kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sentra kamera Pasar Baru tempat pas berburu kamera bekas (2)


Kamis, 09 Desember 2010 / 10:19 WIB
Sentra kamera Pasar Baru tempat pas berburu kamera bekas (2)


Reporter: Rivi Yulianti | Editor: Tri Adi

Metro Atom Plaza di Pasar Baru Jakarta boleh dibilang surga bagi pecinta fotografi yang mencari kamera bekas. Soalnya, harga kamera bekas di pusat penjualan kamera yang terletak di Pasar Baru ini lebih miring. Pedagang di sentra itu menjamin harga kamera bekas lebih murah 30% dibandingkan dengan tempat lain.

Mahasiswa dan fotografer pemula banyak menyambangi Metro Atom Plaza yang berada di Pasar Baru, Jakarta. Bagi mereka yang berkantong pas-pasan, kamera bekas dengan harga yang lebih terjangkau menjadi pilihan.

Di sentra ini, banyak kamera bekas yang dijual setengah harga dari kamera baru, bahkan lebih. Tapi, kondisinya tetap prima. Makanya, banyak yang berburu kamera bekas datang ke Metro Atom Plaza. Tak heran pula, kalau kemudian kebanyakan pedagang memilih menjual kamera bekas.

Rudy, staf penjualan Kurnia Kamera, menjelaskan, walaupun kamera bekas yang paling laku, tokonya tetap menyediakan kamera baru. "Perbandingan stok 50:50," ungkap Rudy.

Namun, ya itu tadi, 90% omzet toko yang berdiri sejak 1995 itu disumbang dari penjualan kamera bekas. Kamera baru kurang laku lantaran harganya tidak jauh beda dengan tempat lain. Ya, "Namanya juga barang baru, tentu ada standar harga yang relatif sama di semua tempat," ujar Rudy.

Kalau toh pembeli berhasil menawar, Rudy mengatakan, perbedaan harga tidak lebih dari Rp 100.000. Oleh karena itu, banyak pengunjung yang memilih untuk membeli kamera baru di tempat yang lebih nyaman dibandingkan di Metro Atom Plaza.

Namun, soal harga kamera bekas, Rudy berani menjamin, harga di sentra ini lebih murah 30% ketimbang tempat lainnya. Kondisi kamera bekas yang dijual di sini juga masih baik, 85% mulus.

Obay, pemilik Libra Kamera, mengungkapkan, dalam sebulan, ia mampu menjual 10 kamera digital bekas, dengan omzet rata-rata Rp 40 juta. Nikon dan Canon, menjadi merek kamera favorit pembeli. "Konsumen suka karena aksesori kameranya banyak," ungkap dia. Dua merek tersebut juga dianggap paling mudah dioperasikan.

Obay menambahkan, pergantian model dan seri kamera digital juga amat dinamis. Seringkali konsumen yang baru beli kamera, kurang dari enam bulan sudah balik lagi untuk menjual kameranya. "Mereka tergiur dengan model baru yang menawarkan spesifikasi yang lebih oke," katanya.

Pecinta fotografi berkantong pas-pasan lebih senang membeli kamera bekas, lantaran kamera baru harganya selangit. Memang ada yang murah, tapi teknologi kamera DSLR dengan resolusi 2 sampai 3 megapixel menjadi barang kacangan. Fotografer saat ini menuntut resolusi minimal 5 megapixel. Nah, "Harga unit kamera itu mencapai puluhan juta rupiah," ujar Obay.

Oleh karena itu, Obay menuturkan, kamera bekas tetap menjadi dagangan paling laris. Apalagi, bagi fotografer yang belum tahu spesifikasi apa yang mereka butuhkan dalam memotret, sebaiknya memakai dulu kamera digital bekas.

Tak hanya kamera digital, kamera analog bekas juga masih menjadi buruan karena masih banyak penggemarnya. Biasanya untuk koleksi karena sudah menjadi barang semi antik. Dalam dua bulan, Rudy bisa menjual satu kamera analog. "Biasanya merek Pentax," ujar Rudy. Kamera analog tersebut dijual dengan harga tidak lebih dari sejuta.

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×