kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Peluang terbuka gara-gara orang tua sibuk mendorong si kecil berbahasa Inggris


Selasa, 15 Maret 2011 / 12:49 WIB
Peluang terbuka gara-gara orang tua sibuk mendorong si kecil berbahasa Inggris
ILUSTRASI. Ilustrasi pebisnis wanita. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/kye/17.


Reporter: Handoyo, Ragil Nugroho | Editor: Tri Adi

Di era globalisasi ini kemampuan berbahasa asing mutlak diperlukan. Tak heran, orang tua pun berusaha mengenalkan bahasa asing, Inggris misalnya, untuk anak-anaknya meski masih balita.

Salah satu cara yang mungkin dilakukan oleh orang tua untuk mengenalkan Bahasa Inggris pada si kecil adalah dengan memasukkan mereka ke tempat kursus Bahasa Inggris. Inilah yang kemudian menjadi pendorong munculnya lembaga kursus Bahasa Inggris untuk anak-anak.

Sekarang lembaga seperti ini sudah menjamur. Mereka berlomba-loma menawarkan kurikulum yang menarik. Tak hanya dari dalam negeri, banyak pula kursus yang berasal dari luar negeri dan memiliki standar internasional.

Dalam tulisan ini, KONTAN mencoba mengulas kembali beberapa waralaba kursus Bahasa Inggris beserta perkembangannya selama beberapa tahun terakhir.


Easy Reader

Easy Reader menawarkan kursus Bahasa Inggris untuk balita sejak berumur 2,5 tahun hingga anak-anak usia 10 tahun. Kursus ini menggunakan sistem fonetik yang mengajarkan anak-anak mengenal huruf melalui bunyi. Sedangkan, teknik pengajarannya dilakukan melalui berbagai cara.

Misal dengan bermain bowling yang pada setiap bolanya terdapat huruf. “Atau dengan simbol gambar yang mengarah pada huruf yang diajarkan melalui permainan yang menarik,” ujar Lisa, Business Development Staff Easy Reader.

Kini, Easy Rader telah memiliki 20 mitra. Mereka tersebar di Sumatra, Kalimantan hingga Sulawesi. Boleh dibilang, lembaga kursus ini sudah bertambah 12 buah selama dua tahun terakhir. "Kebutuhan orang tua untuk mendidik anaknya berbahasa Inggris sejak dini makin besar," ujarnya.
Ketika KONTAN mengulas waralaba ini tahun 2008, Easy Reader baru memiliki delapan cabang, yang tersebar di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Kini, Easy Rader telah memiliki 20 mitra.

Tapi, kini biaya investasi Easy Reader telah naik. Dari yang semula Rp 16 juta menjadi Rp 25 juta untuk kerjasama selama empat tahun. "Kami menyesuaikan dengan harga barang-barang," kata Lisa. Biaya investasi ini sudah termasuk buku-buku grammar, activity, reading, exercise, dan pelatihan seorang guru.

Terwaralaba harus menyiapkan tempat berukuran 4x4 m. Mereka juga mengerek biaya kursus. Kini, biaya kursus berkisar antara Rp 150.000 hingga Rp 400.000 per bulan.

Dengan memperhitungkan biaya pendaftaran Rp 300.000 per anak dan jumlah murid 25 anak, omzet kursus ini bisa mencapai Rp 15 juta sebulan.


Pingu's English

Lembaga kursus Pingu's English adalah salah satu waralaba kursus Bahasa Inggris yang fokus pada anak usia dua hingga tiga tahun. Pingu's berasal dari Inggris dan sudah menuai sukses di Malaysia dan Singapura.

Di Indonesia Pingu`s baru hadir tahun lalu. Mereka baru mempunyai satu cabang dengan 100 murid. "April nanti, kami akan menandatangani kerjasama dengan dua mitra lagi," tutur Tinto Bayuardi, Business Development Manager PT Impact Teaching Center, perusahaan pemegang lisensi Pingu's English di Indonesia.

Untuk menjadi mitra Pingu`s English, terwaralaba harus mengeluarkan dananya untuk membayar biaya lisensi fee Rp 250 juta selama tujuh tahun. Selain itu terwaralaba juga harus menyiapkan tempat seperti ruko atau rumah dengan luas idealnya 200 m², sehingga bisa dibagi menjadi empat kelas.
Di cabang pertamanya, dengan 100 murid, Pingu's berhasil meraih omzet hingga
Rp 57 juta per bulan. Mereka pun memperkirakan modal bisa kembali dalam waktu dua tahun empat bulan.

Menurut Tinto, Pingu's menawarkan beberapa keistimewaan. Selain materi pendidikan yang mengikuti standar di Inggris, tempat kursus ini juga menggunakan desain berbeda. Mereka mengangkat tokoh kartu Pingu sebagai maskot.

Tempat kurus ini juga dilengkapi laboratorium multimedia dan audio visual lengkap dengan jaringan online. Dalam setiap sesi, pengajar akan memutar serial Pingu. "Murid akan mendapatkan pengalaman belajar tanpa sengaja," tandas Tinto.

Dari segi pengajar, Pingu`s English memiliki syarat yang ketat. Para calon pengajar harus memiliki sertifikat TOEIC dengan skor minimal 800. Keunikan lain, Pingu`s English mendapat dukungan berupa merchandise langsung dari Linguaphone Group License dari Inggris.

Meski begitu, menurut Tinto, fokus pengajaran di Pingu tetap pada komunikasi, pengenalan bahasa dan kosakata, serta membangun percaya diri dari siswa dalam menggunakan Bahasa Inggris.


Kids 2 Success

Kids 2 Succes merupakan jaringan waralaba kursus yang berasal dari Amerika Serikat. Di negeri asalnya, Kids 2 Success berdiri sejak tahun 1990.

Waralaba Kids 2 Success mulai ditawarkan ke seluruh dunia pada tahun 2001. Mereka membidik anak-anak mulai umur tiga tahun hingga sembilan tahun sebagai pasarnya.

Rini Rosa, Direktur PT Bina Bunga Bangsa, pemegang hak waralaba Kids 2 Success di Indonesia mengatakan, jika ingin bergabung mengembangkan Kids 2 Success, calon investor harus menyiapkan dana sekitar Rp 350 juta.

Dana ini akan dipakai untuk mendirikan tempat kursus, seperti sewa tempat serta untuk membeli hak franchise senilai US$ 20.000. Hak franchise berlaku selama lima tahun. Untuk tahun keenam, mitra harus membeli lagi, tapi dengan biaya 30% lebih murah dari tahun pertama.

Dengan dana tersebut, terwaralaba juga akan mendapatkan program pendidikan berstandar internasional serta bimbingan dan pelatihan manajemen. Tapi, terwaralaba harus menyediakan perlengkapan kursus, seperti sarana dan prasarana belajar.

Jika sudah beroperasi, setiap bulan terwaralaba wajib menyetor biaya royalti sebesar 18% dari uang sekolah yang terkumpul. Rini menjanjikan, terwaralaba Kids 2 Success bisa balik modal setidaknya pada tahun ketiga.

Rata-rata, setiap tempat memiliki 100 siswa didik. Setiap siswa dikenai biaya pendidikan sebesar Rp 300.000 per bulan. Di luar itu, siswa juga harus membayar biaya pendaftaran sebesar
Rp 150.000. “Dengan kondisi ini, kurang dari tiga tahun modal sudah impas,” katanya.

Namun, pertumbuhan waralaba ini belum banyak. Dibandingkan pada saat KONTAN mengulasnya pada tahun 2008, Kids 2 Success baru menambah satu mitra. Mitra itu membuka tempat kursus di Banjarmasin.

Rini pun mengatakan, sebenarnya banyak orang yang berminat untuk menjadi terwaralab. Namun, pihaknya benar-benar selektif memberikan izin. "Kami harus melihat terlebih dulu kelengkapan syarat-syaratnya," ujarnya.

Menurutnya, bisnis bimbingan Bahasa Inggris, khususnya untuk anak-anak akan selalu diminati, mengingat usia tersebut merupakan periode emas pertumbuhan otak dan kemampuan berbahasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×