Reporter: Ragil Nugroho, Hafid Fuad | Editor: Tri Adi
Pertumbuhan industri musik di negeri ini, ikut menggairahkan bisnis sekolah musik. Munculnya kelompok band baru menginspirasi sebagian masyarakat untuk menggali minat bermusik mereka. Beberapa orang tua pun makin giat mengenalkan musik pada anak-anaknya.
Permintaan sekolah musik bermunculan. Tak hanya di kota-kota besar atau ibu kota provinsi, kebutuhan sekolah musik juga datang dari kota-kota kecil. Tengok saja, Sekolah Musik Modern Kawai yang baru membuka gerai milik mitranya di Metro, Lampung.
Tak heran, tingkat perekonomian yang lebih baik di daerah, membuat daya beli masyarakat pun meningkat. Terutama, yang terlihat di kota-kota di luar Pulau Jawa yang menikmati keuntungan dari penjualan komoditas. Tentu saja, masyarakatnya juga ingin menikmati apa yang tersaji di kota besar, termasuk keberadaan sekolah musik.
Sekolah-sekolah musik yang menawarkan waralaba atau kemitraan juga terus menambah mitra baru setahun terakhir ini. Meski, jumlah penambahan mitra tahun ini tak begitu besar. Tapi, yang menarik, sebagai pemain baru, Ahmad Dhani School of Rock mampu menggandeng delapan mitra baru dalam tahun pertamanya.
Berikut ini, ulasan tentang waralaba sekolah musik, yang pernah ditulis KONTAN beberapa tahun lalu :
• Purwacaraka Music Studio
Kursus musik milik Purwa Caraka ini terus berkembang seiring eksistensi pemiliknya dalam berkarya. Sekolah musik yang telah berumur 23 tahun ini mulai menawarkan waralabanya sejak 2001.
Sederet prestasi makin mempercantik kursus musik ini. Juli lalu, siswa-siswanya menjadi juara pertama pada dua kategori pada Festival Paduan Suara Internasional di kota Zhuhai, Cina. Mereka berhasil menyisihkan pesaing dari China, Hongkong, Singapura, Filipina, dan beberapa negara lainnya. Tak heran, Purwacaraka Music Studio (PMS) makin maju.
M. Hardi, Staff Khusus PMS, mengatakan bahwa pihaknya sudah membuka 82 sekolah musik ini, baik cabang maupun milik mitra. "Tahun ini, ada dua mitra baru dari Tasikmalaya dan Jember," ujarnya.
Paket investasi yang ditawarkan PMS belum berubah, yakni Rp 315 juta. Nilai ini sudah termasuk franchise fee Rp 50 juta dan biaya pembelian alat musik senilai Rp 65 juta. Investor pun harus menyiapkan bangunan sesuai kriteria yang ditetapkan.
Menurut Hardi, prospek bisnis ini masih baik seiring banyaknya event penggalian bakat musik. Selain itu, makin banyak orang tua yang ingin mengenalkan musik pada buah hatinya sejak dini.
Hardi pun sedikit berpesan agar mitra tak kaget bila menjumpai jumlah siswa berkurang di saat-saat tertentu. "Hari libur, sering mengalihkan perhatian murid. Tapi, kondisi ini tak lama," ujarnya.
Untuk mendukung kemajuan siswanya, PMS juga berniat memperbanyak event musik, baik di tingkat internal ataupun di mal. "Bulan ini, kami telah menggandeng BNI sebagai sponsor event skala nasional," jelas Hardi.
• Sekolah Musik Modern Kawai
Sekolah Musik Modern Kawai (SMMK) merupakan lembaga kursus musik yang didirikan oleh Yayasan Modern Kawai Indonesia.
Berdiri pada Januari 1999, lembaga ini fokus pada pengajaran musik klasik yang didukung kurikulum dan guru berkualitas internasional. SMMK mulai menawarkan kemitraan sejak 2008.
Kini, mereka sudah memiliki 12 mitra yang mayoritas tersebar di Pulau Jawa. "Terakhir, SMMK membuka kursus milik mitra di Metro, Lampung," ujar Danielle, Manager Business Development SMMK.
Untuk membuka sekolah musik ini, calon mitra harus menyediakan dana Rp 200 juta. Biaya investasi ini, sebagian besar untuk pembelian alat musik dan renovasi tempat usaha.
Daniel bilang, jumlah siswa SMMK meningkat 10% tiap tahun. Ini bisa menjadi sinyal bahwa masyarakat makin sadar pentingnya musik bagi perkembangan pribadi.
SMMK pun menggunakan pendekatan personal dalam pelatihan setiap kepada siswanya. Karena itu, instruktur harus mengetahui dan memahami keinginan siswa dan mengerti apa yang mereka sukai.
Seperti Purwacaraka, SMMK juga mengukir banyak prestasi. Pada 2010 lalu, salah satu siswanya menang dalam kompetisi piano Kawai se-Asia di Hongkong. Kompetisi bergengsi ini diikuti oleh peserta dari berbagai negara, seperti China, Hongkong, Taiwan, Makau, Jepang dan lainnya.
• Ahmad Dhani School of Rock
Ahmad Dhani School of Rock (ADSOR) berdiri sejak tahun 2010 di Yogyakarta. Sesuai dengan namanya, sekolah musik ini mengandalkan ketenaran artis musik Ahmad Dhani untuk menarik siswa baru.
Namun, tak hanya mencomot nama sang artis, Ahmad Dhani pun ikut terlibat aktif memberikan pelatihan terhadap peserta sekolah musik tersebut.
Inilah yang menjadi daya tarik ADSOR. Dibandingkan dengan saat terakhir diliput KONTAN pada Januari 2011, ADSOR telah mendapatkan dua mitra baru di Surabaya dan Solo. Alhasil, sekarang sudah ada delapan gerai milik mitra. "Ini belum termasuk mitra yang akan diresmikan Desember nanti di Surabaya," ujar Ika Kumala Furi, Manajer Pemasaran ADSOR. Sebelumnya ADSOR sudah hadir di Bali, Batam, Surabaya, Makassar, Palembang dan Magelang.
Biaya investasi ADSOR pun belum berubah. Investor harus menyiapkan dana sebesar Rp 565 juta. Nilai ini termasuk joining fee sebesar Rp 200 juta, pengadaan alat-alat musik Rp 140 juta dan lainnya.
Perubahan hanya terletak pada jangka waktu kerja sama. Bila sebelumnya, kerja sama hanya berlangsung selama lima tahun, kini mereka memperpanjang masa kerja sama menjadi tujuh tahun. "Kami ingin mitra mendapat arahan lebih lama lagi," kata Ika.
Untuk memenuhi janjinya, manajemen ADSOR pun akan menyelenggarakan kompetisi. Pada 27 November dan 28 November nanti, mereka akan menjual album kompilasi hasil rekaman lagu murid terbaik ADSOR di setiap cabang.
Tak hanya itu, salah satu pemenang Ahmad Dhani Award, yakni dari ADSOR Magelang, sudah mendapat kesempatan tampil langsung bersama grup band besutan Ahmad Dhani, TRIAD beberapa waktu lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
Gemerincing laba dari usaha alat musik genta nada
Bisnis studio musik hidup dari pelajar
