Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Inovasi usaha ternyata tidak hanya berlaku bagi perusahan besar saja. Perusahaan kelas menengah yang awalnya masih kategori usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), jelas juga perlu berinovasi bisnis. Seperti yang PT Tresno Jamu Indonesia lakoni.
Ini adalah perusahaan jamu yang berbasis di Cilacap, Jawa Tengah. Awal usaha yang bergulir mulai 1991, Tresno Jamu masih masuk kategori UMKM. Produk yang mereka tawarkan adalah produk jamu tradisional untuk kesehatan.
Namun, seiring dengan berjalannya waktu, produk jamu yang dibuat Tresno Jamu mengalami perkembangan. Produk yang dulunya dijajakan secara bakulan, kini mulai masuk ke pasar ritel. Ini lantaran Tresno Jamu mulai meracik dan mengemas produk kesehatan mereka laiknya produk kesehatan ala perusahaan farmasi besar.
Berbekal kemampuan tersebut, Tresno Jamu bisa menghadapi masa pandemi. Menurut Komisaris PT Tresno Jamu Indonesia, Tatang Mulyadi, kala pandemi, laju bisnis perusahaannya memang sempat terkendala. Manajemen perusahaan pun berupaya mencari cara untuk bisa bertahan.
Baca Juga: Jatuh bangun Agus A. Mile membesarkan usaha susu kambing
Kebetulan waktu itu, susu kambing tengah naik daun. Situasi ini, Tatang mengungkapkan, langsung dimanfaatkan Tresno Jamu untuk membuat produk jamu dengan bahan baku susu kambing. Hingga akhirnya, pada 2020 lahirlah Etawalin, produk susu kambing bubuk racikan Tresno Jamu.
"Formula nenek moyang (jamu), kami terapkan ke susu kambing," terang Tatang saat dijumpai di pabrik Tresno Jamu yang ada di daerah Kroya, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
Laiknya perusahaan, Tresno Jamu berkolaborasi dengan PT Etos Kreatif Indonesia untuk memasarkan Etawalin.
"Kami mencoba melakukan drive market terhadap Etawalin," ujarnya.
Baca Juga: Sukses mengumpulkan rupiah dari olahan susu kambing
Upaya yang dilakukan Tresno Jamu dan Etos Kreatif tidak sia-sia. Kebutuhan susu kambing untuk produksi Etawalin semakin bertambah banyak. Tresno Jamu pun berupaya menggandeng para mitra peternak kambing.
Sejauh ini, Tresno Jamu sudah menggaet ribuan peternak kambing yang tersebar di Pulau Jawa. Langkah ini perlu dilakukan Tresno Jamu, lantaran saban bulan, Tatang mengungkapkan, pihaknya butuh 300.00 liter sampai 500.000 liter susu kambing.
Adapun susu kambing berasal dari kambing sapera, jenis kambing persilangan antara saanen dengan etawa.
Dengan bahan susu kambing tersebut, Tresno Jamu membuatnya menjadi bubuk susu yang dicampur dengan beragam rempah. Susu Etawalin, untuk penyakit sendi.
Hasilnya, produk Etawalin mendapat respons positif pasar. Saban bulan, Tresno Jamu bisa memproduksi hingga satu juta boks Etawalin sebulan. Targetnya, tahun ini, produksinya bisa mencapai tiga juta boks.
Selanjutnya, Tresno Jamu siap membut minuman susu kambing segar siap minum.
Selanjutnya: Pemerintah Menugaskan Impor 200.000 Daging
Menarik Dibaca: Hailuo AI Video Kungfu Bantu Konten Kreator Ubah Foto Jadi Video
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News