kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Giliran si Pingu menawari anak-anak bercas-cis-cus Inggris


Kamis, 10 Maret 2011 / 14:25 WIB
Giliran si Pingu menawari anak-anak bercas-cis-cus Inggris
ILUSTRASI. Pejalan kaki melintas dekat logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta (14/7). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/14/07/2016.


Reporter: Dharmesta | Editor: Tri Adi

Di Indonesia, kursus bahasa Inggris, Pingu's English, sudah ada sejak Januari 2010. Namun, boleh dibilang, keberadaan Pingu's English belum seramai di negara lain.

Di Malaysia, misalnya, Pingu's English sudah membuka 20 cabang. Begitu pula di Singapura. Sedangkan di Indonesia, Pingu's English baru membuka cabangnya di Mall of Indonesia dan Bintaro.

Meski begitu, menurut Tinto Bayuardi, Business Development Manager PT Impact Teaching Center, perusahaan pemegang hak lisensi Pingu's English di Indonesia, cabang di Bintaro sudah mempunyai 100 murid. Pingu's English khusus membidik target pasar anak-anak, mulai dari umur dua tahun.
Menurut Tinto, anak-anak mulai dari umur dua tahun hingga usia tujuh tahunan, lebih mudah belajar bahasa Inggris. Pengalaman ini terbukti di India.

Dengan menerapkan 72 kali pertemuan selama sembilan bulan, Pingu's mengutip biaya sekitar Rp 570.000 per bulan. Oleh karena itu, Pingu's cabang Bintaro pun bisa meraup omzet Rp 57 juta per bulan.

Untuk menjadi mitra, lanjut Tinto, calon mitra harus mempunyai kecintaan pada bidang pendidikan. Tapi, mereka tidak harus bisa mengajar atau memiliki latar belakang pendidikan guru. Hanya saja, mereka harus punya perusahaan berbadan hukum.

Pingu's English tak menentukan kriteria lokasi secara khusus. "Fleksibel, bisa di ruko atau rumah," kata Tinto. Namun, luas ruangan yang tersedia minimal 135 m2 dan luas idealnya 200 m2.

Ruangan seluas itu dibagi menjadi empat kelas. Biaya renovasi ruangan, termasuk pengadaan furnitur dan komputer juga menjadi tanggung jawab mitra. "Biaya renovasi dan perlengkapan itu sekitar Rp 500 juta," ujar Tinto.

Selain itu, calon mitra juga harus menyediakan dana untuk membayar lisensi sebesar Rp 250 juta untuk kemitraan selama tujuh tahun. Mitra juga masih harus memesan materi pelajaran dalam format CD dan buku. Soal guru, mitra Pingu's bisa merekrut guru sendiri dan kemudian dilatih tim Pingu's English.


Tokoh Pingu

Tempat kursus bahasa inggris ini memang sengaja menggunakan tokoh kartun Pingu sebagai maskot lantaran penguin sudah dikenal di seluruh dunia sejak 20 tahun lalu. Tinto menjelaskan, sebelum memulai kelas murid-murid diajak menonton kartun Pingu yang kaya dengan tema-tema sosial.

Tempat kursus juga didesain menjadi dunia Pingu agar anak-anak merasa berada di dunia mereka sendiri. Pengajaran di Pingu's English ini berbasis komputer, termasuk permainan dan tes.

Menurut Amir Karamoy, pengamat waralaba, karena pemilihan lokasi cukup fleksibel, bisa di rumah atau di ruko, hal ini bisa menekan biaya. Dengan melihat jumlah murid di salah satu gerai yang mencapai 100 orang, Amir pun menilai tempat kursus ini masih terbuka pasarnya.

Penggunaan tokoh Pingu yang mengajarkan nilai-nilai sosial dan tempat kursus dengan desain sesuai jiwa anak-anak juga menjadi nilai plus lain. Penggunaan komputer untuk penyampaian materi juga patut diapresiasi.

Namun, Amir mengingatkan, penggunaannya harus tetap menyenangkan. Dia juga menyarankan, akan lebih baik jika pihak Pingu's English menyuplai guru secara langsung. "Supaya mitra tidak perlu repot mencari guru yang sesuai standar Pingu's English," saran dia.


PT Impact Teaching Center
Plasa Sentral Lt 17
Jl Jend Sudirman Kav 47
Jakarta
(021) 5711943

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×