kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45997,87   4,27   0.43%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sentra Anggrek: Banyak petani jual lahan (3)


Senin, 01 Oktober 2012 / 19:10 WIB
Sentra Anggrek: Banyak petani jual lahan (3)
ILUSTRASI. Makeup Emina


Sumber: Kontan 2/10/2012 | Editor: Havid Vebri

Sentra anggrek dan tanaman hias di Kampung Rawa II, Kelurahan Kebon Jeruk, Jakarta Barat sudah berdiri sejak tahun 1994. Pada masa-masa awal kemunculannya, budidaya tanaman anggrek di kawasan ini masih semarak.

Haji Usman, seorang petani anggrek di daerah ini bilang, pada tahun 1994, hampir semua warga di Kampung Rawa II menanam anggrek. Namun, lambat laun, jumlah petani anggrek di daerah ini terus berkurang.

Soalnya, banyak dari mereka yang menjual lahannya. Maklumlah, Kampung Rawa II merupakan wilayah yang cukup strategis di Jakarta. Tentu harga tanahnya juga mahal.

Haji Usman sendiri pernah ditawari seseorang untuk menjual tanah yang dipakainya buat bertani anggrek. Lokasinya berada persis di depan rumahnya. Kendati ditawar dengan harga tinggi, ia memilih tidak menjualnya. "Bila dijual, uangnya belum tentu bisa bertahan lama," katanya.

Namun, tidak demikian dengan warga lain yang juga menekuni usaha budidaya anggrek. Banyak dari mereka tergiur dengan harga tinggi, sehingga melepas lahan tempat dia membudidayakan anggrek.

Alhasil, sejak tahun 2000-an, lahan  budidaya anggrek ini di kawasan ini banyak beralih fungsi menjadi bangunan rumah. Hal senada juga disampaikan Haji Iqbal. Menurutnya, penyempitan lahan budidaya anggrek sudah terasa sejak tahun 2000.

Penyempitan lahan terjadi seiring banyaknya pendatang baru yang masuk ke kawasan itu. "Hasilnya, ya, banyak rumah-rumah baru yang berdiri di atas lahan tempat budidaya anggrek," ujarnya.

Sama halnya dengan Haji Usman, ia juga memilih tidak menjual lahan budidaya anggrek miliknya. Padahal, bila dia mau menjual, tentu banyak yang berminat.

Soalnya, lahan miliknya itu tergolong strategis karena berada di pinggir jalan. Bagi Usman maupun Iqbal, menyusutnya jumlah petani anggrek ini membawa berkah juga. Soalnya, tingkat persaingan menjadi sedikit agak longgar.

Muhasan, petani lainnya bilang, semakin sediktinya petani anggrek di sentra ini membuat permintaan anggrek semakin tinggi.           

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Storytelling with Data (Data to Visual Story) Mastering Corporate Financial Planning & Analysis

[X]
×