kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemperin dukung start up go international lewat program akselerasi AETP


Senin, 11 Februari 2019 / 11:36 WIB
Kemperin dukung start up go international lewat program akselerasi AETP


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemperin) terus mendorong perkembangan dan kemajuan dunia start up Indonesia. Kali ini Kemperin dorong para pelaku start up untuk bisa go internasional melalui program Akselerasi Asia Entrepreneurship Training Program (AETP) Swiss.

AETP menyelenggarakan Swiss - Indonesian Acceleration Startup Program, sebuah program akselerasi yang memungkinkan terbukanya akses ekosistem start up antara Indonesia dengan Swiss. Program ini nantinya akan mengambil 10 start up yang terpilih untuk mengikuti pelatihan selama enam bulan. Start up yang dinyatakan lulus nantinya akan mengikuti pertukaran start up untuk bertemu venture capital di kedua negara tersebut.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IMKA) Kemperin Gati Wibawaningsih berharap program ini ikut mendorong nilai ekspor start up dan UMKM Indonesia. “Kami berharap langkah ekspansi start up ke pasar internasional bisa mendorong naiknya ekspor produk industri digital dan kreatif. selain itu juga bisa memperkuat brand Indonesia sebagai negara industri kreatif dan digital,” jelas Gati, Senin (11/2).

Pada program akselerasi kali ini, sebanyak 21 start up hadir dan mengikuti seleksi. Kategori start up yang diseleksi pun beragam, mulai dari kerajinan, teknologi, lingkungan hingga fashion. Nantinya 10 start up terpilih akan mengikuti pelatihan yang dimulai pada April 2019.

“Nantinya para start up terpilih akan mendapat pelatihan mengenai fundraising, analisis market internasional, pengembangan model bisnis hingga pitching,” ujar Max Weber selaku Head of ASEAN AETP Programme Manager.

Max menilai start up Indonesia punya potensi yang sangat besar untuk diterima di pasar internasional, khususnya Swiss. Menurutnya start up di Swiss lebih berfokus ke nano atau micro tech sedangkan untuk soal kerajinan dan fashion masih belum cukup banyak tersedia.

“Oleh karena itu pertukaran ini akan membantu kedua negara. Swiss akan kehadiran start up-start up dengan produk yang baru dan berbeda, Indonesia juga akan mendapatkan hal serupa,” paparnya.

Program ini merupakan lanjutan kinerja Kemperin dalam melakukan pembinaan start up di Indonesia. Pada 2018 lalu Kemperin telah meluncurkan program 'Making Indonesia 4.0 Startup' dan Bali Creative Industry Center di mana beberapa start up dari program tersebut mengikuti seleksi akselerasi kali ini.

“Dengan adanya program ini, startup Indonesia semakin lebih mudah untuk memperluas akses kerja sama dengan start up dan venture capital di pasar internasional,” ujar Gati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×