CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.348.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.725   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.414   -5,56   -0,07%
  • KOMPAS100 1.163   -1,38   -0,12%
  • LQ45 846   -2,34   -0,28%
  • ISSI 294   -0,29   -0,10%
  • IDX30 440   -1,80   -0,41%
  • IDXHIDIV20 510   -4,13   -0,80%
  • IDX80 131   -0,28   -0,21%
  • IDXV30 135   -0,09   -0,06%
  • IDXQ30 141   -1,39   -0,98%

Bagikan diskon dan antar belanjaan (3)


Selasa, 10 Juni 2014 / 13:08 WIB
Bagikan diskon dan antar belanjaan (3)
ILUSTRASI. Tanda-Tanda Asma Kambuh Saat Bekerja


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Havid Vebri

Menyambut masa kampanye pemilihan presiden, para pedagang di sentra barang antik Bodri, Surabaya, Jawa Timur, harus bersiap-siap lebih sering menutup kios mereka. Maklum saja, Jalan Bodri memang menjadi salah satu jalur kampanye.

Meski harus sering menutup kiosnya, para pedagang di sini tidak khawatir bakal ada penurunan omzet. Sebab, mereka masih menerima pembelian melalui telepon. Seperti Harun Herdian, salah satu penjual barang antik di sentra ini, mengatakan, dia sudah mempunyai pelanggan tetap dan kebanyakan transaksi jual beli dilakukan via telepon.

Mudi, salah satu penjaga kios barang antik, bilang, rata-rata pembeli yang melakukan transaksi via telepon adalah pelanggan lama. Selain itu, barang yang dicari lebih bersifat langka dan benar-benar berumur lama, seperti hiasan keramik atau perabot dari kayu.

Agar kios mereka makin dikenal, para pedagang di sini akan senang hati untuk membagikan kartu nama kepada pengunjung kios. Maklumlah, mereka juga masih menggunakan cara pemasaran lama, yaitu mulut ke mulut atau word of mouth.

Mereka merasa cara tersebut sangat cocok karena kebanyakan pecinta dan kolektor barang kuno mempunyai komunitas dan bisa saling berbagi informasi. Selain itu, para pedagang di sini masih belum terlalu melek dengan teknologi digital sebagai media promosi.

"Saya tidak tahu yang begitu-begitu, sudah jual begini saja," jelas Harun. Meski pedagang barang antik di sini cukup banyak, tapi persaingan masih tetap sehat dan kekeluargaan. Contohnya membanderol produk sejenis dengan harga yang seragam.

Selain itu, mereka tidak keberatan untuk mengarahkan pengunjung ke kios lain bila tidak ada persediaan barang di kios mereka. Tidak perlu khawatir bagi para pelancong yang berkunjung ke sentra barang-barang antik ini karena lokasinya relatif aman dan bebas dari pungutan liar.

Sehingga, para pengunjung bisa bebas berjalan-jalan dan melihat-lihat koleksi para pedagang. Untuk menjaga hubungan dengan pembeli dan pelanggan lama, para pemilik kios melakukan banyak strategi.

Salah satunya memberikan saran dan berbagai tip tentang merawat barang-barang antik. Mereka juga akan senang hati meluangkan waktu untuk mengobrol dengan pelanggan mereka. "Kita biasanya berbincang santai di sini," jelas Harun.

Meski udara panas dan banyak suara kendaraan yang lalu lalang, tapi suasana di sentra ini sangat nyaman untuk berbincang dengan para pedagang.
Selain itu, tidak jarang mereka memberikan potongan harga kepada para pelanggan.

Mereka juga menyediakan layanan antar barang dengan tarif yang disesuaikan dengan jarak dan barang. Tapi umumnya para pembeli membawa kendaraan pribadi, sehingga bisa langsung membawa barang yang baru saja dibeli.      

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×