Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi covid-19 sempat melibas bisnis Yudiana Lyn. Tapi, Yudiana tak putus asa. Krisis yang merebak pada tahun 2020 itu justru memacunya untuk merintis bisnis baru: alat masak dari kayu.
Sebelum pandemi, Yudiana bergelut di bisnis importir. Banyak mendatangkan barang dari China, bisnis Yudiana rontok begitu Negeri Panda itu melakukan lockdown akibat covid-19.
Di tengah krisis itu, Yudiana berani mengeksplorasi potensi bisnis dari barang olahan kayu. "Potensi sangat bagus, karena bahan baku dari lokal tersedia, perajin ada, jadi harusnya bisa," kata Yudiana saat ditemui di kawasan Pantai Indah Kapuk, Selasa (15/4).
Yudiana pun mengajak perajin batik kayu asal Yogyakarta untuk bekerjasama. Yudiana memberdayakan perajin batik kayu yang bisnisnya juga rontok terdampak pandemi covid-19.
Berawal dari dua orang perajin kayu, Yudiana memproduksi alat masak sederhana seperti spatula. "Di awal kuantitasnya sedikit, produksi 20 buah buat tes. Lalu mulai jalan, produksi 50, 100 sampai 200 buah," kenang Yudiana.
Baca Juga: Cuan dari Peralatan Dapur Berbasis Kayu
Di akhir 2020, ibu dari dua anak ini percaya diri untuk memasarkan produk dengan merek homLiv. Bersama sang suami, Larry Hasan, Yudiana kemudian mendirikan PT Homliv Anugerah Tritunggal Indonesia untuk menaungi usahanya.
Supaya bisnis lebih melejit, Yudiana menggelar strategi branding dan diferensiasi. Alumnus Universitas Binus ini memupuk kredibilitas produk homLiv dengan sertifikasi.
Mulai dari Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK), sertifikasi keamanan bahan dan produk, hingga sertifikasi halal. Museum Rekor Indonesia (Muri) pun menetapkan homLiv sebagai produk lokal alat masak kayu pertama yang memperoleh sertifikasi halal.
"Kami harus meyakinkan orang. (Sertifkasi) itu kami cantumkan, mulai dari SVLK, halal dan lulus uji laboratorium sebagai produk yang aman. Ini bikin homLiv makin naik," ungkap Yudiana.
Meroket 20 Kali Lipat
Dalam lima tahun, homLiv melesat dengan cepat. Katalog homLiv kini sudah menyediakan sekitar 65 jenis produk alat masak dan makan dari kayu, yang mayoritas berbahan kayu jati. Kayu lain yang dipakai adalah mahoni dan legaran.
Saat ini homLiv sudah memiliki lebih dari 30 karyawan yang bekerja di rumah produksi milik sendiri. Di luar itu, homLiv membina perajin kayu di berbagai kota untuk mengembangkan rumah produksi.
Saat ini, homLiv sudah bekerjasama dengan 10 rumah produksi, antara lain di Malang, Bali dan Kediri. Secara bisnis, Yudiana enggan membuka nilai omzet yang didapat. Dia hanya memberikan gambaran, sejak berdiri, penjualan homLiv sudah meroket hingga 20 kali lipat.
Dalam sebulan, homLiv mampu menjual hingga 20.000 produk. Produk homLiv memiliki harga yang bervariasi, dalam rentang Rp 15.000 hingga Rp 150.000 per buah.
Kombinasi penjualan secara offline dan online membuat bisnis homLiv melejit. Yudiana mengamini platform e-commerce memiliki peran penting dalam mengenalkan produk dan memperluas jangkauan pasar bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Melalui platform e-commerce, seperti Shopee, penjualan homLiv mampu menjangkau seluruh daerah di Indonesia. Yudiana bilang, Shopee menjadi andalan homLiv dalam mendongkrak penjualan secara online. Dia pun memanfaatkan berbagai fitur dan program yang ditawarkan oleh Shopee.
Mulai dari Shopee Ekspor, promo tanggal kembar, hingga menggelar homLiv adoption day. "Tentu itu sangat membantu pengenalan dan penjualan produk kami. Dampaknya positif dan signifikan untuk kami," kata Yudiana.
Secara offline, saat ini homLiv sudah memiliki lebih dari 1.000 outlet di seluruh Indonesia, melalui kerja sama dengan berbagai jaringan ritel terkemuka. Antara lain Aeon, Az.ko, Mr. DIY, Hero, Sarinah, Alfamind, Borma, hingga The Keranjang.
Tak hanya jago kandang, homLiv juga telah mencapai pasar luar negeri. Pada Juni 2024, homLiv melakukan ekspor perdana ke Jepang, dengan mengirim sebanyak 64.680 buah produk.
Yudiana bilang, homLiv akan memperkuat pasar lokal sembari menjajaki potensi ekspor baru, terutama di wilayah Asia seperti Timur Tengah. Ke depan, Yudiana bahkan memiliki asa homLiv bisa melantai di bursa saham.
"Kami ingin maju selangkah demi selangkah. Perbesar yang ada, dan memastikan semuanya bisa tumbuh dengan stabil," tutup Yudiana.
Baca Juga: Mencetak Cuan dari Jersey Olahraga
Selanjutnya: Mau Download Safe Exam Browser 3.7 di Mana? Ini Link Resmi Versi Windows dan Mac
Menarik Dibaca: Manfaat Spearmint Tea untuk Mengobati Jerawat, Seampuh Apa?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News