kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.462.000   9.000   0,37%
  • USD/IDR 16.663   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.660   40,02   0,46%
  • KOMPAS100 1.192   10,20   0,86%
  • LQ45 848   1,27   0,15%
  • ISSI 313   2,80   0,90%
  • IDX30 434   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 501   -0,35   -0,07%
  • IDX80 134   1,11   0,84%
  • IDXV30 138   1,59   1,16%
  • IDXQ30 138   -0,09   -0,07%

Anas berambisi dirikan toko oleh-oleh terbesar (3)


Rabu, 12 September 2012 / 13:51 WIB
Anas berambisi dirikan toko oleh-oleh terbesar (3)
ILUSTRASI. Bawang putih ampuh menyembuhkan Anosmia akibat Covid-19


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Tri Adi

Setelah sukses menekuni usaha pembuatan tas batok kelapa, Anas Faesol ingin mendirikan toko pusat oleh-oleh skala besar di Blitar, Jawa Timur. Lewat toko itu, ia ingin memperkenalkan produk-produk kerajinan khas Blitar.

Anas Faesol termasuk seorang pebisnis yang ulet dan jeli melihat peluang usaha. Setelah sukses menekuni usaha pembuatan tas batok kelapa, kini ia berencana merambah bisnis lain.

Ia berambisi untuk mendirikan toko oleh-oleh khas daerah dalam skala besar di Blitar. Saat ini, Anas memang sudah memiliki empat toko khusus penjualan produk-produk kerajinan khas Blitar.

Namun, toko-toko tersebut masih tergolong kecil dan terpisah-pisah. Beda dengan toko yang akan didirikannya nanti.

Selain barang kerajinan, nantinya toko itu akan menjual juga produk-produk lain, seperti jajanan khas Blitar. Intinya, ia ingin semua oleh-oleh khas Blitar bisa diperoleh di tokonya. "Selama ini, pusat oleh-oleh di Blitar masih menyebar di sejumlah penjuru dan belum terpusat di suatu lokasi," katanya. Padahal, Blitar termasuk ramai dikunjungi wisatawan, terutama mereka yang akan berziarah ke makam Bung Karno.

Anas sendiri sudah menghitung-hitung biaya yang diperlukan untuk mendirikan pusat oleh-oleh itu. "Butuh dana sekitar Rp 800 juta sebagai investasi awal," jelas Anas.

Biayanya lumayan besar karena ia harus membeli tanah di kawasan perkotaan. Ia menargetkan, pendirian toko oleh-oleh khas Blitar itu bisa diwujudkan paling lambat dalam dua tahun ke depan.

Untuk itu, sekarang ia sudah mulai fokus menabung. Anas mengaku tertarik mendirikan pusat oleh-oleh lantaran ingin memperkenalkan produk-produk kerajinan khas Blitar ke khalayak ramai.

Kendati berambisi mendirikan toko skala besar, Anas tetap akan mempertahankan toko miliknya yang sekarang sudah ada. Keempat toko tersebut menjual aneka oleh-oleh, mulai dari produk kerajinan sampai makanan khas Blitar, seperti keripik buah dan jenang atau dodol.

Selain itu, ia juga tetap fokus mengembangkan usaha pembuatan tas batok kelapa yang sekarang sedang ditekuninya. Menurutnya, permintaan terhadap tas nan unik ini semakin tinggi. "Tapi sumber daya yang saya miliki belum optimal," katanya.

Saat ini, ia hanya bisa memproduksi sebanyak 3.300 pieces tas batok kelapa dalam sebulan. Namun, bila permintaan sedang tinggi, produksinya bisa digenjot hingga 4.000 pieces.

Anas ingin, ke depannya bisa menggenjot lagi jumlah produksi tas batok buatannya itu hingga mencapai 5.000 pieces per bulan.

Anas yakin produksi sebanyak tiu akan terserap pasar. Apalagi, bila toko oleh-olehnya nanti sudah berdiri. "Tentu pemasarannya akan lebih baik," ujarnya.

Kendati menggenjot produksi, ia mengaku tetap memerhatikan kualitas produk tasnya. Sebab ada kecenderungan, jika suatu bisnis sudah laris, maka kualitas produk akan menurun lantaran fokus pada permintaan tanpa memperhatikan kualitas lagi.

Nah, Anas tak ingin seperti itu. "Kualitas produk tetap yang nomor satu," tuturnya.

Selain terus meningkatkan kualitas produk, ia juga fokus meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan. Misalnya, selalu berupaya memenuhi janji kepada konsumen. Hal itu dilakukan untuk menjaga kepercayaan konsumen.

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×