Reporter: Leni Wandira | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tidak sedikit usaha yang berhasil memanfaatkan sarana digital untuk mengoptimalkan pemasaran. Misalnya Fairgoods, salah satu label fesyen lokal.
Menurut Ferdian Aryo, pendiri dan pemilik Fairgoods, awal mula dia terjun ke usaha fesyen pada tahun 2012 adalah melihat adanya potensi bisnis fesyen yang justru bisa hidup lewat penjualan secara offline.
Adapun produk yang Ferdian pilih adalah fesyen harian yang kerap dipakai konsumen. Mulai dari kaos, jeans, celana panjang dan pendek, jaket, hingga tas dan sandal.
Lantaran baru memulai usaha,
Ferdian menjajakan produknya secara konsinyasi, yakni menitipkan produk di beberapa toko fesyen. Adapun tempat produksinya berlokasi di Bogor.
Baca Juga: Merajut Cuan dari Fesyen Tenunan
Secara perlahan, usaha Fairgoods mulai berjalan. Untuk bisa menarik minat konsumen, Ferdian membanderol produknya dengan harga yang bersaing. Tak lupa dia juga berupaya menjaga kualitas produk fesyen tersebut. Ferdian pun tidak terlalu banyak membuat produk jualannya. Hal ini supaya tidak ada tumpukan barang.
Kemudian untuk mengoptimalkan pemasaran, barulah Ferdian mulai memanfaatkan teknologi digital pada tahun 2014.
"Waktu itu marketplace belum masif, jadi saya mengandalkan Instagram serta membayar akun-akun kocak untuk promosi," kenang dia kepada KONTAN belum lama ini.
Baca Juga: Menjaring Fulus dari Produk Fesyen Syari
Untuk lebih memperkenalkan produk fesyennya, Ferdian tidak lupa memberikan label dengan nama Fairgoods. Sesuai namanya, ia ingin punya produk yang berkualitas dengan harga yang bersahabat.
Pengalaman menjalankan pemasaran secara digital pun membawa manfaat baginya. Maklum, di masa pandemi, bisnisnya secara offline langsung terdampak. Penjualannya di jalur ini mandek.
Untuk bisa terus menjaga roda usaha Fairgoods, Ferdian berinisiatif mengoptimalkan pemasaran digital. Tak hanya memanfaatkan media sosial, dia juga langsung menambah jalur pemasaran melalui marketplace. Apalagi saat pandemi, jalur marketplace kala itu menjadi saluran utama bisnis banyak sektor.
Langkah tersebut perlu Ferdian tempuh. Soalnya, dirinya sudah mengoptimalkan produksi fesyen. Ini lantaran sejak 2021 dia sudah mempunyai tempat produksi di Tangerang.
Hasilnya tergolong positif. Laju bisnisnya masih bisa berjalan selama pandemi. Malah, penjualan online, khususnya dari marketplace kini punya kontribusi minimal 70% lewat Shopee.
Sudah begitu, Fairgoods kini mempunyai strategi bakal memproduksi massal satu produk yang terbukti laku di pasaran. Maklum, dalam satu bulan dia rata-rata mampu memproduksi 100 SKU dan sekitar lima SKU tercatat best seller.
Dengan strategi tersebut, Fairgoods bisa meraup omzet di atas Rp 1 miliar per bulan. Hasil ini membuat dirinya bakal terus mengembangkan produk dan label Fairgoods lainnya
Selanjutnya: Mahasiswa Asing di Harvard University Kini Terancam, Gara-Gara Kebijakan Baru Trump
Menarik Dibaca: 5 Biji Buah-Buahan yang Bagus untuk Kesehatan Tubuh, Jangan Langsung Dibuang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News