kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,46   -17,27   -1.86%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pensil 2B berebut pasar pelajar saat musim ujian tiba


Jumat, 15 April 2011 / 15:03 WIB
Pensil 2B berebut pasar pelajar saat musim ujian tiba
ILUSTRASI. Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (JAM PIDSUS) Ali Mukartono memberi salam kepada anggota Komisi III DPR disela Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta


Reporter: Anastasia Lilin Y, Feri Kristianto | Editor: Tri Adi

Penyelenggaraan ujian nasional menjadi momentum produsen pensil 2B meningkatkan penjualan. Pada musim ujian, kenaikan permintaan bisa meningkat tiga kali lipat. Klaim kualitas terbaik selalu menjadi senjata untuk merebut perhatian pasar.

Ujian nasional menjadi bagian yang tak terpisahkan dari rangkaian proses belajar-mengajar di sekolah. Bahkan, sebagian besar pelajar menganggap ujian sebagai momentum yang menentukan “hidup dan mati” kelangsungan pendidikan.

Tak mengherankan, persiapkan ujian sangat menentukan. Selain penguasaan materi, persiapan teknis juga penting. Salah satunya: menyediakan peralatan tulis berkualitas lantaran pengisian lembar jawaban umumnya menggunakan teknologi komputerisasi.

Salah satu alat wajib mesti disiapkan adalah pensil, terutama standar 2B. “Tingkat kehitaman dan kekerasan pensil 2B itu paling pas,” ujar Christian, Product Manager PT Faber Castell International Indonesia. Itulah sebabnya, menjelang ujian, permintaan pensil 2B selalu melonjak.

Menurut Christian, lonjakan permintaan pensil 2B Faber Castell biasanya terjadi dari bulan Januari hingga Mei tiap tahun. Tapi, puncak permintaan biasanya ada pada bulan Maret dan April. “Kenaikannya bisa antara 30%–40% dibanding dengan bulan biasa,” tuturnya.

Harga jual pensil 2B Faber Castell di tingkat ritel bisa tidak sama. Namun, rata-rata berkisar pada harga eceran Rp 3.500 per batang. Faber Castell yang berasal dari Jerman ini juga menawarkan dagangan berupa paket ujian berisi pensil, penghapus, rautan, penggaris, dan papan ujian dengan harga Rp 25.000–Rp 35.000 per paket.

Meski merek dari Jerman, khusus pensil, Faber Castell memproduksi di Indonesia, Brasil, Jerman, dan Peru. Kapasitas produksi pabrik di Indonesia hingga 400 juta batang per tahun. Hanya 20% dari produksi itu yang dijual di pasar dalam negeri. Sisanya diekspor ke negara lain.

Menurut Fransiska Remila, Brand Manager PT Faber Castell International Indonesia, penjualan pensil 2B di dalam negeri mencapai 20 juta–30 juta batang setiap tahun. “Pasar pelajar menyerap paling besar, yakni sekitar 60% dari total permintaan. Sisanya adalah perkantoran,” terangnya.

Menjelang musim ujian nasional, menurut Fransiska, potensi kebutuhan pensil 2B bisa mencapai 10 juta batang. Angka itu muncul dari perhitungan jumlah pelajar yang sedang menjalani ujian akhir, baik yang duduk di bangku sekolah dasar (SD), sekolah tingkat pertama (SLTP), maupun sekolah tingkat atas (SLTA). Belum termasuk para calon mahasiswa yang sedang mengikuti ujian masuk universitas.

Tak cuma para produsen besar seperti Faber Castell yang menikmati legit bisnis ini. PT Fenue Giri Kencana, distributor pensil merek Joyko, juga merasakan penjualan sejak awal April sudah meningkat naik dua kali lipat ketimbang bulan biasa. “Untuk wilayah Jakarta Selatan, bulan ini sudah laku dua karton,” ujar Supervisor Sales PT Fenue Giri Kencana, Hadid Ardian. Padahal, di luar masa ujian, Joyko hanya terjual satu karton per bulan. Satu karton berisi 4.320 pensil.

Joyko adalah pensil produksi China. Harga Joyko tergolong murah, yakni Rp 1.000–Rp 2.000 per batang. Harga per gros (isi 12 lusin) sekitar
Rp 50.000–Rp 60.000. Meski lebih murah, Hadid berkilah, kualitas pensil Joyko tidak murahan. “Sasaran kami mahasiswa dan pelajar. Semakin harga murah, berarti kami semakin membantu mereka,” katanya.

Lantaran ujian nasional dilakukan serempak di seluruh Tanah Air, kemeriahan penjualan pensil 2B juga terjadi di luar Ibukota. CV Mulya Citra Kalangbret, yang selama ini menjual peralatan kantor (ATK) di Tulunggung, Jawa Timur, bisa mencatatkan penjualan berlipat sebulan sebelum ujian nasional. “Kenaikan penjualan bisa 300%–400%,” ujar pemilik Mulya Citra, Ahmad Wiyono.

Mulya Citra yang berdiri sejak 2005 ini menjual tiga merek pensil 2B, yakni Staedtler, Faber Castell, dan Stabilo. Dari tiga merek ini, Ahmad bilang, pensil Staedtler yang dijual Rp 31.000 per lusin paling laku.


Masuk ke sekolah

Tak cukup memanfaatkan momentum, para pelaku usaha mengaku tetap menerapkan strategi pemasaran. Sejak 2008, Faber Castell mulai aktif masuk ke jaringan sekolah, dari SD hingga SLTA. Faber Castell tak langsung menjual produk, tapi memberi sosialisasi teknis perihal pengerjaan soal ujian yang benar dengan pensil 2B. “Kami tak hanya menjual produk, tapi juga konsep,” katanya.

Bahkan, sejak tahun ini, Faber Castell mengantongi dukungan dari Kementerian Pendidikan Nasional atas kiprahnya itu. Tak cukup sampai di situ, Faber Castell juga mulai menjalin kerjasama dengan enam lembaga bimbingan belajar (bimbel) untuk memanfaatkan produk Faber Castell.

Christian menggambarkan bahwa kiprah Faber Castell masuk ke berbagai lembaga pendidikan tersebut cukup efektif untuk mengibarkan merek produk yang masuk ke Indonesia sejak tahun 1999 itu. Penjualan pensil 2B selalu tumbuh sekitar 10%–15% per tahun. “Market share kami bisa meningkat antara 70% sampai 80%,” klaim Christian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×