kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bisa beli batu polos atau bikin jadi liontin (3)


Kamis, 16 Mei 2013 / 11:29 WIB
Bisa beli batu polos atau bikin jadi liontin (3)
ILUSTRASI. Rekomendasi Makanan Sehat untuk Mengurangi Gejala Radang Tenggorokan


Reporter: Pravita Kusumaningtias | Editor: Dupla Kartini

Nama Pasar Kebun Sayur memang kerap menjadi pilihan ketika pelancong ingin berburu cinderamata berupa batu perhiasan di Kalimantan Timur. Tak heran, pengunjung dari luar kota maupun warga sekitar Balikpapan selalu meramaikan sentra ini.

Ketika KONTAN mengunjungi pasar ini pada pertengahan April lalu, pengunjung terlihat padat. Padahal, ketika itu sedang hujan deras. Pasar Kebun Sayur ramai lantaran ketika itu ada rombongan dari instansi pemerintah  Sulawesi Selatan yang bertandang ke sana.

Soedaryatmo, salah satu anggota rombongan menuturkan, ia direkomendasikan mencari batu perhiasan di sini. "Saya sangat terkesan dengan bebatuan yang dijual di sini. Memang, saya gemar memakai cincin berhias batu berharga," tutur pria paruh baya ini.

Ia mengaku, berniat membeli batu safir atau rubi masih dalam bentuk batu saja. Nantinya, batu itu akan dijadikannya sebagai mata  cincin sepulangnya ke kampung halaman di Selayar, Sulawesi Selatan.

Selain untuk diri sendiri, Soedaryatmo juga berniat membeli cinderamata untuk sang istri. “Saya juga mau mencari  kalung dan bros  untuk istri, karena teman saya bilang, harga aksesoris di sini lebih murah,” ucapnya.

Soal harga murah yang ditawarkan pada pedagang di  Pasar Kebun Sayur bukan isapan jempol. Memang, rata-rata para pedagang bersedia menurunkan atau memangkas harga jual barang. Apalagi, jika pembeli memboyong dalam jumlah banyak.
 
Pemilik Toko Permata Manik, Rizal Ardiansyah bilang, harga bebatuan di tokonya masih bisa dipangkas sekitar 15% dari harga penawaran perdana. “Jadi, kalau harga patokan pertama Rp 300.000, masih bisa dipotong berkisar Rp 25.000 sampai Rp 50.000,” paparnya.

Besaran potongan harga juga diberikan tergantung banyaknya barang yang dibeli. Semakin banyak Anda memborong, semakin banyak juga potongan harganya.

Menurut Rizal, batu blue safir paling banyak dicari di tokonya. Bahkan, batu ini juga kerap diburu para turis mancanegara. Ia mengaku, tak jarang turis dari Malaysia, Australia maupun Spanyol menyambangi tokonya.

Ahmad Tarmidzi pemilik toko Budidaya Alam mengatakan ada jenis-jenis barang berbatuan yang paling banyak diminati pengunjung di tokonya. Ia bilang, aksesoris, seperti kalung dan gelang dari bahan manik-manik termasuk yang paling laku.

Tidak jarang ia mejual  aksesoris nrnsyism dalam paketan. Contohnya, pembeli bisa membawa pulang tiga jenis aksesoris hanya dengan merogoh kocek Rp 50.000. "Strategi ini untuk menarik pembeli perempuan yang biasanya senang berburu aksesoris, dan mencari harga murah," tuturnya.

Namun, untuk batu berharga yang sudah dibentuk menjadi kalung dan gelang, Ahmad biasanya sudah mematok harga tetap.

Bagi Anda yang menyukai batuan tertentu dan ingin menjadikannya liontin maupun gelang, tak perlu khawatir. Mayoritas para pedagang batu perhiasan di Pasar Kebun Sayur menyediakan jasa mengikat batu pertama menjadi cincin, liontin maupun kalung.

Tentunya, pembeli harus merogoh kocek lebih dalam. Misalnya, Anda membeli batu seharga Rp 400.000 dan ingin mengikatnya menjadi bentuk cincin, maka total harga yang harus dibayar menjadi Rp 1,1 juta. "Kami akan membentuk batu tersebut menjadi mata cincin. Adapun, bahan cincinnya berupa emas seberat 1 gram," jelas Rizal.

Ia mematok harga emas atau perak untuk pengikat batu berdasarkan harga di pasaran. Untuk mengerjakan pesanan, Rizal membayar jasa tukang berkisar Rp 150.000-Rp 250.00 per unit.

Namun, pembeli harus bersabar. Rizal bilang, proses pembuatannya memakan waktu minimal 7 hari. "Jadi, bagi pelancong, saya bisa kirimkan hasilnya ke alamat mereka," imbuhnya.

Sebagai jaminan batu yang ia jual asli, Rizal pun memberikan sertifikat khusus untuk batu yang harganya di atas Rp 10 juta. Biasanya jenis blue safir dan delima merah. "Kalau terbukti batu yang saya jual palsu, bisa ditukar ke sini," tandasnya. (Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×