kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sentra batik tenun di desa Tohpati Bali (1)


Kamis, 27 Agustus 2015 / 09:48 WIB
Sentra batik tenun di desa Tohpati Bali (1)


Reporter: Merlina M. Barbara | Editor: Dikky Setiawan

Selain memiliki panorama yang indah, Pulau Bali juga sarat dengan dengan hasil kerajinan tangan para penduduknya. Salah satunya adalah kain tenun batik. Di Desa Tohpati, Kecamatan Batubulan, Bali terdapat  sentra pembuatan batik berbahan kain tenun. Sejumlah butik berdiri menawarkan hasil karya para perajin  batik ini yang terkenal memiliki kualitas tinggi.    

Pulau Bali memang memiliki sejuta pesona alam dan budaya. Pesona ini bagaikan magnet yang mampu menarik banyak wisatawan asing maupun lokal untuk mengunjungi Bali.

Salah satu yang jadi  incaran para wisatawan adalah sentra produksi batik di Desa Tohpati, Kecamatan Batubulan, Bali. Tempat ini terkenal dengan produksi batik tenunnya yang diproses secara tradisional. Kain batik Desa Tohpati mempunyai  kualitas yang tinggi.

Kain-kain hasil tangan ini lantas dijual di butik-butik yang juga berdiri di desa ini. Itu sebabnya, selain berbelanja, pengunjung juga bisa menyaksikan proses pembuatan batik di tempat ini.

Tidak sulit menemukan sentra ini, hanya dengan waktu tempuh sekitar 20 menit dari Kota Denpasar. Di Desa Tohpati ini, Anda dapat menjumpai kurang lebih 20 butik batik.

Salah satu butik yang terdapat di Desa Tohpati adalah Butik Bidari. Ketika Anda memasuki pelataran Butik ini, suasana pedesaan Bali amat kental terasa. Anda pun langsung disambut oleh sejumlah perajin butik yang tengah membatik di halaman depan butik.

Tidak hanya proses membatik, proses produksi pakaian menggunakan mesin jahit juga dapat disaksikan ditempat ini.

Kadek Sugiarta, Pemilik Butik Bidari menuturkan, butik ini sudah berdiri sejak tahun 1996. Umumnya kegiatan produksi dilakukan setelah mendapat permintaan dari konsumen. “Banyak tamu yang datang ke sini kemudian memberikan desain yang mereka inginkan,” jelas Kadek.

Butik ini  juga menjual batik Pekalongan dan batik Solo. “Kita bekerjasama dengan para perajin batik dari Jawa untuk produknya dijual di sini," katanya. 

Produk fesyen yang dijualnya mulai dari kebaya, busana batik pria, baju pantai bali, baju anak-anak, topi, sandal, tas, kain hingga sarung. Bidari pun juga sering menerima pesanan lukisan batik pada media kanvas. Harga rata-rata produk kerajinan batik yang ada di butik ini bervariasi, mulai dari Rp 5.000 untuk aksesori kecil, seperti gelang hingga Rp 10 juta per unit untuk produk lukisan batik di kanvas.

Butik The Phala yang letaknya bersebelahan dengan butik Bidari juga menyediakan pemandangan proses pembatikan di depan butik. Arya Purwarangsa, Managing Director sekaligus pemilik The Phala mengatakan, pengunjung tidak hanya dapat menemukan batik dari berbagai daerah, tapi juga kain dari nusantara  seperti tenun asli Sumba.

Produk fesyen yang dijajakan di The Phala selain kain batik ada pula kain tenun, busana batik wanita ataupun pria, beragam aksesoris serta sejumlah produk perawatan tubuh.

Arya mengatakan, rata-rata omzet mencapai Rp 60 juta per bulan. Sementara Butik Bidari bisa mengantongi omzet berkisar Rp 45 juta saban bulan. (Bersambung)

                       

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×