Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Tri Adi
Bisnis jajanan kue masih menyimpan potensi yang sangat menjanjikan. Asalkan jeli memilih segmen pasar, usaha panganan kue dapat berkembang pesat. Apalagi, jika kue yang dijajakan mempunyai keunikan.
Contohnya bisnis kue yang ditekuni Christine Wuryanano di Surabaya, Jawa Timur. Kue hasil kreasi perempuan yang akrab disapa Christine ini terbilang unik, karena bentuknya bulat seperti bola. Dia memberi nama kue hasil olahannya itu Cupbol. "Saya terinspirasi dari banyaknya orang Indonesia yang gemar main bola," imbuhnya.
Christine pertama kali memasarkan kue Cupbol pada Juni 2009. Dalam memasarkan Cupbol, dia tidak hanya mengandalkan bentuk kue yang unik. Lebih dari itu, dia juga meracik rasa Cupbol agar sesuai dengan selera pelanggan.
Ada beberapa pilihan menu kue Cupbol yang dibuat Christine. Antara lain, Ragout Lovers, Cupbol Chocolate Corner, dan Cupbol Strike Happines. Selain bisa memilih rasa isi kue, pelanggan juga dapat menentukan aneka rasa topping atau bagian atas yang membalut Cupbol. Di antaranya irisan daging ayam bakar, sapi panggang, balado, jagung, dan ikan salmon. "Semuanya bisa disesuaikan dengan selera masing-masing," katanya.
Christine menjual kue Cupbol berdasarkan paket kemasan (pak). Biasanya satu pak Cupbol berisi delapan potong kue, dengan harga jual
Rp 4.000-Rp 7.500 per pak.
Dia mengklaim, selain nikmat disantap, kue buatannya itu juga sehat dikonsumsi. Alasannya, kue Cupbol terbuat dari bahan baku bermutu dan tanpa zat kimia. Begitu pula dalam proses penggorengan Cupbol yang dilakukan tanpa menggunakan minyak. "Butuh waktu enam bulan untuk menemukan resep rahasia ini," ujar Christine.
Dengan dalil tersebut dan harga jual yang terjangkau, kue Cupbol telah menjadi kudapan warga Surabaya di saat senggang.
Lebih dari 100 gerai
Untuk melebarkan jaringan pemasarannya, pada Januari 2010 Christine mulai menawarkan paket usaha kemitraan kue Cupbol bagi masyarakat yang berminat menekuni bisnis ini.
"Dalam kemitraan ini, saya tidak menarik royalti atau fee," kata perempuan yang juga berprofesi sebagai staf public relations di sebuah perusahaan itu.
Strategi bisnis yang dilakukan Christine tepat. Buktinya, sejak membuka paket kemitraan, perkembangan bisnis Cupbol cukup fantastis. Hanya dalam tempo sembilan bulan sejak dibukanya paket kemitraan, kini jumlah gerainya sudah lebih dari 100 gerai.
Gerai itu tersebar di 16 kota di Indonesia. Di antaranya, Surabaya, Pontianak, Batam, dan Pontianak, Kalimantan Barat.
Bagi yang berminat membuka gerai Cupbol, calon mitra harus mengeluarkan dana investasi Rp 9,5 juta. Dengan dana itu, mitra akan mendapatkan booth dan sejumlah peralatan memasak.
Christine menghitung, bila dalam sehari mitra bisa menjual minimal 50 pak kue, investasi yang dikeluarkan akan kembali dalam waktu empat bulan. "Rata-rata gerai Cupbol bisa menjual di atas 100 pak sehari," katanya.
Selain menawarkan paket kemitraan berkonsep booth, dalam waktu dekat ini Christine akan memasarkan sistem kemitraan baru yang diterapkannya. Yakni, paket kemitraan dengan konsep gerobak berjalan yang digenjot.
Bagi calon mitra yang tertarik bergabung, Christine mematok biaya investasi sebesar Rp 16,5 juta. Menurut dia, biaya investasi sebesar itu akan memperoleh fasilitas sama seperti investasi di booth.
"Dengan model ini, calon mitra tidak perlu lagi membayar uang sewa tempat, karena lokasi usaha bisa berpindah-pindah," tutur istri pakar pemasaran Wuryanano itu.
Kue Cupbol Kampus Swastika Prima Jl. Raya Ngagel Jaya Selatan, Surabaya
Telp: (031) 5024031 / 5034461, 08121664077
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News