kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cangkir bunglon yang bisa menuang laba


Kamis, 14 Oktober 2010 / 11:32 WIB
Cangkir bunglon yang bisa menuang laba
ILUSTRASI. Masterfood Indo


Reporter: Raymond Reynaldi | Editor: Tri Adi

Bisnis gelas keramik atau mug yang bisa berganti warna, layaknya bunglon, cukup menjanjikan. Permintaannya terus berdatangan. Namun, bahan bakunya ternyata masih harus diimpor. Alhasil, harga gelas keramik bunglon ini tergolong tinggi.

Produk mug aneka tampilan dan warna sudah banyak beredar di pasaran. Sekarang, jenis cangkir keramik yang lagi tren adalah yang bisa berubah warna seperti bunglon jika terkena air panas.

Sujadi, pelaku usaha ini melalui bendera Multi Mas Multi Promo, mengatakan mug bunglon tersedia dari warna putih, kuning, hitam, dan merah. "Pelanggan dapat mencetak logo perusahaan, foto orang tercinta, hingga gambar favorit pada permukaan mug," katanya.

Dia mengaku mampu menjual minimal 200 sampai 300 mug bunglon per bulan. Dengan harga jual sebesar Rp 45.000 per mug, potensi omzet yang diraupnya sekitar Rp 13,5 juta saban bulan. "Ini baru penjualan dari mug ganti warna saja," imbuhnya.

Karena proses pencetakan dan bahan baku yang sulit, Sujadi menerapkan pemesanan minimal untuk mug buatannya. Pemesanan mug standar minimal 360 buah, sedangkan mug bunglon dengan cetakan di permukaan minimal 2.000 unit. "Saya juga menjual mug satuan dengan harga yang sama," kata dia.

Sujadi mengenakan biaya tambahan Rp 36.000 per mug untuk cetak gambar. Proses yang cukup rumit membuat ongkos cetak menjadi mahal. Ia mengklaim tidak semua bisa mengerjakan cetak gambar di permukaan mug. "Kami menggunakan mesin cetak pres dengan tekanan panas," katanya. Untuk mencetak 2.000 mug butuh waktu sekitar 45 hari.

Saat ini ada tiga jenis pelanggan yang sering datang ke tempatnya, yaitu pelanggan korporasi, umum, dan individu. Tentu saja, pesanan terbesar diperoleh dari pelanggan korporasi. Namun, banyak juga pelanggan umum yang memesan mug sebagai suvenir ulang tahun atau perayaan hari raya. "Ada juga yang membeli buat hadiah bagi sang pacar," imbuh Sujadi.

Meski permintaannya terus meningkat, sampai saat ini belum ada industri lokal yang mampu memproduksi mug mentah atau polos. "Makanya harga jualnya mahal karena ada beban ongkos kirim dari China," ucap Sujadi.

Saat ini, dia tengah mencari investor untuk diajak bekerja sama mendatangkan alat pembuatan gelas keramik ini. Menurutnya, jika industri lokal sudah bisa membuat bahan bakunya maka harga jualnya lebih murah. Sebab, untuk membuat satu mug hanya membutuhkan modal Rp 15.000-Rp 20.000.

Giovandi, penjual mug bunglon di situs komunitas Kaskus, mengatakan bahwa peminat mug jenis ini sangat tinggi. Ia mampu menjual lebih dari 100 mug sejak didatangkan dari China pada September lalu.

Harga yang ditawarkan Giovandi adalah Rp 80.000 per mug. Dengan begitu, potensi omzetnya mencapai sekitar Rp 8 juta. Dia menawarkan 10 motif mug bunglon, baik gambar maupun tulisan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×