kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.927.000   10.000   0,52%
  • USD/IDR 16.295   -56,00   -0,34%
  • IDX 7.312   24,89   0,34%
  • KOMPAS100 1.036   -2,36   -0,23%
  • LQ45 785   -2,50   -0,32%
  • ISSI 243   1,24   0,51%
  • IDX30 407   -0,78   -0,19%
  • IDXHIDIV20 465   -1,41   -0,30%
  • IDX80 117   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 118   -0,08   -0,07%
  • IDXQ30 129   -0,58   -0,45%

Bisnis salon khusus pria di pusat belanja mewah


Selasa, 03 Juni 2014 / 14:10 WIB
Bisnis salon khusus pria di pusat belanja mewah
ILUSTRASI. Jadwal La Liga Spanyol 2022/2023 Rayo vs Real Betis


Reporter: Tri Sulistiowati, Rani Nossar | Editor: Havid Vebri

Selain perempuan, kaum pria juga sangat peduli dengan penampilannya. Salah satu pendukung penampilan kaum adam adalah bagian rambut. Fenomena ini membuat kebutuhan jasa barbershop terus meningkat.

Peluang itu juga yang mendorong banyak orang membuka barbershop. Tak heran bila salon khusus pria kini semakin menjamur. Di Jakarta, ada banyak gerai barbershop bermunculan, baik di mal-mal maupun di pinggir jalan.

Salah satunya di Mal Pondok Indah, Jakarta Selatan. Barbershop di mal ini kebanyakan gerai kemitraan atau waralaba. Antara lain  Paxi Barbershop, Rudi Hadisuwarno Salon dan Irwan Team Salon, dan Alfons Salon.

Armen Noor, pemilik Paxi Barbershop, mengakui, persaingan bisnis barbershop kini semakin ketat. Paxi sendiri masuk ke mal sejak tahun 1999. Mal pertama yang dirambahnya adalah Mal Plaza Senayan.

Menurut Armen, saat itu belum ada barbershop lain yang masuk mal. Makanya, dia mengklaim, Paxi termasuk pionir barbershop di mal. Dia sendiri mengaku, tidak memiliki strategi khusus untuk bisa bertahan di bisnis ini.

Paling yang dilakukan adalah mengubah suasana barbershop menjadi lebih nyaman bagi pengunjung. Selain itu, Paxi juga selalu berusaha memakai peralatan yang berkualitas dengan memberikan pelayanan yang terbaik. “Tapi kebanyakan orang lain malah mencontoh kami,” ujar mengklaim.

Sebagai pemain lama, Paxi kini sudah punya banyak pelanggan. Omzet setiap gerai mencapai Rp 40 juta per bulan. Gerainya sendiri sekarang sudah ada 25 unit yang tersebar di berbagai daerah. Mayoritas gerai masih berlokasi di Jakarta.

"Gerai milik sendiri ada dua," kata Armen. Paxi membidik konsumen menengah atas, seperti pekerja kantoran, pengusaha, dan pejabat. "Presiden SBY juga pernah menjadi langganan kami," jelasnya.  

Selain di mal, banyak juga barbershop yang memilih lokasi di ritel modern, seperti di Common House, Panglima Polim, Jakarta Selatan. Salah satunya adalah Barbershop Manhattan.  

Rizky Reynaldo, pemilik Barbershop Manhattan, mengatakan, menjamurnya bisnis ini karena tingginya permintaan pasar. Menurutnya, banyak pria zaman sekarang lebih senang potong rambut di barbershop.

"Selain itu modal awalnya juga kecil. Modal awal saya sendiri hanya ratusan juta," ujar pria yang akrab disapa Edo ini.

Lantaran pasarnya besar, ia mengaku, bisnis barbershop-nya sudah bisa balik modal kurang dari setahun. Dalam satu bulan saja, ia  bisa mendapatkan pelanggan sekitar 700 hingga 900 orang.

Manhattan membanderol harga setiap layanannya mulai dari Rp 30.000 hingga Rp 70.000.  Margin dari bisnis ini terbilang besar, sekitar 50% dari omzet tiap bulannya.

Edo sendiri tak menampik ketatnya persaingan di tengah menjamurnya bisnis barbershop. Maka itu, setiap pemain dituntut memberikan pelayanan memuaskan.        

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×