkan bahan baku dan peralatan salon. Selain itu, "Kami akan memberi supervisi jika terwaralaba mengalami kesulitan yang tak bisa diatasi dengan standar yang ada," ujar Tomi.

Hanya, investor harus memasok sendiri mobil-mobil yang akan dijual di showroom-nya. "Kami hanya menyediakan tiga unit mobil di awal pengoperasian gerai, senilai Rp 200 juta," tambah Tomi.

Tomi menambahkan, setelah showroom itu beroperasi, akan banyak unit mobil yang dipajang. Pasalnya, banyak orang yang bakal menitipkan mobil di showroom. "Atau, ada investor lain yang ikut join," ujarnya.

As Mobil 168 mematok harga mobil yang dijual berkisar Rp 60 juta hingga Rp 300 juta. Untuk paket reguler, As Mobil 168 menargetkan keuntungan mulai Rp 23 juta per bulan dan keuntungan paket master mulai Rp 90 juta per bulan. Pada paket master ini, setidaknya penjualan mobil bisa mencapai 15 unit per bulan. Tentu seperti waralaba lainnya, As Mobil 168 juga mengutip royalty fee sebesar 2,5% dari omzet bulanan.

Untuk konsumen mobil yang tak bisa membayar tunai, As Mobil juga telah menyediakan pembiayaan. “Kami telah bekerja sama dengan dengan Sinar Mas Finance jika ada pembeli yang ingin beli mobil dengan cara diangsur,” terang Tomi.

Menurut Ketua Dewan Pengarah Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia, Amir Karamoy, usaha jual beli mobil bekas memang sedang ramai saat ini.

Namun, Amir mengingatkan, salah satu hal yang harus diperhatikan oleh para calon investor atau terwaralaba adalah tingkat kepercayaan konsumen terhadap gerai As Mobil 168. "Karena ini jual beli mobil bekas, jadi bagaimana caranya agar orang percaya dan mau membeli mobil bekas ke showroom berlabel As Mobil 168 itu,” tegasnya.

Amir juga menyarankan investor yang ingin menanamkan pada bisnis ini agar membuka gerainya di luar Jakarta. "Sebab, kecenderungan orang kota besar senang beli mobil baru daripada mobil bekas," ujarnya.

As Mobil 168
Jl. Ahmad Yani No. 81
Kartasura, Solo
Jawa Tengah
HP. 0857 2853 5566

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×