Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Tri Adi
Mi ayam dan bakso adalah dua sejoli makanan yang dijajakan di mana-mana. Tengok saja, hampir setiap waktu, kita pasti mendapati penjaja mi ayam dan bakso, baik itu yang keliling di kompleks perumahan atau yang menggelar dagangannya di pinggir jalan.
Maklum, menu ini bisa disantap kapan saja. Pagi, siang, atau malam hari. Penggemarnya pun tak lagi memandang usia ataupun golongan.
Karena sudah sangat umum, perlu ada terobosan baru dalam penyajian menu ini. Itulah yang dilakukan Isnu Aji, pemilik Mie Ayam Bakso Cita Rasa Pelangi di Yogyakarta.
Ia membuat kreasi baru, berupa mi yang berwarna-warni untuk menarik perhatian konsumen dan menambah selera makan. "Tapi kami tidak menggunakan bahan pewarna yang berbahaya," ujar Isnu. Sebagai pewarna, Isnu menggunakan sari tumbuhan dan buah-buahan.
Adapun produk mi warna-warni Isnu antara lain, mi ayam merah buah bit, mi ayam hijau sawi, mi ayam orange wartel, mi ayam pelangi, mi cumi hitam, hingga pangsit basah pelangi. Beragam produk mi ini dijual dengan harga berkisar Rp 6.000 hingga Rp 7.500.
Meski baru berdiri pada Oktober 2011, Isnu mengaku sudah memiliki banyak pelanggan. Itulah sebabnya, ia berani menawarkan kerja sama kemitraan pada awal November 2011.
Isnu menawarkan paket gerobak senilai Rp 7,5 juta dan paket ruko senilai Rp 51,7 juta dengan jangka waktu kerja sama tiga tahun. Hingga saat ini ia sudah menggandeng sepuluh mitra yang tersebar di Yogyakarta, Semarang, Magelang, dan Malang. "Saya berharap produk ini bisa lebih cepat menyebar," ujarnya.
Dengan paket Rp 51,7 juta, mitra memperoleh peralatan lengkap mulai dari gerobak, bahan baku awal, kompor, hingga lima set meja dan kursi. Mitra juga akan memperoleh pelatihan untuk dua karyawan.
Karena kemitraan, Isnu tidak memungut royalty fee dan franchise fee. Dengan target penjualan 50 porsi per hari, mitra bisa mengumpulkan omzet hingga Rp 12 juta per bulan. Dengan omzet segitu, mitra bisa balik modal dalam kurun 16 bulan.
Isnu menegaskan, segmen pelanggan mi ayam bakso Cita Rasa Pelangi adalah semua kalangan. "Karena produk kami ini aman dan menyehatkan," klaim Isnu.
Supaya produk Cita Rasa Pelangi ini semakin terkenal, Isnu pun punya tim pemasaran dan promosi yang siap membantu mitra. Maklum, persaingan di bisnis ini juga sangat ketat.
Isnu juga memberi panduan untuk para mitra tentang bagaimana memilih lokasi usaha yang tepat. Meski begitu, Isnu tetap memberi kebebasan mitra memilih lokasi, asalkan memenuhi beberapa kriteria yang ditetapkannya. "Karena ini produk makanan, lebih diutamakan yang dekat dengan keramaian," pungkasnya.
Levita Supit, pengamat waralaba yang juga ketua Waralaba dan Lisence Indonesia (WALI), menilai tawaran kemitraan dari Mie Cita Rasa Pelangi cukup menarik, karena mengusung tampilan warna-warni yang menggugah banyak orang untuk mencicipi mi itu. "Alangkah baiknya jika tampilan itu dibarengi rasa yang lezat," ujarnya.
Menurutnya, peta persaingan di bisnis mi sudah sangat ketat, karena itu ia menyarankan ada diferensiasi menjadi wajib hukumnya. "Nah, tugas yang perlu dilakukan franchisor adalah memasarkan brand ini agar dikenal publik secara luas," jelasnya.
Adapun untuk paket investasi dan perkiraan balik modal cukup relevan dan masuk akal, mengingat bisnis mi masih sangat prospektif ke depannya.
Mie Ayam Bakso Cita Rasa Pelangi
Mejing Timur Gamping, Yogyakarta
HP. 085743777237
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News