kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45915,11   -8,38   -0.91%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cantik laba dari usaha melukis kuku


Rabu, 12 Juni 2013 / 17:15 WIB
Cantik laba dari usaha melukis kuku
ILUSTRASI. Kenali 5 Jenis Pengawi untuk Tubuh, Sudah Tahu?


Reporter: Revi Yohana, Marantina | Editor: Havid Vebri

Banyak cara dilakukan kaum hawa untuk menunjang penampilan. Salah satunya dengan mempercantik kuku-jari kaki maupun tangan. Seni mempercantik kuku ini disebut nail art, atau seni melukis dan menambahkan aksesoris pada kuku.

Salah satu pemain yang sudah lama berkecimpung di jasa nail art adalah My Sweet Nail. "Usaha ini berdiri 10 tahun lalu. Produknya berasal dari Amerika," jelas Tori Tumborang, Manager Operational My Sweet Nail.

Sejak awal tahun ini, PT Mitra Sukses Nasional menjadi master franchise di Indonesia. Perusahaan pun mulai menawarkan paket sub-franchise untuk memperbanyak gerai My Sweet Nail. "Gerainya baru kami launching Juni ini di Supermal Karawaci," tutur Tori.

Selain di Indonesia, My Sweet Nail sudah buka di sejumlah negara, diantaranya Singapura, Korea dan Jepang. Istimewanya, My Sweet Nail menghias kuku secara digital, yaitu dicetak dengan mesin.

Tori mengklaim, kelebihan MySweet Nail bisa menciptakan gambar yang tidak bisa dilakukan tangan manusia, termasuk gradasi pewarnaannya. Juga lebih cepat. Karena, pengerjaan nail art dengan mesin hanya butuh waktu 15- 30 menit untuk 10 jari.

Tertarik mencoba bisnis nail art? Ada dua jenis paket kemitraan yang bisa dipilih. Pertama, Paket Smart dengan investasi Rp 60 juta. Mitra akan mendapat 2 unit printer, mesin pengering kuku, bahan baku, pelatihan, 2 unit LED banner, dan flyer. 

Dibutuhkan tempat seluas 9 meter persegi (m2) hingga 18 m2. Nah, untuk dekorasi tempat mitra bisa menyediakan sendiri. "Bisa juga pesan dari pusat. Biayanya sekitar Rp 2 juta per m2," jelas Tori.

Dengan tambahan biaya dekorasi, maka mitra harus merogoh kocek total Rp 78 juta hingga Rp 96 juta. Mitra bisa menawarkan paket nail art Smart kepada konsumen dengan tarif Rp 50.000 per 10 jari. Masa keawetan 20 hari.

Kedua, paket Pro senilai Rp 100 juta. Luas gerai yang dibutuhkan sekitar 18 m2 - 30 m2. Maka total biaya yang harus disediakan berkisar Rp 136 juta - Rp 160 juta. Paket ini dibuat untuk nail art yang bertahan 40 hari. Tarifnya Rp 100.000 per 10 jari.

Tori memperkirakan, mitra bisa meraup omzet Rp 30 juta hingga Rp 90 juta per bulan, tergantung jenis paket. Dengan laba bersih 30%, mitra ditargetkan bisa balik modal kurang dari setahun.

Pengamat waralaba, Erwin Halim menilai, bisnis My Sweet Nail cukup menarik. Apalagi, menawarkan inovasi produk yang belum dimiliki banyak pemain, yakni mesin penghias kuku. “Menghias kuku secara manual, memang lebih murah, tapi desainnya terbatas, berbeda dengan mesin yang bisa bikin banyak desain,” paparnya.

Namun, ia menyarankan, pemilik My Sweet Nail juga membuat paket kemitraan yang bisa bergabung dengan salon kecantikan. Pasalnya, dari segi pasar, bisnis gaya hidup seperti nail art bukan produk baru. Jadi, pasarnya sudah cukup terisi. “Kalau bekerja sama dengan salon, mitra tidak perlu membayar biaya sewa,” sarannya.

My Sweet Nails
The Vida Office Building 6th, Suite 6-9,                                                                                                                                                                            Jl. Raya Perjuangan No. 8 Kebon Jeruk                                                                                                                                                                         Telp. 021-2966 1373

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×